This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. (Arrahmah.com) – Bidang dakwah, pendidikan dan pelayanan masyarakat mujahidin Ash-Shabab Somalia pada Ahad (3/2/2013) kembali melaksanakan sejumlah program penting di wilayah yang berada dalam pemerintahan mereka. Di distrik Islam Kido, mujahidin mengadakan pelatihan ilmu syariat bagi penduduk setempat....

BULO BURTI

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

IMAM SUPRIADI UNTUK INDONESIA

30 Mar 2013

Saudi Nyatakan pada Posisi Melawan Mujahidin Suriah, Membantu Oposisi Sekuler


Arab Saudi-Mansour Turki-Saudi posisikan berlawanan dengan mujahidin suriah-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Surat kabar yang berbasis di London, yang dimiliki oleh keluarga kerajaan Saudi, Al-Sharq al-Awsat melaporkan bahwa rezim yang berkuasa di Riyadh telah berjanji akan menangkap setiap Muslim dari Saudi yang berperang di Suriah dan berencana untuk kembali ke rumah di masa depan, lapor Kavkaz Center.
Dalam pertemuan dengan wartawan, Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan partisipasi setiap Muslim dalam perang di Suriah adalah “melawan hukum Saudi”.
Al-Turki mengatakan pemerintah Saudi akan menindak Muslim yang berencana bepergian ke Suriah untuk bergabung dengan Mujahidin di sana.
“Kami tahu bahwa di Suriah ada warga Saudi, namun kami tidak memiliki informasi cukup tentang jumlah mereka. Setelah mereka kembali, mereka akan ditangkap dan diinterogasi.  Kami belum lupa bahwa banyak warga Saudi di antara mereka yang dicari, tidak masalah apakah mereka terdaftar sebagai anggota Al Qaidah atau kelompok lain yang belum pernah kami sebutkan,” ujarnya.
“Oleh karena itu, pertanyaannya tetap terbuka bagi kami, kami tidak memiliki data khusus tentang jumlah mereka atau informasi yang cukup tentang mereka.  Agen yang ada di Arab Saudi akan berhadapan dengan mereka,” ancamnya.
Sebelumnya, seorang pejabat senior Saudi menyarankan Barat untuk meningkatkan efektivitas tempur pejuang Suriah pro-demokrasi, sehingga Mujahidin “tidak memiliki tempat” di Suriah.
Raja Saudi telah menekankan bahwa senjata yang berasal dari Saudi hanya akan sampai ke tangan “pemberontak moderat” alias “oposisi sekuler”, bukan untuk “ekstrimis” (Mujahidin, red).
Pangeran Turki al-Faisal, seorang mantan kepala mata-mata Saudi dan saudara dari menteri luar negeri Saudi mengatakan bahwa senjata harus disalurkan kepada “orang-orang baik” di antara kelompok oposisi yang membantu pejuang sekuler untuk mendapatkan kredibilitas di tengah rakyat. (arrahmah.com), salam-online

Naudzubillah, Pendukung Kaum Gay dan Lesbi Unjuk Kekuatan di Amerika

Jakarta (SI ONLINE) - Saat perdebatan antara Proposition 8 dan Defense of Marriage Act (DOMA) di Amerika Serikat, di luar Mahkamah Agung justru terjadi parade spanduk  pernikahan sesama jenis. Mereka adalah kaum terlaknat dari kalangan gay dan lesbian.

Penggemar Harry Potter yang mendukung pernikahan sesama jenis, memilih menggunakan tokoh kepala Sekolah Dumbledore. "Jangan main-main dengan Undang-Undang Dombledore", bunyi spanduk itu.

J.K Rowling, penulis Harry Potter, dalam sebuah wawancara, pernah menyatakan Albus Dumbledore itu gay.

Ada juga pengunjukrasa yang mengangkat reality show terkenal di AS, "Here Comes Honey Boo Boo".

"Everybody's a little gay," mengutip perkataan Honey Boo Boo dalam salah satu episode.

Seorang wanita membawa sebuah spanduk bertuliskan "Lesbians Love Boies" yang berisi dukungan kepada David Boies, pengacara yang mendukung pernikahan sesama jenis.

Pendemo yang tidak mendukung pun turut menyuarakan aspirasi mereka saat pawai melewati gedung itu. "God Made Adam & Eve, Not Adam & Steve", kata mereka seperti dikutip Reuters.

Dalam kategori makanan, ada spanduk bertuliskan "Spread Nutella, not hate", sebarkan Nutella, bukan kebencian.

red: shodiq ramadhan
sumber: ANTARA news

Adi Bing Slamet Segera Laporkan "Aliran Sesat" Eyang Subur ke MUI

JAKARTA (voa-islam.com) – Selama beberapa pekan, Adi Bing Slamet gencar membeberkan fakta-fakta tentang Eyang Subur bersama dengan korban-korban lainnya di media massa. Adi dan teman-temannya yang mengaku sebagai korban Eyang Subur akan melaporkan Eyang Subur ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait ajaran sesat yang diajarkannya ke banyak orang.
"Akan ada rencana melaporkan hal ini ke MUI dalam waktu dekat," kata Adi saat konferensi pers di kawasan Ragunan, Jakarta, beberapa waktu lalu, 25 Maret 2013. Menurut dia, masalah ini sudah masuk dalam penipuan agama.
Adi menegaskan, Dia (Eyang Subur) menyesatkan banyak orang, bukan hanya dirinya sendiri. Adi dan kawan-kawan juga menjelaskan mengenai ritual yang harus dilakukan para pengikut Eyang Subur. Salah satu yang sudah diketahui adalah, meminum kopi pahit, kopi manis, dan juga air garam. "Itu air syarat," kata Adi.

Adi dan kawan-kawan mengaku, ketika bulan Ramadan dan sudah masuk waktu Imsak, Eyang Subur masih menyuruh pengikutnya untuk meminum air syarat. Sedangkan hal tersebut tidak diperbolehkan dalam agama. Eyang Subur telah merusak akidah.

"Secepatnya akan hadapi ke MUI. Mesti cooling down dulu beberapa hari ini," ujarnya. Adi merasa dengan menghadirkan tokoh ulama dan melaporkan ke MUI akan membantu untuk menentukan mana yang halal dan haram. Semua pendapat akan terlihat lebih kuat.

Adi mengatakan pernah merasa benci melihat orang melakukan ibadah salat. Ia benci melihat orang-orang saleh. Menurut dia, itu semua dirasakannya akibat ilmu dari Eyang Subur yang telah ditularkan ke dalam dirinya.
Beberapa hari ini masyarakat dihebohkan oleh 'serangan' Adi terhadap Eyang melalui pemberitaan di media. Bekas penyanyi cilik itu menuding Eyang telah mengajarkan aliran sesat. Adi juga mengatakan dirinya disantet setelah tak lagi 'berguru' dengan Eyang.
Eyang Subur, menurut Adi dan korban lainnya, selalu memaksakan perintahnya. Semua yang dimintanya harus dilakukan. Jika tidak, mereka akan disumpahi dengan kata-kata kasar. "Disumpah-sumpahi kalau melanggar perintahnya, dia selalu mengatasnamakan gaib," kata Adi yang bernama asli Ferdinand Syah Albar ini.

"Gaib mana yang mengajarkan mabuk-mabukkan, berjudi?" kata Adi dengan penuh emosi. Pria kelahiran tahun 1967 ini mengatakan, Eyang Subur secara tidak langsung mengajak dia dan pengikut-pengikutnya menjauh dari ajaran agama. Hal ini yang membuatnya kukuh untuk mengajak pengikut Eyang Subur tersadar dan kembali ke ajaran agama.
Eyang Subur adalah seorang guru spiritual. Ia diadukan mantan muridnya, Adi Bing Slamet, ke media massa dengan tuduhan mengajarkan aliran sesat. Tak hanya itu, ia juga disebut mengguna-gunai mantan artis cilik tersebut. Adi mengklaim korban Subur tak hanya dirinya. "Saya punya pengalaman sangat pahit. Kami dibikin sesat, sesesat-sesatnya," ujar Adi

FPI Investigasi
Habib Salim Al-Atas alias Habib Selon dari FPI, seperti diberitakan Tempo, telah mendatangi kediaman Eyang Subur di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa malam, 26 Maret 2013. Kedatangan FPI untuk kedua kali dalam bulan ini bukan lagi soal tuduhan aliran sesat yang diajarkan Subur. "Kami minta ia menyelesaikan urusan dengan istri-istrinya," ujar Habib Selon.

Menurut Habib Selon, setidaknya Subur memiliki delapan atau sembilan istri. "Kami minta dengan yang empat diselesaikan," ujarnya. Atas permintaannya itu, FPI mengklaim Subur telah menerima. "Ia bilang akan coba diselesaikan," ujarnya.

Subur diketahui memiliki banyak istri. Menurut Adi, kabarnya hingga kini, Eyang Subur telah memiliki sembilan istri, dan salah satunya adalah istri Septian Dwi Cahyo. [desastian/dbs]

28 Mar 2013

Majelis Mudzakarah Ulama ASWAJA Se-Jabodetabek Tolak RUU Ormas

JAKARTA (voa-islam.com) – Sejumlah ulama dan pimpinan pondok pesantren yang menamakan dirinya Majelis Mudzakarah Ulama Ahlu Sunnah Wal Jama’ah  Se-Jabodetabek, Rabu (27/3) pagi berkumpul di Rumah Makan Suharti, Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur untuk membacakan pernyataan sikap atas RUU Ormas yang kabarnya akan digolkan DPR dalam waktu dekat ini.
Ulama yang hadir diantaranya: KH. Shoffar Mawardi (Pimpinan Ma’had Daarul Muwahhid), KH. Muhyiddin (Pimpinan  Ponpes An-Nur Pamijahan Bogor), KH. Ahmad Zainuddin, KH. Abah Hideung (Pimpinan Ponpes An-Nidzomiyah, Sukabumi), KH. Abdy Idris (MUI Depok), dan sebagainya.
Dalam  pernyataan sikapnya, ada beberapa point yang dikritisi dalam RUU Ormas tersebut.  Dikatakan, sudah menjadi kewajiban para ulama untuk melakukan aktivotas amar ma’ruf nahi munkar dan mengoreksi penguasa, membongkar persekongkolan para penguasa dengan orang-orang kafir dan antek-anteknya, serta berkewajiban untuk memperhatikan urusan kaum muslimin.
Adanya pasal-pasal krusial dalam RUU Ormas yang sekarang sedang digodok oleh DPR yang berpotensi, dikhawatirkan para ulama, dapat menghambat kaum muslimin dalam menunaikan kewajiban asasi mereka, yaitu amar maruf nahi munkar.  RUU Ormas ini dapat mengembalikan negeri ini ke era represif Orde Baru.
Maka, para ulama menyatakan: Menolak disahkannya RUU Ormas dalam waktu dekat ini, menyerukan pada DPR dan pemerintah untuk membatalkan RUU Ormas tersebut. Para ulama juga mengajak seluruh komponen umat Islam, khususnya penguasa dan politisi, partai, ormas, khususnya MUI, serta elemen-elemen umat Ilsm lainnya, untuk bersama-sama menolak rencana pengesahan RUU Ormas.
“Kami mengajak seluruh komponen umat, khususnya ulama, untuk berada di garda terdepan dalam menjaga dan melindungi kepentingan Islam dan kaum muslimin,” ungkap Shoffar Mawardi.
Sementara itu dikatakan KH. Ahmad Zainuddin, RUU Ormas ini dapat menghambat para pendakwah untuk menyampaikan amar maruf nahi munkar. “Kita menolak UU thagut ini. Kami khawatir jika RUU ini jadi digolkan, akan mengulangi peristiwa Tanjung Priok yang merugikan umat Islam,” ujarnya.
Rencananya, sejumlah ulama ini akan melakukan aksi unjuk rasa di Bunderan HI Jakarta dan melakukan audiensi dengan anggota DPR, setelah acara ini. [desastian]

Hacktivist Anonymous : Israel akan Terhapus dari Internet pada Tanggal 7 April 2013 !

Hacktivist Anonymous,’ sekelompok hacker internasional, telah berjanji untuk ‘menghapus Israel dari internet’ dalam serangan terkoordinasi terhadap negara itu pada 7 April.
Seorang hacker, yang mengadopsi nama samaran ‘Ghost Anon,’ memulai gerakan tersebut dan menamakannya # OpIsrael, menurut komunitas Arab, Rabu.
Hacktivists lebih dikenal banyak karena melakukan serangan yang ditargetkan negara, mendukung kampanye Palestina Merdeka. Satu tim hacker mengatakan kepada Situs Pos Hacker alasan mereka untuk partisipasi, “Israel tidak menghentikan pelanggaran hak asasi manusia. Ini untuk menunjukkan solidaritas dengan negara Palestina yang baru diakui. ”
Israel mengambil ancang ancang terhadap ancaman serius ini, terutama karena beberapa website yang dikelola negara telah terganggu, kemudian, mereka lakukan persiapan defensif yang tengah berlangsung.
Ben Avi, salah seorang Direktur Pemerintah, mengatakan kepada kantor berita Haaretz Israel, “apa yang membedakan rencana ini bila dibandingkan dengan serangan sebelumnya adalah bahwa itu serangan nanti benar-benar tampaknya diselenggarakan oleh Anonymous-kelompok yang berafiliasi dari seluruh dunia dan bergabung berbagai kekuatan. ”
Serangan pertama OpIsrael cyber pernah terjadi yang dilakukan oleh kelompok hacktivist selama Perang Israel – Hamas di Gaza pada bulan November 2012.
Beberapa 700 website Israel telah menjadi korban cyber-dengan serangan yang  berulang, termasuk high-profile sistem pemerintah seperti Kementerian Luar Negeri dan situs resmi Presiden Israel.
Kementerian Keuangan Israel melaporkan 44 juta serangan diperkirakan akan menghajar situs web pemerintah, menurut sumber media secara online Rabu.
Kelompok Hacktivist juga telah memposting data pribadi dari 5000 pejabat Israel, yang berisi nama, ID angka dan email pribadi.
Ghost Anon mengatakan The Post Hacker, “Tim hacker telah memutuskan untuk bersatu melawan Israel sebagai satu kesatuan … Israel harus siap dan rela untuk dihapus dari internet.” (Dz-Arby)

Masjid dan Rumah-rumah Milik Muslim Myanmar Kembali Dibakar


myanmar-masjid dibakar di myanmar-jpeg.imageMEIKHTILA (SALAM-ONLINE): Sekelompok orang mengamuk membakar Masjid dan rumah-rumah Muslim di pusat kota Myanmar, ujar polisi setempat, Rabu (27/3/2013).
Kekerasan terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan Muslim oleh ekstrimis Budha yang telah menewaskan sedikitnya 40 orang.
Seminggu setelah bentrokan meletus, sebuah Masjid dibakar di kota Nattalin, sekitar 150 km dari pusat komersial negara tersebut, Yangon, ujar seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Seorang warga Nattalin lainnya mengatakan polisi kewalahan ketika massa tiba-tiba datang dan membakar Masjid lalu menghilang.
“Sekitar 200 orang datang ke kota tadi malam.  Tapi polisi tidak bisa mengendalikan massa, mereka menghancurkan Masjid dan beberapa rumah, kemudian mereka pergi,” ujar saksi kepada AFP.
Jam malam diberlakukan di tiga kota lainnya, seperti dilaporkan media pemerintah.  Pemerintah Myanmar mengklaim bahwa mereka berusaha untuk memadamkan kekerasan yang berkobar sejak pekan lalu di Meikhtila, sekitar 130 km dari sebelah utara ibukota, Naypyidaw.
Sejak saat itu kerusuhan menyebar hingga lebih dekat ke Yangon.
Utusan PBB, Vijay Nambiar yang baru saja mengunjungi Meikhtila mengatakan kepada wartawan bahwa rumah-rumah Muslim telah ditargetkan secara brutal.
Komentarnya menimpali pandangan para saksi di daerah kerusuhan yang mengatakan kekerasan tampaknya terorganisir.
Bentrokan dimulai pada 20 Maret.  Media-media lokal dan internasional mengklaim bahwa kerusuhan dipicu dari perdebatan antara seorang pemilik toko emas (Muslim) dengan pembeli (Budha) yang berubah menjadi kekerasan brutal dimana Masjid dibakar, rumah-rumah dibakar dan dihancurkan dan jenazah-jenazah korban yang hangus dibiarkan tergeletak di jalanan.
Sejak itu, puluhan orang telah ditahan sehubungan dengan kekerasan yang menyaksikan para perusuh bersenjata–termasuk para biksu Budha–berkeliaran di jalan-jalan di Meikhtila dan mengancam wartawan agar tidak meliput. (arrahmah.com), salam-online

Hujan Rudal Sore Hari di Jabal Akrod

Jabal Akrod (26/3/2013) Jari ini mengetik di saat dentuman bom dan rudal menggetarkan hati di sekeliling rumah sakit yang kami tempati. Suaranya memekakkan telinga. Kami dari Indonesia, terkadang tegang, namun saudara-saudara kami di sini sudah terbiasa. Tidak ada ketegangan di wajah mereka. Tidak jarang mereka tersenyum melihat sedikit ketegangan di wajah kami. Kalau rasa kecut saat mencicipi makanan sini masih bisa kami berpura-pura, namun terus terang untuk ketegangan ini tidak bisa kami sembunyikan.
Sebelumnya saya mengetik di halaman rumah sakit, namun dentuman-dentuman itu datang terdengar beruntun, beberapa rudal jatuh di dekat kami, maka dokter Romi meminta kami untuk masuk ke ruang yang lebih aman.
Muhammad, mantan tentara Nasional Suriah, menceritakan, setelah dzhuhur dan ashar serangan lebih intens dari pada pagi hari. “Biasanya orang-orang Suriah banyak beraktifitas pada waktu-waktu itu, kendaraan juga banyak hilir mudik setelah shalat dzuhur. Tentara Basyar menargetkan ini.” Jelas pemuda ramah yang berumur 21 tahun ini.
Dalam durasi 1 menit terkadang ada dua hingga tiga kali dentuman. Hari Ahad (24/3) kemarin beberapa bangunan di sekitar Rumah Sakit dihujani Birmil. “Dua pesawat menjatuhkan sebanyak delapan birmil, dan puluhan roket di sekitar sini.” Kisah bujang yang meninggalkan keluarganya untuk berjihad di Jabal Akrod.
Terkadang ia bercanda dengan bahasa ‘amiyahnya. Dan tidak malu-malu belajar bahasa Indonesia. Untuk sementara dokter Abu Nuh menjadi guru bahasa Indonesia ikhwan-ikhwan di sini. Keakraban antar kami bertambah di saat beberapa ikhwan datang berkunjung bertanya tentang kami dan kabar para relawan sebelum kami, dan ada yang datang hanya untuk salaman dengan kami. Ternyata ceirta para relawan HASI tentang kehangatan dan ikrom dhaif (penghormatan terhadap tamu) ikhwan Suriah bukan basa-basi, tapi kami membuktikannya.
Dentuman rudal yang bergonta-ganti di sekitar kami tidak mengurangi keramahan dan kehangatan hubungan antar kami. Sabda Rasulullah saw, “Jika penduduk Syam rusak, maka tidak ada kebaikan di tengah kalian.” Baru dapat saya hayati dengan baik di sini, saat melihat kebaikan mereka. Tidak salah di saat briefing Ust. Abu Zahrah, relawan HASI ke-5 mengatakan, “Orang Suriah, Jawanya Indonesia, dan Solonya Jawa.” Ini hanya tamsil, bukan narsis. (Abu Hafidz)
Video Serangan Udara di Kawasan Salma-Jabal Akrod, Suriah
Tim Relawan Ke-6 HASI Untuk Suriah

26 Mar 2013

AS Bentuk dan Latih Milisi Pembebasan Suriah Sekuler

Diam diam Amerika Serikat telah membentuk  pelatihan untuk pejuang Suriah pro sekuler di Yordania dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan memerangi rezim Presiden Bashar Assad dan sekaligus difungsikan untuk membendung pengaruh radikal Islam di kalangan oposisi negara itu yang terus-menerus pecah , para pejabat Amerika urusan luar negeri mengatakan.
Pelatihan telah dilakukan selama beberapa bulan yang lalu hingga sekarang dalam lokasi yang ditentukan dan dirahasiakan, pasukan itu berkonsentrasi terutama pada suku Badui yang sebelumnya menjabat sebagai anggota tentara Suriah, kata para pejabat kepada The Associated Press.
Pasukan tersebut dipersiapkan untuk memasuki kesatuan pejuang Suriah manapun dan termasuk dimasukkan ke dalam  kelompok pemberontak utama, FSA , yang Washington dan negara barat lain-lain takut pejuang pembebasan Suriah tersusupi oleh yang mereka anggap  kekuasaan kelompok milisi ekstremis, yang terkait dengan al-Qaida, kata mereka. (Dz/Ap)

Al-Qur'an Digital

Terjemah

Barat Bungkam terhadap Nuklir Zionis

Syi'ah Tak Pernah Berperang Melawan Israel

Oleh, AM Waskito

Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…

[=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.

[=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.

Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.

[=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.

[=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.

Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.

Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?

Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…

PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.

Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”

“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.

Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.

KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.

KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?

KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.

Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.

KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.

KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.

Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

Kasus Solo Bukan Terorisme Tetapi Operasi Intelijen

MT Arifin
(Pengamat Militer dan Intelijen)



Pengamat Militer dan Intelijen dari Solo, MT Arifin menceriterakan, pasca terjadinya penembakan mati terduga teroris di Solo, Farhan dan Mukhsin oleh pasukan Densus, Jum’at (31/8/2012), dirinya langsung diwawancarai oleh stasiun televisi swasta nasional dari Jakarta. Dalam wawancara itu dia mengemukakan bahwa kasus Solo itu bukanlah terorisme tetapi merupakan operasi intelijen.

Namun anehnya, sehari kemudian dirinya mendapat serangan santet yang datangnya dari arah Jakarta. “Alhamdulillah, serangan santet itu berhasil digagalkan,” ungkap MT Arifin yang juga memahami masalah supranatural tersebut. Pengamat Militer dan Intelijen itu tidak mau menduga-duga, siapa yang memerintahkan serangan jahat melalui ilmu hitam tersebut.

Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan MT Arifin seputar terorisme dan operasi intelijen untuk menciptakan keadaan dan mengalihkan isu krusial yang terjadi pada pemerintahan SBY.


Mengapa kelompok Islam selalu disebut teroris, sedangkan Kristen seperti RMS dan OPM separatis, padahal mereka lebih banyak menimbulkan korban bagi personil TNI dan Polri ?

Persoalan istilah teroris dan separatis bukan stigmatisasi terhadap kelompok yang melakukan perlawanan pada institusi resmi, tetapi didasarkan atas konsep politik yang berkaitan dengan sifat yang ingin dilakukan dengan melakukan tindakan itu. Separatis konsepnya berkaitan dengan pemisahan, misalnya suku atau daerah ingin memisahkan diri dari negara. Sedangkan teroris konsep politik yang berkaitan dengan tindakan kekerasan untuk membentuk opini publik dan melakukan tekanan terhadap kekuasaan. Jadi dasarnya adalah konsep politik.

Dalam konteks Kenegaraan, lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis ?

Persoalannya bukan lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis. Persoalannya adalah gerakan itu menimbulkan efek yang bagaimana. Kemudian akibat dari efek itu akan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi politik tertentu. Kalau dulu sampai sekarang separatis dihadapi oleh angkatan perang, tetapi kalau teroris dihadapi polisi. Kalau sekarang separatis dihadapi polisi, itu tergantung UU. Misalnya, kalau dianggap sebagai suatu tindakan yang membuat kekacauan di masyakarat dimana law and order terganggu, biasanya dihadapi polisi. Tetapi kalau sudah perlawanan total secara resmi, maka akan dihadapi militer dan semuanya dipengaruhi UU yang berlaku.

Mengapa sasaran Densus selalu umat Islam, padahal Kristen juga banyak terorisnya seperti Laskar Kristus yang aktif melakukan latihan militer di berbagai tempat tetapi dibiarkan saja ?

Kalau dilihat secara keseluruhan sebenarnya tidak begitu, terbukti Tibo cs yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam di Poso juga dihukum mati. Sebenarnya kalau dilihat dari segi hukum, siapapun dan apapun kelompok tanpa pandang bulu diberlakukan sama. Memang di Indonesia yang sering jadi sasaran adalah umat Islam karena mayoritas. Kemudian dilihat dari pergerakan dan sejarah serta rumusan yang ada di jaringan intelijen, yang menjadi sasaran berbahaya adalah umat Islam sejak kasus pemberontakan DI-TII pada masa Kartosoewirjo. Kalau saya baca di berbagai buku intelijen, memang berasal dari sana. Sehingga Islam menjadi satu corak yang dianggap sangat menonjol. Pertanyaannya, mengapa kelompok non Islam tidak melakukan itu, karena mungkin mereka tidak terlalu besar dan lebih banyak melakukan gerakan separatisme seperti RMS dan OPM. Sebenarnya umat Islam juga pernah melakukan gerakan separatisme seperti GAM di Aceh.

Saya kira juga dipengaruhi perkembangan di tingkat global, terutama munculnya terorisme di tingkat internasional akibat kegagalan menyelesaikan kasus Afghanistan, terutama setelah terjadinya perpecahan antara kelompok Mujahiddin dengan AS pasca kekalahan Uni Soviet di Afghanistan. Juga setelah terjadinya perbedaan pendapat antara AS dengan Irak masalah minyak yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk Persia II setelah Irak menyerbu Kuwait (1990) sampai invasi pasukan AS ke Irak (2003) yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Saddam Hussein. Memang setelah itu terjadi suatu pergerakan dimana Islam bangkit menjadi kekuatan pengontrol terhadap Pan Americanisme. Sehingga menjadi suatu merek yang sangat laik pasar dan itu berpengaruh terhadap Indonesia. Persoalannya, karena wilayah umat Islam di Timur Tengah kaya akan minyak bumi dan biaya produksinya sangatlah murah jika dibandingkan dengan wilayah lain yang biaya produksinya sangatlah tinggi, karena itulah wilayah umat Islam selalu menjadi sasaran negara lain.

Apa korelasi antara terorisme dengan persediaan minyak dunia ?

Tahun 2000 lalu ada pertemuan ahli intelijen internasional dari Barat yang membahas persoalan hubungan internasional, dimana dinyatakan bahwa dunia Barat sangat kritis akan kebutuhan minyak. Karena itu minyak bumi menjadi salah satu fokus persoalan hubungan antar bangsa dan kebetulan yang menjadi masalah adalah kontrol Islam atas Barat setelah bubarnya Uni Soviet. Kemudian Islam menjadi kekuatan utama yang akan mengontrol pada saat Barat melihat minyak sebagai fokus persoalan antar bangsa, karena itu menimbulkan terorisme internasional.

Kalau sebelumnya ada terorisme nasional yang melahirkan gerakan seperti IRA di Irlandia dan gelombang kedua melahirkan terorisme ideologis seperti Tentara Merah di Jepang dan Italia, sekarang terorisme internasional memperebutkan SDA strategis seperti minyak dan Islam menjadi kekuatan utamanya. Sehingga lahirlah Teori Samuel Huntington yang menganggap Islam sebagai musuh Barat setelah jatuhnya Uni Soviet. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap Indonesia yang memiliki ketergantungan bantuan, peralatan, kerjasama, pendidikan, pelatihan dan utang dari Barat.

Selama ini Densus dibentuk, dilatih serta dibiayai AS dan Australia. Bagaimana komentar Anda sebagai pengamat militer dan intelijen ?

Bukan dibiayai, justru kita yang minta bantuan kesana karena tidak memiliki dana. Ada sebuah kritikan yang berasal dari pengamat intelijen pada beberapa kasus terorisme. Katanya bukan untuk persoalan terorisme, tetapi untuk membentuk opini dan menghentak negara yang dijadikan sasaran donatur. Karena itu sekarang bukan persoalan teroris, sebab kalau dilihat dari standar terorisme secara internasional, teroris bukan seperti di Indonesia dimana mereka menembak dengan pistol. Jadi perlu adanya standar mana yang disebut teroris dan mana yang disebut kejahatan, jadi harus jelas. Sebab jika tidak, maka nanti kalau proyek yang laku teroris, maka semuanya akan dimasukkan ke dalam kerangka teroris.

Jadi semakin ramai teroris, semakin menguntungkan Densus ?

Persoalannya bukan Densus, tetapi pemerintah. Kebetulan dana yang masuk ke pemerintah sebagian dioperkan ke kepolisian melalui Densus. Itu kan kerjasama antara pemerintah, apalagi polisi berada di bawah Presiden. Jadi yang menjadi persoalan bukannya Densus, tetapi pemerintah. Polisi selalu menjadi sasaran, padahal polisi hanya menjalankan perintah siapa lagi kalau bukan dari Presiden, dimana sekarang kita sedang menjalankan sistem Presidensial. Polisi sebenarnya tidak punya apa-apa, seumpama disuruh ke Timur ya ke Timur, disuruh ke Barat ya ke Barat.

Mengapa BNPT dan Densus selalu dikendalikan mereka yang anti Islam seperti Ansyaad Mbai, Gories Mere dan Petrus Golose ?

Tidak begitu, aparat dasarnya adalah prestasi. Jadi persoalannya bukan Islam dan non Islam. Orang non Islam yang senang pada Islam juga banyak, sebaliknya orang Islam yang tidak Islamis juga banyak. Justru kadang-kadang kelemahan kita dalam melakukan penilaian selalu bertolak-belakang dari Islam dan non Islam. Bagaimanapun juga mereka tidak memiliki kekuasaan apa-apa kalau tidak diberi wewenang. Jadi persoalannya kelembagaan, yang bekerja bukan hanya dia tetapi sebuah tim besar. Banyak polisi yang Islamnya bagus, tetapi persoalannya adalah dalam rangka pengamanan lembaga negara.

Jadi muaranya tertuju pada Presiden ?

Muaranya pada misi dari sebuah nation yang ditafsirkan pemerintah. Semestinya yang bertanggungjawab adalah pemerintah, bukan polisi.

Bagaimana pandangan Anda mengenai Program Deradikalisasi yang digerakkan BNPT ?

Saya jelas tidak setuju, dalam arti titik tolaknya darimana. Persoalan radikal dan tidak radikal akan dipahami dari konteks pengetahuan dan sikap radikal karena apa. Dalam UU Politik ada persoalan yang dinyatakan radikal. Jadi sikap radikal itu bukan persoalan orang itu radikal atau tidak radikal, tetapi dibangun oleh pengetahuan terhadap perkembangan nasional dan internasional serta rasa kesadaran akan ketidakadilan. Misalnya, pemerintah dalam mengatasi persoalan dianggap tidak adil, maka ini yang membentuk sikap radikal.

Jadi persoalan deradikalisasi semestinya berkaitan dengan bagaimana pemerintah mencoba untuk melaksanakan tujuan pemerintahan mengenai keadilan, kesejahteraan rakyat, menegakkan kebenaran, menegakkan hukum dan sebagainya. Pada saat sekarang telah terjadi kesenjangan yang tajam, mengenai pandangan pemerintah dan sikap yang dimiliki kelompok Islam dan non Islam serta hubungan antar mereka. Kesenjangan itu dipengaruhi informasi yang dimiliki dan perubahan sosial yang tinggi. Hal itu menyebabkan ketajaman hubungan karena terjadinya revolusi kebudayaan, dimana di Indonesia terjadi pada saat era reformasi sekarang. Itu yang menimbulkan persoalan dan tidak diantisipasi dengan program politik yang sistematik. Berbeda dengan Korea Selatan, sudah diantisipasi sejak awal bagaimana mengatur anak-anak main games. Tetapi disini tidak dan ini yang menjadi masalah. Jadi persoalan radikal dan tidak radikal adalah persoalan proses yang dialami oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat akibat adanya kesenjangan tertentu.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai rencana BNPT yang dipimpin Ansyaad Mbai untuk melakukan Sertifikasi Ulama ?

Saya kira itu tidak tepat, sertifikasi untuk apa ? Memang salah satu problem di kalangan ulama, da’i dan mubaligh adalah dalam menghadapi persoalan dimana banyak sekali pengajian yamg diberikan kelompok muda tamatan pesantren kilat. Hal ini juga terjadi di kalangan Kristen yang diberikan kelompok muda tamatan kursus Injil. Dalam memberikan ceramah, mereka belum sampai pada tingkat dengan wawasan luas, kemudian berceramah dengan sikap fanatik, dimana akhirnya menimbulkan hasil kontra produktif. Di kalangan pemuda Kristen yang fanatik juga banyak sekali dan saya mendapat laporan ini dari salah seorang pimpinan Univeristas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. Jadi yang terdapat kelompok fanatik bukan hanya Islam saja tetapi juga Kristen. Tetapi masalahnya Islam di Indonesia mayoritas mutlak sehingga yang menonjol fanatismenya adalah Islam, padahal di Kristen juga banyak sekali yang fanatik dan fundamentalis. Fanatisme akibat itu semestinya dibicarakan dan diatasi masing-masing agama.

Apakah Sertifikasi Ulama yang akan dilakukan BNPT merupakan penghinan terhadap ulama ?

Saya kira itu tidak ada artinya. Sertifikasi biasanya pada program fungsional yang bersifat karier. Kalau ulama kan bukan jabatan karier. Sekarang persoalannya bagaimana strategi untuk menghadapi ekses-ekses itu.

Kembali ke terorisme, apakah operasi pemberantasan teroris yang digerakkan BNPT dan Densus memang proyek yang menguntungkan, dimana semakin banyak teroris yang berkeliaran maka semakin membuat kantong mereka tebal ?

Dulunya operasi semacam ini dilakukan militer dan intelijen. Jadi operasi anti terorisme bagi polisi adalah hal baru. Sekarang yang menjadi persoalan adalah bagaimana meningkatkan kinerja polisi agar menjadi lebih professional. Tetapi bukan berarti saya mengatakan kalau polisi sekarang tidak profesional dalam menanggani kasus terorisme. Namun berdasarkan kasus yang ada, seharusnya polisi meningkatkan profesionalismenya, sehingga tidak sering melakukan kesalahan target atau sasaran. Polisi juga perlu meningkatkan pemahaman terhadap penegakan hukum dan perlindungan HAM. Selain itu persoalan terorisme seharusnya dikaji dari persoalan yang lebih tinggi, bukan hanya linier.

Bagimana Anda melihat kasus penembakan mati terhadap terduga dua teroris oleh Densus di Solo baru-baru ini ?

Saya melihatnya itu operasi intelijen, bukan terorisme. Perkara kemudian dikaitkan dengan terorisme, itu bisa saja. Karena dalam operasi itu digunakan orang yang mau. Bedanya, operasi intelijen dimaksudkan untuk menciptakan suatu keadaan, tetapi kalau terorisme menggunakan kekerasan untuk mempengaruhi suatu kebijakan. Banyak sekali kasus terorisme, tetapi kalau dilihat dari ilmu pengetahuan tentang terorisme, sesungguhnya bukan terorisme.

Kasus di Solo itu jelas merupakan operasi intelijen, jika dilihat dari sifat-sifatnya. Karena sekarang proyek yang paling laku dijual ya terorisme. Seorang teroris tidak mungkin mengaku dirinya sebagai teroris. Juga tidak mungkin teroris berkali-kali nongkrong pada satu tempat. Kalau teroris, begitu mengebom tidak akan kembali lagi ke tempat itu sampai puluhan tahun. Karena itu kita harus memperjelas, apa terorisme itu. Jangan sampai mendefinisikan terorisme dengan pola-pola kriminal. Sekarang yang terjadi di Indonesia, melihat terorisme sebagai pergerakan kriminal. Masak teroris hanya nongkrong disitu-situ saja, tidak berpindah-pindah tempat. Seharusnya teroris tidak seperti itu, karena konsekuensinya mati. Saya kira terorisme sebagai suatu cara untuk mengalihkan isu. Sebab kalau ada persoalan yang muncul di pemerintahan, maka untuk mengalihkan isu muncullah operasi pemberantasan terorisme. Kalau sudah begitu, semua media massa pasti akan melupakannya dan mengarahkannya kesana.

Kalau kasus penembakan mati dua orang terduga teroris di Solo, untuk mengalihkan isu yang mana di pemerintahan SBY ?

Kita lihat dari kategorinya, seperti kasus M Thoriq di Tambora, Jakarta. M Thoriq sudah diamati sejak setahun lalu, tetapi mereka baru menangkapnya pada saat diperlukan untuk mengalihkan isu. Seperti kasus Solo, adanya pemberitaan seorang anggota Densus yang mati tertembak tidak sebagaimana yang saya peroleh kabarnya. Juga kasus polisi yang tertembak di Prembun Purworejo beberapa waktu lalu. Kabarnya tertembaknya polisi tersebut hanya karena rebutan wanita, tetapi kemudian dikabarkan karena ditembak teroris. Waktu itu saya sudah protes pada salah seorang pejabat kepolisian di Polda Jateng, tetapi katanya sudah dilaporkan kasus yang sebenarnya ke Mabes Polri, tetapi ketika sampai di Jakarta ceriteranya jadi berubah menjadi kasus terorisme.

Banyaknya kasus terorisme, apa memang tujuannya untuk mendiskreditkan umat Islam Indonesia yang mayoritas ?


Persoalannya bukan umat Islam. Persoalannya kasus terorisme bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. Seperti kepentingan untuk mengalihkan perhatian, peningkatan program sehingga mendapat dana yang besar, agar kinerjanya terlihat efektif dan sebagainya. Jadi kebetulan saja mereka latar belakangnya beragama Islam.

Mengapa setiap menjelang kedatangan pejabat tinggi AS ke Indonesia, selalu muncul kasus terorisme, seperti baru-baru ini menjelang kedatangan Menlu Hillary Clinton ?

Kalau itu bisa saja penafsiran-penafsiran, tetapi benar dan tidaknya kita tidak tahu. Karena dalam kasus terorisme di Indonesia sering kali terjadi kekurangan data, maka perlu dibuat data baru, sehingga dalam berbagai kasus terjadi seperti itu.

Bagaimana menurut Anda, sikap umat Islam Indonesia dalam menghadapi kasus terorisme yang sering terjadi ?

Pertama, media massa tidak memberitakan tentang terorisme dan penyelesaiannya. Kedua, umat Islam sebaiknya bersikap tidak reaktif. Sebab kalau bersikap reaktif maka ibarat paling enak dioper bola, pasti akan memburu. Jadi begitu ada isu terorisme muncul, pasti ada masalah yang sangat kritis di pemerintahan. Jadi sepertinya umat Islam tidak terkendali dan paling mudah dioper bola agar memburunya. Ketiga, umat Islam perlu mengetahui berbagai informasi strategis.

Sebab salah satu permasalahan yang dihadapi umat Islam Indonesia sehingga mudah menjadi radikal adalah karena membaca buku-buku terjemahan dari luar yang sangat berbeda dengan kondisi dan situasi di Indonesia. Pasalnya, ketika agama jauh dari kajian kebudayaan, maka akan cenderung radikal. Sebaliknya, tatkala agama dikembangkan atas dasar pergulatan antara masyarakatnya dengan kebudayaan, maka akan cenderung tidak radikal, sebagaimana dakwah yang dikembangkan para Wali Songo dengan melalui pendekatan kebudayaan.

Abdul Halim