This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. (Arrahmah.com) – Bidang dakwah, pendidikan dan pelayanan masyarakat mujahidin Ash-Shabab Somalia pada Ahad (3/2/2013) kembali melaksanakan sejumlah program penting di wilayah yang berada dalam pemerintahan mereka. Di distrik Islam Kido, mujahidin mengadakan pelatihan ilmu syariat bagi penduduk setempat....

BULO BURTI

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

IMAM SUPRIADI UNTUK INDONESIA

14 Jun 2012

Allahu Akbar! 40 tentara salib dan tentara boneka tewas dalam pertempuran dengan Mujahidin IIA di Parwan

PARWAN (Arrahmah.com) - Allahu Akbar! sebanyak 40 tentara salib dan tentara boneka lokal tewas daan puluhan lainnya luka-luka dalam pertempuran lepas dengan Mujahidin IIA pada hari Rabu (13/6/2012) di distrik Siyagard, provinsi Parwan, Afghanistan, berdasarkan laporan terbaru yang dipublikasikan oleh situs resmi Mujahidin Imarah Islam Afghansitan (IIA), Alemara1.
Pejabat Mujahidin mengatakan bahwa pertempuran itu meletus setelah konvoi militer pasukan gabungan penjajah dan boneka-boneka mereka dengan sekitar 300 tank dan kendaraan militer disergap Mujahidin pada pukul 6:00 waktu setempat di luar distrik tersebut. Laporan awal mengatakan 40 salibis dan boneka mereka tewas dalam pertempuran sementara lebih dari 20 lainnya mengalami luka serius. Selain itu, setidaknya 5 tank musuh berhasil dihancurkan, dengan izin Allah.
Menurut Mujahidin, pertempuran di Parwan masih berlangsung, dan sementara ini belum ada laporan lebih lanjut dari medan tempur. (siraaj/arrahmah.com)

Indahnya Kehidupan Para Pejuang Palestina

Begitu indahnya kehidupan para pejuang Palestina. Mereka mendekam di penjara Israel puluhan tahun dengan penuh kesabaran. Mereka menjalani kehidupan di penjara dengan kehidupan keras, dan menghadapi kekejaman Zionis-Israel, tanpa takut, dan tak pernah mengeluh dengan kondisi mereka.
Mereka mengerti tentang resiko sebagai pejuang. Mereka mengerti arti seorang pejuang. Mereka akan menghadapi tantangan-tantangan yang tak pernah berhenti sepanjang hidupnya. Mereka hanya mengerti tentang cita-cita : "Hidup mulia, atau mati syahid".
Mereka terus menguatkan cita-cita yang  tertanam dalam hati mereka, sekalipun mereka berada dalam sangkar Zionis-Israel, yang terkadang dapat membuat putus asa, bagi siapa saja, yang tidak memiliki alas iman yang kokoh.
Kisah yang sangat mengharukan, seorang pemimpin dan tokoh pejuang Palestina,  Nael Al-Barghouti, yang belum lama  dibebaskan oleh otoritas Israel. Nael bersama dengan  sekelompok teman-temannya yang masih "bujang" (single),  mulai berpikir menikah, dan mencari pasangan yang memenuhi syarat,  sebagai upayanya mulai menjalani hidup baru yang normal, sesudah puluhan tahun usianya dihabiskan di balik jeruji besi.
"Saya menghabiskan 34 tahun di penjara," tuturnya  Barghouti kepada Al Arabiya. "Saya bisa memiliki banyak anak selama waktu itu. Tapi ini takdir kita, dan sekarang saya memulai hidup baru", tambahnya sambil tertawa. Siapa yang membayangkan akan dibebaskan oleh Zionis-Israel. Lebih  tiga dekade berada di balik jeruji penjara, yang pekat, tanpa harapan. Kemudian, Barghouti dibebaskan.
Barghouti menikah dengan seorang tahanan yang baru dibebaskan. Begitu indahnya kehidupan Barghouti. Sepertinya berakhir penderitaan yang dijalaninya. Barghouti menemukahn kehidupan baru. Menikah dengan seorang mantan tahanan. Kisah Barghouti mendorong para tahanan lainnya, yang  masih lajang menikah. Meskipun, mereka sekarang sudah bukan  lagi muda, dan  rata-rata usianya hampir sudah lebih setengah abad.

Barghouti ditangkap tahun 1978, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Barghouti dibebaskan bulan Oktober 2011 bersama dengan 450 tahanan Palestina lainnya, yang merupakan  bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, yang ditukar dengan tahanan Israel Kopral Gilad Shalit. Barghouti adalah seorang,  "Tokoh dan sesepuh tahanan  Palestina."
Abdullah Abu Shalbak masih lajang,  ketika ia ditangkap baru berusia 21 tahun, dan ketika dibebaskan sudah melebihi setengah abad usianya, dan sekarang  menikah setelah pembebasannya. Begitu kehidupannya, dan ia mulai menikmati kehidupan di luar penjara, dan menjalani kehidupan normal. Mereka menikah sesudah usia menjelang tua. "Saya mendapat rumah kecil. Saya dan istri tinggal di rumah kecil ini. Saya mencoba membeli mobil," katanya kepada Al Arabiya.
Meskipun, mulai menghadapi  kehidupan normal, dan menikah, tetapi tidak mudah menyesuaikan dengan kehidupannya yang baru. Karena, seperti masih menghadapi penyesuaian, yang tidak mudah dengan kehidupan diluar penjara, yang sudah dijalani lebih dari tiga dekade. Sekarang, Shalbak mengakui menghadapi beberapa kendala dalam rehabilitasi dirinya.
"Ketika anda menghabiskan waktu lebih 21 tahun di penjara dan dilepaskan pada usia hampir 50,  anda merasa berada di dunia yang berbeda. Anda perlu tahu apa yang terjadi di sekitar anda. Keluarga anda akan perlu waktu meringkas waktu dua dekade, dan hanya dalam beberapa hari hari. Hal ini sangat menegangkan bagi saya," katanya.
Meskipun kebingungan berada di dunia yang sama sekali baru, Shalbak mengakui bahwa dia menikmati, dan mulai  "belajar proses kehidupan", tuturnya.  "Saya belajar sesuatu yang baru setiap saat. Saya berada di  zaman yang berbeda, di mana orang menggunakan hal-hal baru, seperti ponsel dan komputer. Ada juga generasi baru, di mana saya mengenal dan  belajar banyak dari mereka", tambahnya. Mereka berada di  penjara Israel, tak mengenal waktu, jarang melihat sinar matahari, dan sehari-hari hanya melihat lampu listrik.
Tahanan lainnya yang dibebaskan,  Othman Musleh, berbicara tentang beban hidup sejak dibebaskan dari penjara. "Ketika anda berada dalam penjara kekhawatiran anda jauh lebih besar, karena ancaman dari Israel. Tetapi, sesudah keluar dari penjara, bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang yang bersama-sama dalam satu sel. Sekarang, saya khawatir tentang semua teman-teman yang keluar dari penjara Israel, bagaimana mereka menjalani kehidupan, dan saat dipenjara  mereka setiap hari menghadapi pelecehan oleh tentara pendudukan", ujarnya.
Musleh, yang memiliki tujuh anak itu,  ditangkap ketika ia berusia 30 tahun. "Ketika saya dibebaskan, saya belajar lagi tentang kehidupan, dan saya memiliki 21 cucu, dan anak saya tertua berumur 40 tahun. Saya sekarang mencoba memberikan perhatian kepada  cucu, merawat cucu, dan saya tidak bisa memberikan perhatian kepada anak-anak saya", ujarnya.
Musleh mengatakan bagian paling sulit dari kehidupan barunya adalah perasaan bahwa ia perlu menebus semua yang tidak bisa terjawab, terutama dalam kaitannya dengan keluarganya. Bagaimana perasaannya saat meninggalkan isterinya dan anak-anaknya yang berjumlah tujuh orang itu, dan sebagian mereka sekarang sudah berkeluarga. Tanpa, saya dapat memberikan perhatian kepada mereka. Sungguh, sedih perasaan saya, saat sekarang melihat mereka, dan bertemu dengan mereka.
"Mereka juga berusaha memberikan sikap terbaik kepada saya. Isteri saya bisa memahami keadaan saya. Selama saya tinggalkan. Itulah buah perjuangan, yang tidak selamanya manis. Sekarang  saya sudah tidak muda lagi, dan saya sudah berumur 60 tahun, tapi mereka memperlakukan saya seperti anak yang baru lahir", ucapnya dengan nada sedih.
Nezar Al-Tamimi yang belum pernah menikmati berjalan di taman kampung halamannya, sejak pembebasannya. Sementara itu,  dia dibebaskan, kemudian dideportasi ke Tepi Barat, dan sepupunya  Ahlam serta tunangan dideportasi ke Yordania.
Tamimi harus menandatangani dokumen persetujuan untuk dideportasi ke Yordania, dan mereka sekarang bersiap-siap  menikah. Semua tahanan Palestina yang dibebaskan dalam kesepakatan dengan  Shalit, pada Oktober tahun lalu, menerima gaji bulanan dari Otorita Palestina antara $ 500 - $ 1.500 dollar, tergantung lamanya masa yang dihabiskan di penjara.
Banyak tahanan yang baru dibebaskan, terutama yang berasal dari Tepi Barat, menolak bicara tentang kemungkinan melakukan aksi militer terhadap Israel, karena takut terjadinya penangkapan kembali. Israel mengancam akan menangkap tahanan yang dibebaskan, yang dituduh menjadi ancaman keamanan nasional.
Sejauh ini, Israel  menangkap lima  tahanan yang dibebaskan dalam kesepakatan dengan Shalit, dan mengancam  mereka dan menempatkan dalam penjara. Sebagian besar dari mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Begitulah kehidupan para  pejuang Palestina. Mereka terus menjalani pasang surut dalam kehidupan mereka. Tanpa mereka menyesali atas semua yang mereka alami.
Mereka sudah memilih jalan hidup, dan mereka bertekad melawan penjajah Zionis-Israel, serta membebaskan tanah air mereka yang dirampas. Penjara dan kematian, hanyalah bagian dari pilihan hidup mereka. mi

Pembunuhan, pembakaran dan penjarahan masih terus berlanjut di Sittwe dan Maungdaw

Pembunuhan, pembakaran rumah dan penjarahan harta milik Muslim Rohingya masih terus berlanjut di Sittwe dan Maungdaw oleh polisi, Hluntin dan kelompok rasis Rakhine, ujar seorang pedagang dari Sittwe.
"Hari ini (12/6/2012) sekitar pukul 11.30, desa Moliek, Hoshai Para, Amla Para dan Kun Dan Ward di Sittwe dibakar oleh sekelompok rasis Rakhine dengan kerjasama polisi dan Hluntin (polisi anti-huru-hara).  Polisi dan Hluntin melepaskan tembakan ke arah desa-desa sementara Rakhine membakar desa-desa Rohingya."
Beberapa rumah telah menjadi abu dan beberapa orang tewas dan terluka akibat penembakan polisi musyrik dan Hluntin.
Menurut berbagai sumber, Nur Jahan (70), putrinya Kader, Thura Shwe (8), putra U Tin Shwe dan dua saudaranya Ma Ni Ni, Daw Lun Lun (29), adik Nuru Uddin dan saudaranya Sajida (23), Daw Hla Thein (53), putrinya U Maung Pru, Maung Tu Shay, telah tewas, mereka semua berasal dari desa Padi Like.
Selain itu dari desa lainnya, Moluvi, Noor Hussain (32), putra seorang imam, Saley Ahamed, Jalal (56), putra U Maung Bra, Khali Maung (a) Aye Tun.  Mereka semua berasal dari satu keluarga, juga tewas oleh polisi dan Hluntin.
Selain itu Majibur Rahaman (24), ditembak mati oleh polisi dan Tasmin Juhar (28), Sadek Hussain (18), Younus (14), terluka dalam sebuah serangan.  Mereka berasal dari Kun Dan Ward, Sittwe.
Beberapa hari lalu (11/6), 21 Muslim Rohingya dari Sittwe terluka oleh polisi dan dikirim ke rumah sakit umum untuk menerima perawatan medis, namun semuanya tewas karena kondisi mereka telah kritis, menurut seorang penduduk setempat seperti yang dilansir kaladanpress.
Madrasah Amla Para, Masjid kyaung Gyi Lan, Masjid dan Madrasah Kun dan ward, Masjid Moliek, Masjid Buhar Para, Masjid Santawli, Masjid Hoshai para, Masjid Para dan Masjid Bowmay Para, telah dihancurkan oleh polisi musyrik, Hluntin dan Rakhine.  Pasar Nazir Para juga telah habis terbakar.
Menurut sumber, dua personil polisi dan delapan Rakhine tewas oleh tentara Myanmar ketika mereka menembaki desa-desa dan membakar rumah-rumah Muslim Rohingya.  Alasan penembakan tersebut adalah bahwa seorang tentara tewas oleh tembakan sengaja polisi.
Setelah kecelakaan itu, desa-desa Rohingya berada di bawah kendali militer.  Jenazah Muslim Rohingya dan warga desa Nazir Para telah dilarikan ke desa Thee Chaung yang terletak di dekat laut.
Kini Muslim Rohingya berada dalam keadaan panik, mereka tidak memiliki makanan, tidak ada jatah, tidak ada akses medis, ujar seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baru-baru ini perahu mesin yang membawa lebih dari 500 Muslim Rohingya termasuk perempuan dan anak-anak mengambang di sungai Naff.  Mereka mencoba mendarat di wilayah Bangladesh, namun otoritas Bangladesh tidak mengizinkan mereka masuk.  Mereka menderita krisis pangan, air dan obat-obatan.
Di Maungdaw, Md zinna (50), Jamil Hassan (25), Azizul Hassan (20), Younus, Zahir Ahamed, Nurul Alam dan empat orang lainnya dibawa oleh polisi dan ditahan di kantor polisi di mana mereka tidak diberi makanan yang cukup, ujar seorang tetua dari Maungdaw.
Kemarin, seorang perempuan tua bersama putrinya ditembak mati oleh tentara ketika mereka ingin menyebrang dari satu rumah ke rumah lainnya pada pukul 19.00 waktu setempat.
Salah seorang pemuda yang diidentifikasi bernama Hussain Ahamed, putra dari Nazir Hussain dari desa Ngakura, Maungdaw, ditikam hingga tewas oleh seorang Rakhine ketika kembali darii rumah ayah mertuanya pada pukul 17.00, ia baru saja menikah.
Di tengah penderitaan yang dialami Muslim Rohingya, para Rakhine bekerja sama dengan polisi juga menjarah makanan dari rumah-rumah dan toko-toko penduduk rohingya, sehingga Muslim Rohingya kini kekurangan makanan dan mengalami kelaparan.  (haninmazaya/arrahmah.com)

13 Jun 2012

Kemenag Aceh Singkil : Tidak ada penyegelan gereja

BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Singkil, Herman membantah soal penyegelan dan penutupan gereja di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam.
Seperti dilansir kompas.com, Selasa (12/6/2012) Herman menjelaskan, pihaknya hanya mengeluarkan instruksi untuk mengentikan kelanjutan pembangunan sejumlah 'undung-undung' yakni sejenis rumah kecil yang dipakai beribadah umat Kristiani. Pasalnya, pembangunan undung-undung dinilai melanggar izin mendirikan bangunan.
"Jadi tidak benar kalau disegel dan melarang umat Kristiani beribadah. Tapi, mereka tetap bisa beribadah di tempat ibadah yang sudah memenuhi syarat seperti gereja utama di Singkil dan empat bangunan undung-undung yang memenuhi izin," kata Herman.
Herman pun membantah jika disebutkan pihak Pemerintahan Kabupaten Singkil berniat membongkar Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi yang sudah berdiri sejak 1932. "Apa hak pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil untuk membongkar bangunan yang dimaksud? Sedangkan bangunan itu berada di luar wilayah administrasi Aceh Singkil, jadi tidak benar jika ada isu seperti itu," ujarnya.
Pasca adanya pertemuan membahas keberadaan undung-undung yang tidak memenuhi izin, hingga saat ini, pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil, belum mengeluarkan putusan apapun, apalagi perintah untuk membongkar dan menyegel gereja.
Menurut Herman, saat ini pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil masih terus mencari jalan keluar terbaik untuk semua masyarakat di Singkil. " Saat ini kami hanya meminta menghentikan kelanjutan pembangunan undung-undung yang ada, karena tidak ada izin. Dan saat ini, kehidupan umat beragama di Singkil tidak masalah, semua aman dan tertib," katanya.
Pada bulan Mei lalu, Pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil, Kantor Kemenag Aceh Singkil dan Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Aceh sudah melakukan pertemuan membahas keberadaan undung-undung yang tidak memenuhi syarat.
Dalam Peraturan Gubernur Aceh Nomor 25 Tahun 2007, disebutkan pembangunan rumah ibadah non muslim bisa dilakukan jika umat yang bersangkutan berjumlah 150 orang, dan mendapat izin persetujuan dari umat muslim sebanyak 90 orang. Dan, dalam kesepakatan masyarakat Aceh Singkil tahun 2001 disebutkan untuk Kabupaten Aceh Singkil diizinkan untuk membangun satu unit gereja dan empat unit undung-undung. (bilal/arrahmah.com)

12 Jun 2012

Apple akan Perkenalkan Software dan Mac Terbaru

Oleh PETER SVENSSON, Associated Press
CEO Apple, Tim Cook akan memperkenalkan software iPhone dan seri komputer Mac terbaru pada konferensi tahunan para developer perusahaan itu pada hari Senin (Selasa dini hari WIB).

Acara Worldwide Developers Conference (WWDC) memang telah berfungsi sebagai ajang pengumuman software iPhone selama beberapa tahun terakhir. Tahun ini, terpampang beberapa spanduk yang bertuliskan “iOS 6”.

Fitur baru yang dibawa iOS 6 — juga waktu rilis ke konsumen — masih belum jelas. Biasanya, software dapat didownload ketika model iPhone terbaru sudah tersedia. Para pengamat memperkirakan iPhone versi terbaru, iPhone 5, akan hadir pada musim gugur (setahun setelah peluncuran iPhone 4S).

Pada 2010, Apple mendemonstrasikan iPhone 4 terbaru di WWDC, namun para analis memperkirakan tahun ini hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Dengan peluncuran iOS5 tahun lalu, Apple menambahkan banyak fitur yang juga sudah disediakan oleh perangkat lunak smartphone saingannya. Mereka juga menambahkan fitur asisten virtual "Siri", yang dapat menerjemahkan perintah suara dan menjawab pengguna.

Tahun ini, hanya ada sedikit fitur untuk "mengejar ketinggalan". Beberapa pengamat memperkirakan, Facebook akan terintegrasi semakin kuat, sama halnya ketika Apple yang memasukkan fungsi Twitter ke dalam perangkat lunaknya tahun lalu.

Mengganti status Facebook dari aplikasi Apple akan semakin mudah.

Sementara itu, untuk Mac, Apple sudah mendemonstrasikan sebagian besar fitur OS X 10.8 "Mountain Lion" pada Februari dan mengatakan bahwa software tersebut akan mulai dijual pada musim panas ini.

Sistem operasi “Mountain Lion” akan membuat komputer Mac makin mirip dengan iPhone.

Cook juga diperkirakan akan mengumumkan model Mac terbaru. Intel Corp. baru saja memperbarui produk prosesor mereka dengan chip yang lebih cepat dan hemat energi, dan kebanyakan produk Mac Apple tidak meluncurkan pembaruan berarti dalam setahun.

Masih belum jelas mengenai rencana Apple memproduksi televisi. Mendiang pendiri perusahaan tersebut, Steve Jobs, mengatakan pada biografer Walter Isaacson bahwa dia ingin membuat inovasi bagi TV. Apple tidak menjual sebuah "TV Apple," namun sebuah kotak kecil yang terhubung ke sebuah TV untuk menampilkan film-film dari iTunes. Ada berbagai spekulasi bahwa Apple berencana untuk membuat set TV yang terintegrasi dengan iTunes.

Spanduk Husnayain Dilepas Paksa, Kiyai Kholil: Aparat Zalim

Jakarta (SI ONLINE) - Kiyai Haji Ahmad Kholil Ridwan geramnya bukan main. Pengasuh Pesantren Husnayain, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur itu tak segan-segan mengatakan bahwa aparat kelurahan dan Kecamatan setempat telah berbuat zalim.

Pasalnya, dengan tindakan semena-mena, penuh emosi dan tanpa izin, Satpol PP melepas spanduk yang dipasang pesantren di pagar Pesantren Husnayain, Jalan Lapan 25, Pekayon. Spanduk yang dilepas paksa itu adalah spanduk Pengajian Bulanan Ke-41 dan Silatul Ukhuwah Akbar, serta spanduk penerimaan santri baru Husnayain dan siswa Taman Kanak-kanak (TK).

"Mereka telah berbuat zalim terhadap pesantren. Kami merasa dizalimi oleh aparat keluarahan dan kecamatan," kata Kiyai Kholil saat memberikan pengantar dalam Pengajian Bulanan yang menghadirkan mantan Ketua MPR Dr Hidayat Nurwahid, Ahad kemarin (10/6/2012), di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Komplek Pesantren Husnayain.

Menurut Kiyai Kholil, mestinya aparat bersifat independen dalam masalah ini. Sebab jika yang dipermasalahkan mereka adalah spanduk pengajian yang memuat nama Hidayat Nurwahid, kandidat calon Gubernur DKI Jakarta, maka ia tegaskan bahwa acara kemarin itu adalah acara pengajian rutin. "Ini acara kajian atau pengajian. Bukan acara khusus (kampanye, red)," kata Ketua MUI Pusat itu.

Hanya, lanjut Kiyai Kholil, acara pengajian rutin yang selalu digelar pada Ahad pertama setiap bulan itu memang terasa istimewa karena menghadirkan Cagub DKI. Temanya pun memang menarik dan bersifat lokal, "Solusi Islami Beresin DKI".

Karena itu ia sangat menyayangkan kejadian ini. "Saya dizalimi. Doa orang terzalimi tidak ada hijab. Semoga aparat-aparat itu dapat hidayah supaya tidak lagi zalim," katanya diamini oleh ratusan jamaah yang memenuhi masjid.

Atas tindakan zalim aparat itu, Kiyai Kholil berniat untuk menulisnya di surat pembaca media massa dan dibawa ke salah satu stasiun televisi. Ia juga bermaksud melaporkannya ke polisi. Tetapi niat itu diurungkan.

"Kalau lapor polisi nanti urusannya tambah panjang. Rencana ke televisi batal, karena yang mau ke sana kelelahan," jelas Kiyai Kholil kepada Suara Islam Online. 

Kiyai Kholil cukup bisa memahami perlakuan aparat terhadap pesantrennya. Sebab pada pemilihan calon gubernur tahun 2007 lalu pihaknya juga mendukung pasangan Adang-Dani, bukan Foke. Sekarang ini dukungan juga diberikan kepada Hidayat Nurwahid. "Kita mendukung Hidayat. Tak ada urusan dengan PKS," jelasnya.


Suara Islam Online
yang hadir saat pengajian kemarin juga menyaksikan bahwa acara itu sama seperti kajian bulan-bulan sebelumnya. Ada penyampaian materi, ada tanya jawab. Hanya beda topik saja. Yang membedakan hanya sambutan ditambah oleh Ketua Umum BKsPPI KH Mahrus Amin, serta peserta yang datang jauh lebih banyak. Ini karena kader-kader PKS wilayah Pekayon dan Kalisari ikut hadir dalam acara itu. Tentu saja mereka hadir dengan seragam batik "beresin Jakarta".

Beberapa aparat kepolisian nampak berjaga di pintu depan. Tiga orang polisi berseragam, sementara beberapa yang lain nampak berbaju biasa. Rupanya mereka memantau acara. Sebab, dalam kajian bulan sebelumnya tidak ada aparat yang berjaga di Husnayain.

Rep: shodiq ramadhan

Pemberontak Suriah Kuasai Markas Militer Pemerintah di Rastan

SURIAH (voa-islam.com) - Pemberontak Suriah hari Senin (11/6/2012) mengatakan mereka telah secara singkat menguasai sebuah pangkalan militer strategis dan mengancam akan menembakkan rudal darat-udara di istana Presiden Bashar al-Assad, tapi dipaksa mundur oleh serangan balik pasukan pemerintah.

Dengan bantuan 22 tentara Suriah yang bersimpati kepada mereka, pemberontak mengatakan mereka menyerbu pangkalan militer al-Ghanto dan menjarah senapan mesin dan peluru sebelum tentara menghujani mereka dengan artileri dan memaksa mereka keluar dari markas yang terletak dekat dengan pusat kota Rastan tersebut.

"Radar ini, kendaraan-kendaraan ini dan roket-roket ini disita oleh Tentara Pembebasan Suriah," kata Kapten Abdullah Bahboh dalam sebuah video diposting di YouTube, yang menunjukkan dia menunjuk rudal darat ke udara dan truk militer di markas yang mereka rebut.

Kapten pemberontak tersebut dikelilingi oleh laki-laki muda yang mengacungkan senjata mereka dan mencium satu sama lain untuk merayakan penaklukan mereka yang berani tetapi berumur pendek.


Roket darat ke udara SA-2
"Roket ini sekarang diarahkan ke istana kepresidenan dan kami memperingatkan (Presiden) Bashar al-Assad bahwa jika ia tidak menyerah takhta-Nya, kami akan meluncurkan roket-roket ini," katanya.

Bahboh mengatakan serangan di pangkalan tersebut adalah pembalasan atas pembantaian oleh pasukan Assad, yang PBB dituduh menewaskan sedikitnya 14.000 orang lebih selama tindakan keras 15-bulan pada gerakan pro-demokrasi yang telah berkembang menjadi pemberontakan bersenjata.
..Bahboh mengatakan serangan di pangkalan tersebut adalah pembalasan atas pembantaian oleh pasukan Assad..
"Dengan koordinasi dari 22 prajurit dan perwira di Brigade Pertahanan Udara 743, kami merebut markas dan menyita senjata pada dini hari Ahad 10 Juni," kata Bahboh, yang menyebut dirinya sebagai kepala kantor militer pemberontak untuk provinsi utara Homs di mana markas itu berada.

Video itu menunjukkan tiga tahanan tentara Suriah duduk dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.

"Mereka aman, mereka dengan kami," kata Bahboh.

Juru bicara pemberontak Letnan Kolonel Saad Qassim al-Din mengatakan kepada Reuters bahwa para pemberontak telah mengambil senapan mesin AK-47 dan RPG dari markas tersebut, tetapi tidak mampu untuk memindahkan rudal darat ke udara yang lebih besar sebelum tentara menyerang.

"Rudal-rudal itu tetap pada peluncurnya dan terlalu berat untuk dipindahkan," katanya.

Peter Bouckaert, direktur keadaan darurat Human Rights Watch, mengatakan video-video amatir muncul untuk menunjukkan rudal dart ke udara SA-2 dan menyediakan kepada Reuters dengan gambar dari citra satelit yang menunjukkan markas al-Ghanto terbakar.

Bouckaert mengatakan bahwa sejumlah besar rudal jatuh ke tangan milisi yang berbeda bukan masalah besar dalam proliferasi senjata global, karena mereka sulit untuk memindahkan dan mengoperasikan.

"Bahaya nyata adalah dari senjata yang lebih kecil, seperti rudal panggul darat ke udara. Seperti kita lihat di Libya, setelah senjata ini dijarah mereka menjadi sangat sulit dilacak, dan pada dasarnya di bawah tanah, "katanya.

Bouckaert menunjuk senjata dijarah oleh para pejuang revolusioner di Libya kini telah muncul kembali di pasar gelap di negara tetangga.

"Kami tahu ada anti-tank, ranjau dan bahkan senjata kimia di depot Assad," tambahnya. (ab/aby)

Muslim Kanada membagikan makanan gratis kepada orang miskin dalam rangka berdakwah

KANADA (Arrahmah.com) - Puluhan Muslim Kanada di kota Barat Edmonton telah secara suka rela memberikan makanan gratis kepada orang-orang miskin di kota tersebut. Hal ini dilakukan selain membantu rakyat miskin, bertujuan untuk berdakwah kepada non-Muslim untuk menghilangkan stereotipe negatif tentang Islam.
"Ini adalah kewajiban manusia," kata Ahmad Ali, salah satu relawan Muslim kepada CBC News.
"Kita semua mungkin dapat menyerah terhadap situasi seperti ini, maka ada baiknya untuk memberi."
Puluhan sukarelawan Muslim berkupul dalam sebuah kegiatan yang disebut Misi Harapan pada hari Ahad (10/6/2012), untuk menyiapkan makanan bagi orang-orang miskin di sekitar Edmonton.
Selama seharian, mereka mempersiapkan dan memberikan sekitar 800 paket daging sapi panggang untuk makan malam. Makanan tersebut adalah makanan lezat yang telah menjadi tradisi di kota Edmonton selama satu dekade.
Beberapa relawan Muslim menganggap kegiatan tersebut sebagai sebuah jalan untuk membalas jasa terhadap masyarakat mereka yang suatu hari pernah membantu mereka.
Ali adalah salah satu dari Muslim yang mengetahui banyak tantangan di wajah kota itu.
Sewaktu masih kecil, keluarga Ali pindah dari Somalia, kemudian singgah ke Italia, sebelum tiba di Kanada 12 tahun yang lalu.
Ketika mereka masih mencari-cari rumah baru mereka, Ali mengatakan bahwa keluarganya sering mengandalkan organisasi amal untuk makan.
"Saya tahu apa rasanya dan bagaimana berartinya untuk mendapatkan makanan yang lezat dari seseorang yang tidak ada hubungan dengan kalian."

Sebuah jalan dakwah
Para relawan Muslim mengatakan bahwa makanan gratis yang dibagikan adalah sebuah jalan dakwah untuk menghilangkan setereotipe negatif tentang Islam yang telah dinisbatkan terhadap para imigran Muslim di kota Edmonton dan masyarakat dalam kota.
"Ya, hal itu terjadi disana," kata Ali.
"Tetapi menyadari bahwa ini juga terjadi di kota kalian," tambahnya.
Ali mengatakan bahwa kegiatan amal ini merupakan kesempatan untuk menyangkal berbagai citra buruk yang menganggu baik bagi populasi imigran maupun bagi para tunawisma. Terutama image yang dibangun oleh media yang Ali katakan bahwa hal itu sering menggambarkan masyarakat tersebut dalam pandangan yang buruk.
Di Kanada, jumlah umat Islam tercatat sekitar 2,8 persen dari populasi Kanada yang berjumlah 32,8 juta, dan Islam adalah agama nomor satu setelah Kristen di negara Katolik Roma itu.
Laporan terbaru dari Forum Gereja yang berbasis di Washington divisi Religion & Public Life mengatakan bahwa umat Islam diperkirakan akan meningkat 6,6 persen dari total populasi Kanada pada tahun 2030.
Bahkan survei terakhir menyatakan bahwa umat Islam Kanada lebih berpendidikan daripada penduduk Kanada pada umumnya. (siraaj/arrahmah.com)

Terbitkan Buku Penghinaan Nabi, Gramedia Harus Dijerat Secara Hukum

JAKARTA (VoA-Islam) – Sebuah SMS yang diterima Voa-Islam Jum’at (8/6) lalu memberitahukan, surat kabar harian Republika, pada halaman empat, memuat resensi buku yang diterbitkan Gramedia dengan judul “5 Kota Paling Berpengaruh  di Dunia”. Ternyata, buku ini menghujat Nabi Muhammad Saw, harap ditindak lanjuti dan ditarik  dari peredaran.
Sang penulis, Douglas James Wilson, lahir 18 Juni 1953, adalah seorang pendeta dan pastur di Gereja Kristus di Moskow. Douglas juga berprofesi sebagai dosen teologi di New Saint Andrews College. Sebagaimana diberitakan, isi buku ini dinilai melukai perasaan kaum Muslim, karena penulis menyatakan penghinaannya kepada Nabi Muhammad Saw.
Saat Membahas kota Yerusalem di halaman 24, tertulis "Selanjutnya Ia (Muhammad) memperistri beberapa wanita lain, Ia menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan terhadap karavan - karavan Makkah. Dua Tahun kemudian Muhammad memerintahkan serangkaian pembunuhan demi meraih kendali atas Madinah dan ditahun 630M ia menaklukkan Makkah."
Begitu pula pada halaman 25 alinea kedua dan ketiga, Douglas menafsirkan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad selalu ditegakkan dengan kekerasan pedang. Gramedia dinilai telah ceroboh menerbitkan buku itu. Ada yang menilai pelecehan itu sebagai kesengajaan. Sebab penerbit seukuran Gramedia tidak mungkin tidak melakukan pengeditan secara teliti terhadap buku yang akan diterbitkan.
Ustadz Fahmi Salim, MA mengaku sudah membaca dan mengecek langsung buku sampah tersebut. Dan ternyata benar,  isi buku tersebut sungguh melecehkan sosok Rasulullah Saw. Atas tindakan Penerbit Gramedia itu, Ustadz Fahmi mengaku melayangkan surat via email  yang berisi tiga tuntutan kepada Direktur Utama Gramedia Pustaka Utama Wandi S Brata.

“Saya atas nama pribadi dan atas nama MIUMI dan MUI menyatakan ketidaksetujuan. Saya sudah kirim email ke Direktur Gramedia. Saya menuntut agar buku itu ditarik dan menuntut permintaan maaf secara terbuka di depan media, minimal pada lima koran nasional dan memberikan klarifikasi dan mengeluarkan pernyataan tidak setuju pada pandangan Douglas Wilson, serta harap Gramedia mengontak penulisnya kalau masih hidup, minta klarifikasi dan minta maaf kepada umat Islam atas buku tersebut," tuntut Fahmi Salim.
Menurut Wakil Sekjen MIUMI ini, buku itu menyerang dua hal sekaligus. Nabi Muhammad dikatakan suka kawin, merampok, merompak. Cara menegakkan dakwah Islam dipakai cara-cara kekerasan dan keji, Ini tidak betul.
Gramedia Minta Maaf
Setelah mendapat desakan dari umat Islam, akhirnya Penerbit Gramedia Pustaka Utama menyampaikan permintaan maaf melalui laman websitenya atas kelalaiannya menerbitkan buku yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad Saw. Permintaan maaf disampaikan Wandi S Brata, Direktur Utama Gramedia Pustaka Utama - penerbit yang bernaung di bawah KKG (Kelompok Kompas Gramedia)  ini – atas diterbitkannya buku berjudul “5 Kota Paling Berpengaruh Di Dunia” karya Douglas Wilson.
Dirut Gramedia Pustaka Utama itu menyatakan maafnya, “Dengan ini mewakili Penerbit Gramedia Pustaka Utama, kami mohon maaf sebesar-besarnya atas keteledoran kami telah menerbitkan terjemahan bahasa Indonesia “5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia”, apa adanya, dari buku asli berjudul “5 Cities that Ruled the World”, karya Douglas Wilson. Tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini, dan karena itu kami telah menarik buku tersebut, dan segera memusnahkannya.”
Front Pembela Islam (FPI) membantah jika buku "Lima Kota Paling Berpengaruh di Dunia" sudah ditarik dari peredaran. FPI menemukan masih ada buku itu di pasaran, bahkan di toko buku Gramedia sekalipun. Siang tadi, Senin (11/6) FPI melaporkan Penerbit Gramedia ke Polda Metro Jaya terkait ini buku sampah tersebut.
Karena telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang, dengan melakukan penghinaan terhadap agama Islam, maka selayaknya Penerbit Gramedia dituntut secara hukum.
"Mereka harus ada pertanggung jawaban secara hukum. Karena secara hukum Indonesia hal tersebut adalah pelanggaran terhadap pasal 156 A KUHP, yaitu penghinaan atau penistaan atau penodaan agama,” kata Jubir FPI Munarman SH. Desastian

11 Jun 2012

Taliban Kecam dan Larang Serangan Terhadap Pekerja Palang Merah Internasional

Imarah Islam Afghanistan (Taliban) mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap pekerja Palang Merah Internasional.

Dalam rilisnya Taliban mengatakan: "Kami mengutuk dan menyesalkan sasaran pembunuhan para pekerja (Palang Merah) baik disini maupun di luar negeri".

Taliban menganggap Palang Merah adalah organisasi netral yang bekerja atas nama masyarakat miskin dan tertindas di dunia.

Seperti dikutip dari flashpoint-intel.com, Taliban juga mengapresiasi Palang Merah bahwa salah satu pekerjaan mereka adalah menyampaikan pesan dari para tahanan kepada keluarganya. Palang Merah memeriksa kondisi kesehatan tahanan dan itu merupakan layanan penting.

Masalah Pendidikan
Terkait berbagai isu terkini yang menyebutkan bahwa gerakan Taliban menyerang dan menghancurkan beberapa sekolah. Mereka membantah tidak mendukung upaya pendidikan publik di Afghanistan.

Imarah Islam Afghanistan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mendukung pendidikan publik di Afghanistan. "Imarah Islam sekali lagi menyatakan bahwa tidak memiliki masalah dengan sekolah atau program pendidikan."

Namun Taliban mengingatkan, bahwa mereka berhak mengambil tindakan keras jika sekolah-sekolah malah menyesatkan anak-anak dengan ide-ide non-Muslim yang mengatasnamakan pendidikan.

"Afghanistan adalah negara Islam yang telah mengorbankan sepanjang sejarahnya untuk mempertahankan iman dan nilai-nilai agama," isi pernyataan itu lebih lanjut.

Terakhir, Taliban menegaskan bahwa hal "ini sangat penting... tidak ada kepentingan lain yang lebih didahulukan daripada ajaran Islam." [muslimdaily.net]

Pejuang Islam Kasmir Ancam Akan Perangi Pakistan

KASHMIR (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam yang memerangi pasukan India di Kashmir akan menyatakan perang terhadap Pakistan jika negara itu melemahkan dukungan tradisional untuk jihad mereka, pemimpin senior mereka memperingatkan.

Syed Salahuddin, pemimpin dari Dewan Persatuan Jihad, sebuah kelompok yang memayungi kelompok-kelompok pejuang Islam Kashmir yang termasuk Lashkar e Taiba, mengatakan mereka telah melakukan "perang Pakistan di Kashmir" tapi Islamabad sekarang lebih peduli perdagangan daripada jihad.

"Kami (para pejuang Islam) berjuang dalam perang Pakistan di Kashmir dan jika mereka menarik dukungannya, perang itu akan dilakukan di dalam wilayah Pakistan," katanya dalam wawancara dengan Arab News.

Ancamannya tersebut muncul ketika pemimpin India dan Pakistan mempersiapkan pembicaraan di Islamabad pada hari Senin dengan proposal untuk menarik pasukan mereka dari gletser Siachen yang disengketakan, medan perang tertinggi di dunia dekat dengan Garis Kontrol yang membagi Kashmir.

Salahuddin dan para pemimpin pejuang Kashmir khawatir pemimpin Pakistan akan menarik diri dukungan lama negara itu untuk serangan militer terhadap pasukan India di Kashmir sebagai bagian dari kampanye diplomatik untuk mengurangi hambatan perdagangan dan kemudahan gerakan antara kedua musuh lama tersebut.

Kesiapan Pakistan untuk memberikan status perdagangan 'Bangsa paling Pavorit' bagi India dan pembukaan 'lintas batas' baru rute perdagangan di Kashmir telah mengirimkan pesan kepada para pemimpin pejuang Islam seperti Hizbul Mujahidin bahwa "Pakistan ingin berbisnis dengan India." Pakistan telah lama menggunakan kelompok seperti Hizbul Mujahidin dan Lashkar e Taiba sebagai bagian dari perang tanding dengan India atas kendali Kashmir, dengan perlindungan militer untuk kamp pelatihan mereka di 'Azad' atau  Kashmir "Merdeka."
..Kami (para pejuang Islam) berjuang dalam perang Pakistan di Kashmir dan jika mereka menarik dukungannya, perang itu akan dilakukan di dalam wilayah Pakistan..
India menuduh elemen-elemen dalam keamanan Pakistan membantu kelompok pejuang Kashmir Lashkar e Taiba ketika kelompok itu melakukan plot dan meluncurkan serangan komando 'Fidayeen' pada 2008  di Mumbai di mana lebih dari 160 orang tewas. Pasukan Salahuddin sendiri memainkan peran kunci dalam perang Kargil tahun 1999 ketika militan dan pasukan Pakistan merebut posisi dalam Kashmir yang dijajah India.

Beberapa dukungan untuk kelompok pejuang Islam ditarik di bawah mantan penguasa militer Jenderal Musharraf di bawah tekanan internasional menyusul serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, tetapi Salahuddin khawatir dukungan yang tersisa sekarang akan diperdagangkan untuk peningkatan bisnis dengan India.

"Kashmir telah menjadi isu utama tetapi sekarang telah menjadi kurang penting ketika semua klaim dari mendukung perjuangan kita secara politik, diplomatik dan moral hanyalah pemanis bibir," katanya.

"Pembicaraan dengan India, bagaimanapun, pasti akan gagal, katanya, karena New Delhi "tidak serius" tentang perdamaian dan hanya tertarik untuk membeli "lebih banyak waktu untuk menerapkan desain mereka sendiri untuk kawasan itu," katanya. (by/tlgrp)

Jihadis Interternasional Mengalir ke Suriah

Ratusan  "jihadis" Kuwait melintasi perbatasan Turki, dan memasuki wilayah Suriah  mendukung Pejuang Pembebasan Suriah (FSA),  melawan tentara Suriah. Para pejuang Suriah (FSA) terus bertempur melawan pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, ungkap sumber berita di Kuwait, Minggu.
FSA, kekuatan perlawanan bersenjata utama di Suriah, dilaporkan menyambut para pejuang Kuwait, dan bersama-sama melakukan "operasi jihad," ungkap kerabat  para pejuang Kuwait kepada koran  Teluk, al-Qabas.
Dalam skala besar para "jihadis" dari negara-negara Islam lainnya, seperti kelompok yang berasal dari "Aljazair, Saudi dan Pakistan," juga bergabung dengan ratusan "jihadis" yang berasal dari Kuwait, yang sudah tiba di  wilayah Suriah, ungkap laporan media al-Qabas.
Para  "jihadis" yang sudah tiba di Suriah, mereka semuanya diberikan kartu identitas Suriah. "Ini benar-benar kondisi darurat", kata kerabat "jihadis" itu.
Mereka kemudian dipersenjatai dan dikirim - ke berbagai provinsi di Suriah. Kerabat para pejuang juga mengatakan bahwa banyak para  "jihadis" yang ditolak, saat mereka mendaftar di FSA,  karena mereka masih di bawah umur (usia 18 tahun), tambah laporan itu.
Laporan itu, mengatakan  sejumlah senjata sudah menumpuk di perbatasan Turki, yang akan digunakan berperang oleh para "jihadis" itu. Nampaknya, tidak ada cara lain yang dapat menyelamatkan rakyat Sunni di Suriah, kecuali dengan cara  jihad, melawan rezim Syiah Bashar al-Assad, yang terus menerus melakukan pembantaian terhadap rakyatnya. Ratusan orang setiap harinya terbunuh oeh pasukan yang setia kepada Assad.
FSA sebagian besar terdiri dari mantan tentara Suriah yang melakukan desersi, sebagai bentuk protes terhadap tindakan brutal yang dilakukan pasukan pemerintah yang telah menewaskan 14.500 orang lebih,  sejak Maret 2011, menurut laporan peninjau Hak Asasi Manusia di Suriah.
"Aktivitas meningkat datang sebagai sebuah upaya internasional, dan negara-negara Islam, yang ingin berusaha mengakhiri rezim Bashar al-Assad",  tulis Liz Sly, The Washington Post, Sabtu.
Awal tahun ini, wakil menteri dalam negeri Irak mengatakan para "jihadis" Irak telah memasuki Suriah, dan senjata dikirimkan kepada para pejuang yang menentang rezim Bashar al-Assad. B
ulan Maret, seorang Syeikh dan pemimpin Sunni Irak mengaku telah mengirim,  "Ratusan orang dan puluhan ribu dolar, dan senjata serta bantuan lainnya," ke Suriah untuk mendukung para pejuang Suriah.
Para Syeikh, yang identitasnya dirahasiakan selama wawancara dengan The Daily Telegraph, mengatakan bahwa setengah lusin anak buahnya telah membayar dengan nyawa mereka selama konflik sipil berdarah di Suriah.
Dia juga mengatakan kepada surat kabar itu telah membeli 100 Kalashnikov, 50 roket peluncur granat,
"Seratus Kalashnikov tidak akan menurunkan Assad," ucapnya. Sekarang sejumlah negara Arab dan Afrika sedang mempertimbangkan mengirimkan  "orang-orangnya" guna membantu perjuangan melawan rezim Syiah Bashar al-Assad.
Nampaknya, kekejaman Bashar al-Assad yang sangat brutal terhadap rakyanya, membangunkan kesadaran Muslim di seluruh dunia,dan mereka bahu-membahu dan pergi berjihad ke Suriah. Suriah yang menjadi ladang pembantaian, kini  berubah seperti Afghanistan, saat diduduki Soviet, dan membangkitkan ruh jihad kaum muslimin di seluruh dunia. (af)

Alhamdulillah, otak invasi militer salibis Kenya di Somalia tewas dalam kecelakaan helikopter

(Arrahmah.com) - Menteri Keamanan negara salibis Kenya, George Saitoti, dan wakilnya tewas ketika helikopter polisi yang ditumpangi mereka jatuh di hutan persis dekat ibu kota Nairobi, kata pemerintah setempat, Ahad (10/6/2012).
Juru bicara Perdana Menteri (PM), Raila Odinga, mengatakan bahwa sang kepala pemerintahan terkejut saat diberitahu tentang tewasnya Saitoti dan wakilnya, Orwa Ojode.
Saitoti adalah mantan wakil presiden saat Presiden Daniel Arap Moi memerintah Kenya. Ia juga kandidat presiden dalam pemilu yang menurut rencana akan diselenggarakan Maret 2013.
Seorang juru foto Reuters melaporkan, ada tiga jenazah di lokasi jatuhnya pesawat itu di satu hutan di daerah Ngong, dekat Nairobi.
Saitoti adalah otak invasi militer negara salibis Kenya terhadap Somalia sejak Oktober 2011 sampai hari ini. Berdalih memerangi kelompok ‘teroris’ mujahidin Ash-Shabab, negara salibis Kenya, Burundi, dan Ethiopia beraliansi dengan rezim sekuler Somalia untuk memerangi penerapan syariat Islam di Somalia.
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Al-Qur'an Digital

Terjemah

Barat Bungkam terhadap Nuklir Zionis

Syi'ah Tak Pernah Berperang Melawan Israel

Oleh, AM Waskito

Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…

[=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.

[=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.

Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.

[=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.

[=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.

Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.

Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?

Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…

PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.

Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”

“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.

Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.

KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.

KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?

KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.

Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.

KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.

KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.

Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

Kasus Solo Bukan Terorisme Tetapi Operasi Intelijen

MT Arifin
(Pengamat Militer dan Intelijen)



Pengamat Militer dan Intelijen dari Solo, MT Arifin menceriterakan, pasca terjadinya penembakan mati terduga teroris di Solo, Farhan dan Mukhsin oleh pasukan Densus, Jum’at (31/8/2012), dirinya langsung diwawancarai oleh stasiun televisi swasta nasional dari Jakarta. Dalam wawancara itu dia mengemukakan bahwa kasus Solo itu bukanlah terorisme tetapi merupakan operasi intelijen.

Namun anehnya, sehari kemudian dirinya mendapat serangan santet yang datangnya dari arah Jakarta. “Alhamdulillah, serangan santet itu berhasil digagalkan,” ungkap MT Arifin yang juga memahami masalah supranatural tersebut. Pengamat Militer dan Intelijen itu tidak mau menduga-duga, siapa yang memerintahkan serangan jahat melalui ilmu hitam tersebut.

Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan MT Arifin seputar terorisme dan operasi intelijen untuk menciptakan keadaan dan mengalihkan isu krusial yang terjadi pada pemerintahan SBY.


Mengapa kelompok Islam selalu disebut teroris, sedangkan Kristen seperti RMS dan OPM separatis, padahal mereka lebih banyak menimbulkan korban bagi personil TNI dan Polri ?

Persoalan istilah teroris dan separatis bukan stigmatisasi terhadap kelompok yang melakukan perlawanan pada institusi resmi, tetapi didasarkan atas konsep politik yang berkaitan dengan sifat yang ingin dilakukan dengan melakukan tindakan itu. Separatis konsepnya berkaitan dengan pemisahan, misalnya suku atau daerah ingin memisahkan diri dari negara. Sedangkan teroris konsep politik yang berkaitan dengan tindakan kekerasan untuk membentuk opini publik dan melakukan tekanan terhadap kekuasaan. Jadi dasarnya adalah konsep politik.

Dalam konteks Kenegaraan, lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis ?

Persoalannya bukan lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis. Persoalannya adalah gerakan itu menimbulkan efek yang bagaimana. Kemudian akibat dari efek itu akan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi politik tertentu. Kalau dulu sampai sekarang separatis dihadapi oleh angkatan perang, tetapi kalau teroris dihadapi polisi. Kalau sekarang separatis dihadapi polisi, itu tergantung UU. Misalnya, kalau dianggap sebagai suatu tindakan yang membuat kekacauan di masyakarat dimana law and order terganggu, biasanya dihadapi polisi. Tetapi kalau sudah perlawanan total secara resmi, maka akan dihadapi militer dan semuanya dipengaruhi UU yang berlaku.

Mengapa sasaran Densus selalu umat Islam, padahal Kristen juga banyak terorisnya seperti Laskar Kristus yang aktif melakukan latihan militer di berbagai tempat tetapi dibiarkan saja ?

Kalau dilihat secara keseluruhan sebenarnya tidak begitu, terbukti Tibo cs yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam di Poso juga dihukum mati. Sebenarnya kalau dilihat dari segi hukum, siapapun dan apapun kelompok tanpa pandang bulu diberlakukan sama. Memang di Indonesia yang sering jadi sasaran adalah umat Islam karena mayoritas. Kemudian dilihat dari pergerakan dan sejarah serta rumusan yang ada di jaringan intelijen, yang menjadi sasaran berbahaya adalah umat Islam sejak kasus pemberontakan DI-TII pada masa Kartosoewirjo. Kalau saya baca di berbagai buku intelijen, memang berasal dari sana. Sehingga Islam menjadi satu corak yang dianggap sangat menonjol. Pertanyaannya, mengapa kelompok non Islam tidak melakukan itu, karena mungkin mereka tidak terlalu besar dan lebih banyak melakukan gerakan separatisme seperti RMS dan OPM. Sebenarnya umat Islam juga pernah melakukan gerakan separatisme seperti GAM di Aceh.

Saya kira juga dipengaruhi perkembangan di tingkat global, terutama munculnya terorisme di tingkat internasional akibat kegagalan menyelesaikan kasus Afghanistan, terutama setelah terjadinya perpecahan antara kelompok Mujahiddin dengan AS pasca kekalahan Uni Soviet di Afghanistan. Juga setelah terjadinya perbedaan pendapat antara AS dengan Irak masalah minyak yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk Persia II setelah Irak menyerbu Kuwait (1990) sampai invasi pasukan AS ke Irak (2003) yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Saddam Hussein. Memang setelah itu terjadi suatu pergerakan dimana Islam bangkit menjadi kekuatan pengontrol terhadap Pan Americanisme. Sehingga menjadi suatu merek yang sangat laik pasar dan itu berpengaruh terhadap Indonesia. Persoalannya, karena wilayah umat Islam di Timur Tengah kaya akan minyak bumi dan biaya produksinya sangatlah murah jika dibandingkan dengan wilayah lain yang biaya produksinya sangatlah tinggi, karena itulah wilayah umat Islam selalu menjadi sasaran negara lain.

Apa korelasi antara terorisme dengan persediaan minyak dunia ?

Tahun 2000 lalu ada pertemuan ahli intelijen internasional dari Barat yang membahas persoalan hubungan internasional, dimana dinyatakan bahwa dunia Barat sangat kritis akan kebutuhan minyak. Karena itu minyak bumi menjadi salah satu fokus persoalan hubungan antar bangsa dan kebetulan yang menjadi masalah adalah kontrol Islam atas Barat setelah bubarnya Uni Soviet. Kemudian Islam menjadi kekuatan utama yang akan mengontrol pada saat Barat melihat minyak sebagai fokus persoalan antar bangsa, karena itu menimbulkan terorisme internasional.

Kalau sebelumnya ada terorisme nasional yang melahirkan gerakan seperti IRA di Irlandia dan gelombang kedua melahirkan terorisme ideologis seperti Tentara Merah di Jepang dan Italia, sekarang terorisme internasional memperebutkan SDA strategis seperti minyak dan Islam menjadi kekuatan utamanya. Sehingga lahirlah Teori Samuel Huntington yang menganggap Islam sebagai musuh Barat setelah jatuhnya Uni Soviet. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap Indonesia yang memiliki ketergantungan bantuan, peralatan, kerjasama, pendidikan, pelatihan dan utang dari Barat.

Selama ini Densus dibentuk, dilatih serta dibiayai AS dan Australia. Bagaimana komentar Anda sebagai pengamat militer dan intelijen ?

Bukan dibiayai, justru kita yang minta bantuan kesana karena tidak memiliki dana. Ada sebuah kritikan yang berasal dari pengamat intelijen pada beberapa kasus terorisme. Katanya bukan untuk persoalan terorisme, tetapi untuk membentuk opini dan menghentak negara yang dijadikan sasaran donatur. Karena itu sekarang bukan persoalan teroris, sebab kalau dilihat dari standar terorisme secara internasional, teroris bukan seperti di Indonesia dimana mereka menembak dengan pistol. Jadi perlu adanya standar mana yang disebut teroris dan mana yang disebut kejahatan, jadi harus jelas. Sebab jika tidak, maka nanti kalau proyek yang laku teroris, maka semuanya akan dimasukkan ke dalam kerangka teroris.

Jadi semakin ramai teroris, semakin menguntungkan Densus ?

Persoalannya bukan Densus, tetapi pemerintah. Kebetulan dana yang masuk ke pemerintah sebagian dioperkan ke kepolisian melalui Densus. Itu kan kerjasama antara pemerintah, apalagi polisi berada di bawah Presiden. Jadi yang menjadi persoalan bukannya Densus, tetapi pemerintah. Polisi selalu menjadi sasaran, padahal polisi hanya menjalankan perintah siapa lagi kalau bukan dari Presiden, dimana sekarang kita sedang menjalankan sistem Presidensial. Polisi sebenarnya tidak punya apa-apa, seumpama disuruh ke Timur ya ke Timur, disuruh ke Barat ya ke Barat.

Mengapa BNPT dan Densus selalu dikendalikan mereka yang anti Islam seperti Ansyaad Mbai, Gories Mere dan Petrus Golose ?

Tidak begitu, aparat dasarnya adalah prestasi. Jadi persoalannya bukan Islam dan non Islam. Orang non Islam yang senang pada Islam juga banyak, sebaliknya orang Islam yang tidak Islamis juga banyak. Justru kadang-kadang kelemahan kita dalam melakukan penilaian selalu bertolak-belakang dari Islam dan non Islam. Bagaimanapun juga mereka tidak memiliki kekuasaan apa-apa kalau tidak diberi wewenang. Jadi persoalannya kelembagaan, yang bekerja bukan hanya dia tetapi sebuah tim besar. Banyak polisi yang Islamnya bagus, tetapi persoalannya adalah dalam rangka pengamanan lembaga negara.

Jadi muaranya tertuju pada Presiden ?

Muaranya pada misi dari sebuah nation yang ditafsirkan pemerintah. Semestinya yang bertanggungjawab adalah pemerintah, bukan polisi.

Bagaimana pandangan Anda mengenai Program Deradikalisasi yang digerakkan BNPT ?

Saya jelas tidak setuju, dalam arti titik tolaknya darimana. Persoalan radikal dan tidak radikal akan dipahami dari konteks pengetahuan dan sikap radikal karena apa. Dalam UU Politik ada persoalan yang dinyatakan radikal. Jadi sikap radikal itu bukan persoalan orang itu radikal atau tidak radikal, tetapi dibangun oleh pengetahuan terhadap perkembangan nasional dan internasional serta rasa kesadaran akan ketidakadilan. Misalnya, pemerintah dalam mengatasi persoalan dianggap tidak adil, maka ini yang membentuk sikap radikal.

Jadi persoalan deradikalisasi semestinya berkaitan dengan bagaimana pemerintah mencoba untuk melaksanakan tujuan pemerintahan mengenai keadilan, kesejahteraan rakyat, menegakkan kebenaran, menegakkan hukum dan sebagainya. Pada saat sekarang telah terjadi kesenjangan yang tajam, mengenai pandangan pemerintah dan sikap yang dimiliki kelompok Islam dan non Islam serta hubungan antar mereka. Kesenjangan itu dipengaruhi informasi yang dimiliki dan perubahan sosial yang tinggi. Hal itu menyebabkan ketajaman hubungan karena terjadinya revolusi kebudayaan, dimana di Indonesia terjadi pada saat era reformasi sekarang. Itu yang menimbulkan persoalan dan tidak diantisipasi dengan program politik yang sistematik. Berbeda dengan Korea Selatan, sudah diantisipasi sejak awal bagaimana mengatur anak-anak main games. Tetapi disini tidak dan ini yang menjadi masalah. Jadi persoalan radikal dan tidak radikal adalah persoalan proses yang dialami oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat akibat adanya kesenjangan tertentu.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai rencana BNPT yang dipimpin Ansyaad Mbai untuk melakukan Sertifikasi Ulama ?

Saya kira itu tidak tepat, sertifikasi untuk apa ? Memang salah satu problem di kalangan ulama, da’i dan mubaligh adalah dalam menghadapi persoalan dimana banyak sekali pengajian yamg diberikan kelompok muda tamatan pesantren kilat. Hal ini juga terjadi di kalangan Kristen yang diberikan kelompok muda tamatan kursus Injil. Dalam memberikan ceramah, mereka belum sampai pada tingkat dengan wawasan luas, kemudian berceramah dengan sikap fanatik, dimana akhirnya menimbulkan hasil kontra produktif. Di kalangan pemuda Kristen yang fanatik juga banyak sekali dan saya mendapat laporan ini dari salah seorang pimpinan Univeristas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. Jadi yang terdapat kelompok fanatik bukan hanya Islam saja tetapi juga Kristen. Tetapi masalahnya Islam di Indonesia mayoritas mutlak sehingga yang menonjol fanatismenya adalah Islam, padahal di Kristen juga banyak sekali yang fanatik dan fundamentalis. Fanatisme akibat itu semestinya dibicarakan dan diatasi masing-masing agama.

Apakah Sertifikasi Ulama yang akan dilakukan BNPT merupakan penghinan terhadap ulama ?

Saya kira itu tidak ada artinya. Sertifikasi biasanya pada program fungsional yang bersifat karier. Kalau ulama kan bukan jabatan karier. Sekarang persoalannya bagaimana strategi untuk menghadapi ekses-ekses itu.

Kembali ke terorisme, apakah operasi pemberantasan teroris yang digerakkan BNPT dan Densus memang proyek yang menguntungkan, dimana semakin banyak teroris yang berkeliaran maka semakin membuat kantong mereka tebal ?

Dulunya operasi semacam ini dilakukan militer dan intelijen. Jadi operasi anti terorisme bagi polisi adalah hal baru. Sekarang yang menjadi persoalan adalah bagaimana meningkatkan kinerja polisi agar menjadi lebih professional. Tetapi bukan berarti saya mengatakan kalau polisi sekarang tidak profesional dalam menanggani kasus terorisme. Namun berdasarkan kasus yang ada, seharusnya polisi meningkatkan profesionalismenya, sehingga tidak sering melakukan kesalahan target atau sasaran. Polisi juga perlu meningkatkan pemahaman terhadap penegakan hukum dan perlindungan HAM. Selain itu persoalan terorisme seharusnya dikaji dari persoalan yang lebih tinggi, bukan hanya linier.

Bagimana Anda melihat kasus penembakan mati terhadap terduga dua teroris oleh Densus di Solo baru-baru ini ?

Saya melihatnya itu operasi intelijen, bukan terorisme. Perkara kemudian dikaitkan dengan terorisme, itu bisa saja. Karena dalam operasi itu digunakan orang yang mau. Bedanya, operasi intelijen dimaksudkan untuk menciptakan suatu keadaan, tetapi kalau terorisme menggunakan kekerasan untuk mempengaruhi suatu kebijakan. Banyak sekali kasus terorisme, tetapi kalau dilihat dari ilmu pengetahuan tentang terorisme, sesungguhnya bukan terorisme.

Kasus di Solo itu jelas merupakan operasi intelijen, jika dilihat dari sifat-sifatnya. Karena sekarang proyek yang paling laku dijual ya terorisme. Seorang teroris tidak mungkin mengaku dirinya sebagai teroris. Juga tidak mungkin teroris berkali-kali nongkrong pada satu tempat. Kalau teroris, begitu mengebom tidak akan kembali lagi ke tempat itu sampai puluhan tahun. Karena itu kita harus memperjelas, apa terorisme itu. Jangan sampai mendefinisikan terorisme dengan pola-pola kriminal. Sekarang yang terjadi di Indonesia, melihat terorisme sebagai pergerakan kriminal. Masak teroris hanya nongkrong disitu-situ saja, tidak berpindah-pindah tempat. Seharusnya teroris tidak seperti itu, karena konsekuensinya mati. Saya kira terorisme sebagai suatu cara untuk mengalihkan isu. Sebab kalau ada persoalan yang muncul di pemerintahan, maka untuk mengalihkan isu muncullah operasi pemberantasan terorisme. Kalau sudah begitu, semua media massa pasti akan melupakannya dan mengarahkannya kesana.

Kalau kasus penembakan mati dua orang terduga teroris di Solo, untuk mengalihkan isu yang mana di pemerintahan SBY ?

Kita lihat dari kategorinya, seperti kasus M Thoriq di Tambora, Jakarta. M Thoriq sudah diamati sejak setahun lalu, tetapi mereka baru menangkapnya pada saat diperlukan untuk mengalihkan isu. Seperti kasus Solo, adanya pemberitaan seorang anggota Densus yang mati tertembak tidak sebagaimana yang saya peroleh kabarnya. Juga kasus polisi yang tertembak di Prembun Purworejo beberapa waktu lalu. Kabarnya tertembaknya polisi tersebut hanya karena rebutan wanita, tetapi kemudian dikabarkan karena ditembak teroris. Waktu itu saya sudah protes pada salah seorang pejabat kepolisian di Polda Jateng, tetapi katanya sudah dilaporkan kasus yang sebenarnya ke Mabes Polri, tetapi ketika sampai di Jakarta ceriteranya jadi berubah menjadi kasus terorisme.

Banyaknya kasus terorisme, apa memang tujuannya untuk mendiskreditkan umat Islam Indonesia yang mayoritas ?


Persoalannya bukan umat Islam. Persoalannya kasus terorisme bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. Seperti kepentingan untuk mengalihkan perhatian, peningkatan program sehingga mendapat dana yang besar, agar kinerjanya terlihat efektif dan sebagainya. Jadi kebetulan saja mereka latar belakangnya beragama Islam.

Mengapa setiap menjelang kedatangan pejabat tinggi AS ke Indonesia, selalu muncul kasus terorisme, seperti baru-baru ini menjelang kedatangan Menlu Hillary Clinton ?

Kalau itu bisa saja penafsiran-penafsiran, tetapi benar dan tidaknya kita tidak tahu. Karena dalam kasus terorisme di Indonesia sering kali terjadi kekurangan data, maka perlu dibuat data baru, sehingga dalam berbagai kasus terjadi seperti itu.

Bagaimana menurut Anda, sikap umat Islam Indonesia dalam menghadapi kasus terorisme yang sering terjadi ?

Pertama, media massa tidak memberitakan tentang terorisme dan penyelesaiannya. Kedua, umat Islam sebaiknya bersikap tidak reaktif. Sebab kalau bersikap reaktif maka ibarat paling enak dioper bola, pasti akan memburu. Jadi begitu ada isu terorisme muncul, pasti ada masalah yang sangat kritis di pemerintahan. Jadi sepertinya umat Islam tidak terkendali dan paling mudah dioper bola agar memburunya. Ketiga, umat Islam perlu mengetahui berbagai informasi strategis.

Sebab salah satu permasalahan yang dihadapi umat Islam Indonesia sehingga mudah menjadi radikal adalah karena membaca buku-buku terjemahan dari luar yang sangat berbeda dengan kondisi dan situasi di Indonesia. Pasalnya, ketika agama jauh dari kajian kebudayaan, maka akan cenderung radikal. Sebaliknya, tatkala agama dikembangkan atas dasar pergulatan antara masyarakatnya dengan kebudayaan, maka akan cenderung tidak radikal, sebagaimana dakwah yang dikembangkan para Wali Songo dengan melalui pendekatan kebudayaan.

Abdul Halim