This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. (Arrahmah.com) – Bidang dakwah, pendidikan dan pelayanan masyarakat mujahidin Ash-Shabab Somalia pada Ahad (3/2/2013) kembali melaksanakan sejumlah program penting di wilayah yang berada dalam pemerintahan mereka. Di distrik Islam Kido, mujahidin mengadakan pelatihan ilmu syariat bagi penduduk setempat....

BULO BURTI

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

IMAM SUPRIADI UNTUK INDONESIA

23 Jun 2012

Fatwa Ulama Saudi: Haram Berjihad di Suriah Tanpa Izin Pemerintah

Syaikh Ali Hakami, salah seorang anggota Lembaga Ulama Senior Arab Saudi (Hai'ah Kibar Al Ulama) memfatwakan haramnya rakyat Saudi “Berjihad di Suriah” tanpa izin dari pemerintah Arab Saudi.
Syaikh Ali Hakami, anggota Dewan Pengadilan Tertinggi mengatakan, “Kita harus bekerja sama dengan negara mengenai pemberian dukungan terstruktur tanpa harus melawan kebijakan penguasa.”
Seruan larangan 'berjihad' tanpa izin pemerintah itu dikeluarkan Ali Hakami pada Kamis (7/6) beberapa pekan silam, seperti dilansir dari France24. Sementara banyak ulama-ulama menyerukan seruan jihad yang banyak beredar di situs jaringan sosial di internet.
Syaikh Ali Hakami juga mengatakan dalam pernyataannya yang dipublikasikan oleh surat kabar lokal “Asy-Syarq” bahwa “Sikap pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait isu Suriah jelas dan positif, sehingga siapa pun tidak bisa menawarnya.”
“Rakyat Suriah yang tengah menghadapi kezaliman, ketidakadilan, penindasan, dan penekanan dari pemerintah yang sombong dan arogan sangat membutuhkan doa dan bantuan dengan segala cara yang tersedia, serta simpati dan empati pada mereka,” tambahnya.
Namun ia menekankan, “dalam medukung rakyat Suriah harus sejalan dengan kebijakan negara, dan semua hal harus terikat dengan aturan pengadilan, sehingga tidak boleh bagi siapa pun melawan penguasa dan menyerukan jihad dengan bentuk yang menunjukkan pembangkangan pada negara.”
Ia menambahkan pula, “beberapa tindakan yang dilakukan oleh individu akan membuat negara dalam kesulitan. Oleh karena itu harus bekerja sama dengan negara mengenai pemberian dukungan yang terstruktur, tanpa harus menunjukkan pembangkangan pada penguasa, karena itu merupakan tindakan yang dilarang dan mungkar menurut syariah Islam, selama negara sedang melakukan kewajiban sepenuhnya kepada rakyat Suriah, dan itulah apa yang kami lihat secara nyata," urainya.
Sementara itu, Syaikh Abdullah al-Mutlak, anggota “Lembaga Ulama Senior” lainnya yang juga anggota “Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa” mengatakan, "orang yang bertanggung jawab atas pertempuran dan jihad di Suriah adalah tentara pembebasan Suriah, dan itulah yang harus didukung.”
Sedangkan Syaikh Muhammad Al Arifi melalui pidato dan ceramahnya dengan berapi-api menyerukan agar umat Islam membantu umat Islam di Suriah dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan semaksimal yang bisa ditempuhnya. Syaikh Muhammad Al Arifi juga menyerukan agar kaum muslimin bergabung dengan tentara pembebasan Suriah untuk berjihad memerangi rezim Bashar Al Assad. [lihat video lengkap fatwa Syaikh Muhammad Al Arifi di sini]
[muslimdaily]
*Keterangan gambar: Syaikh Ali Hakami (sumber: Al Wasat News)

Sambangi Kampung Artis, Hidayat-Didik Terima Curhat Artis

Jakarta (SI ONLINE) - Kepedulian cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 4, Hidayat Nurwahid - Didik Junaedi Rachbini terhadap semua kalangan benar - benar tak diragukan lagi.

Kamis (21/6) sore, pasangan cagub - cawagub ini kompak mengunjungi Kampung Artis Jalan Cipayung Kompleks Bina Marga, Cipayung Jakarta Timur yang sering jadi lokasi pengambilan gambar para artis.

Inisiatif kedua calon pemimpin Jakarta ini membuat beberapa artis papan atas yang sedang melakukan pengambilan gambar terkejut dengan kedatangan mereka. Mereka pun menceritakan keluh kesahnya kepada pasangan cagub - cawagub yang diusung PKS itu.

"Disini susah pak. Fasilitas serba terbatas." Curhat Cici Tegal kepada Hidayat dan Didik.

Unang Bagito yang saat itu juga sedang melakukan pengambilan gambar untuk sebuah film televisi swasta terlihat akrab dengan Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Unang pun sependapat dengan Cici. Dia menambahkan bahwa lokasi pengambilan gambar yang fasilitasnya cukup memadai sudah tidak muat lagi karena banyak yang memakai lokasi tersebut.

Meski belum mempunyai program khusus, Hidayat mengatakan bahwa dirinya dan tim siap memberi kemudahan kepada semua warga Jakarta, termasuk artis.

"Yang begini kan bisa kita manfaatkan untuk melestarikan budaya, baik budaya daerah, seperti budaya betawi, maupun budaya Indonesia secara umum," Terang Hidayat yang didampingi cawagubnya, Didik J Rachbini.

Sumber: hidayatdidik.net

Keterlaluan ! Proyek Pengadaan Al-Qur’an Kok Dikorupsi


Jakarta (SIONLINE)- Indonesia memang sudah menjadi sarangnya para koruptor bahkan korupsi sudah menjadi budaya birokrasi. Bayangkan, proyek pengadaan Kitab Suci Al Qur’an di Kementerian Agama (Kemenag) yang seharusnya menjadi tugas mulia dan bersih dari korupsi, justru menjadi sasaran korupsi para oknum Kemenag yang hanya ingin memperkaya diri sendiri.

Kepada para wartawan yang menemuinya di Kantor Pusat Kemenag jalan Thamrin, Kamis (21/6), Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar sangat menyayangkan ulah oknum yang mencoreng nama baik Kementerian yang dipimpinnya tersebut.

“Intinya, saya terbuka siapa pun yang akan mengusut adanya dugaan korupsi pengadaan Al Qur’an, baik KPK maupun Kejaksaan. Yang terpenting kasus ini segera dituntaskan. Malu kan kita umat Islam, masak pengadaan Al Qur’an dikorupsi, masya’ Allah. Kalau ditemukan pelakunya tolong ditindak tegas,” ujar Nasaruddin Umar.

Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ) itu mengaku ikut prihatin dengan kejadian ini. Padahal, sewaktu dirinya menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, masalah yang selalu diz wanti-wanti adalah terkait dengan pengadaan Al Qur’an. Sebab Al Qur’an ini sesuatu yang sangat suci, bahkan dirinya tahu persis dampak dari memainkan pengadaan Al Qur’an.

“Jangankan korupsi, mencari keuntungan dari pengadaan Al Qur’an saja saya selalu mengimbau kepada pelaksananya jangan!,” ungkap Nasaruddin Umar.

Dikatakannya, selain Dirjen Bimas Islam yang pernah dipimpinnya, proyek pengadaan Al Qur’an juga dilakukan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag. Sampai sekarang dirinya belum tahu, apakah yang dimaksud KPK itu korupsi pengadaan Al Qur’an di Dirjen Bimas Islam atau Dirjen Pendidikan Islam.

“Saya tidak tahu apakah kasus ini terjadi di bidang saya atau di Dirjen yang lain yang dimaksud KPK. Tapi, saya langsung membriefing bawahan saya. Bahkan saya sebagai kuasa pengguna anggaran waktu itu menanyakan kenapa sampai bisa terjadi masalah seperti itu,” tanya Nasaruddin dengan nada heran.

Diakuinya, memang kebutuhan pengadaan Al Qur’an setiap tahunnya sekitar 2.000.000 Mushaf untuk dibagikan ke Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai Dirjen Bimas Islam, dirinya juga tidak mengurusi soal pengadaan Al Qur’an. Pengurusannya dilakukan para pejabat pembuat komitmen setingkat Direktur selaku penanggung jawab pengadaan. Sedangkan pelaksana pengadaan dilakukan Pejabat Eselon III. Nilai pengadaan saat itu ditaksirnya sekitar Rp 5,6 Miliar yang dikucurkan Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag. Namun, dia sendiri belum mengecek tahun anggaran pengadaan yang dipermasalahkan.

“Saya sedang mengumpulkan bahan-bahan terkait pengadaan waktu itu. Saya akan menjadi orang pertama yang melakukan proses seperti hukum yang berlaku. Saya kaget dan kecewa benar dengan kejadian ini. Saya tidak menghalang-halangi proses hukum yang dilakukan KPK, malah saya akan membantu penuntasan kasus ini. Bahkan, saya meminta semua yang terlibat untuk memberikan data-datanya seperti apa kasusnya,” tegas Nasaruddin.
Pasalnya, selama pengadaan berlangsung dia tak pernah menerima laporan penyimpangan. Begitu pula di laporan anggaran yang diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan telah terjadi korupsi di dalam proyek pengadaan Al Qur’an di Kemenag. Namun Abraham Samad tidak menyebutkan berapa besar nilai korupsinya dan Dirjen mana di Kemenag yang terlibat dalam tindakan tercela dan memalukan tersebut.  (*)

Rep: Abdul Halim

Peringatan Isra’ Mi'raj Momentum untuk Revitalisasi Jamaah Masjid

Kaum muslimin rahimakumullah,

Allah SWT berfirman: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra 1).

Kaum muslimin rahimnakumullah,


Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayat hadits bahwa dalam perjalanan tersebut Baginda Rasulullah saw mendapatkan perintah Sholat lima waktu yang nilainya setara dengan sholat lima puluh waktu. Namun sayang hakikat sholat lima waktu yang diperintahkan kepada umat Islam untuk melaksanakannya secara berjamaah itu kini hilang vitalitasnya.  Kehidupan umat centang perenang dalam keadaan lemah di berbagai sektor kehidupan, bahkan di berbagai belahan bumi umat Islam hilang kekuatan bahkan tertindas. Padahal sholat adalah sumber kekuatan spiritual kaum muslimin. Masjid tempat sholat berjamaah, tempat berkumpul, dan tempat bersatunya kaum muslimin, tak ubahnya bagaikan kereta api yang mengangkut penumpang lalu penumpangnya turun berpencaran tanpa kenal dan memperhatikan satu sama lain. Mereka sekedar kerumunan, bukan barisan. Padahal sholat jamaah yang dibangun dengan shaf-shaf yang rapi hakikatnya adalah barisan yang penuh ikatan pikiran dan perasan, bukan sekedar kerumunan sesaat. Oleh karena itu, dalam momentum peringatan peristiwa mukjizat Nabi Muhammad saw. menjemput perintah Sholat dalam peristiwa Isra’ Mi’raj ini, perlu dilakukan upaya revitalisasi jamaah kaum muslimin dalam jamaah sholat mereka di masjid-masjid, sehingga betul-betul menjadi kekuatan riil umat, yang rapi, teratur, dan solid karena saling menguatkan dan mengisi satu sama lain.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Dalam rangka revitalisasi jamaah masjid, perlu disadari bahwa fungsi masjid adalah tempat berkumpul dan bersatunya  kaum muslimin dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Al Quran menerangkan masjid yang lebih layak untuk dijadikan tempat sholat adalah masjid yang dibangun atas dasar taqwa, bukan masjid yang dibangun untuk menghilangkan ketaqwaan kaum muslimin, atau masjid yang didirikan untuk membatasi kaum muslimin hanya berfungsi sebagai tempat beribadah mahdlah, yakni sekedar untuk sholat semata, tak boleh untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan rasul-Nya yang lain yang meliputi seluruh aspek kehidupan, yakni bukan masjid yang dibangun untuk justru mengkerdilkan kekuatan sekaligus membahayakan kaum muslimin. Allah SWT berfirman:

Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
(QS. At Taubah 108).

Kaum muslimin rahimakumullah,


Untuk itu, kaum muslimin harus merumuskan kembali visi misi mereka membangun masjid, apakah sudah sesuai tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya, ataukah malah sebaliknya. Setelah mantap, kaum muslimin harus membangun kesefahaman untuk senantiasa memakmurkan masjid, mengamalkan firman Allah SWT:

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, memnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At Taubah 18).

Inilah sumber kekuatan spiritual, yakni umat Islam yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, sehingga mereka mampu mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan punya sikap independen kepada sesama manusia karena tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah. 

Jamaah yang dibangun selain jamaah kaum muslimin yang mukminin yang disiplin menegakkan sholat berjamaah di masjid, mereka juga menunaikan zakat, artinya mereka adalah para muzakki yang betul-betul istiqomah dalam melaksanakan kewajiban zakat mal dengan berbagai syaratnya. Artinya, para jamaah mushollin ini, adalah orang-orang memiliki sikap kejuangan yang mereka tahu bahwa hidup itu tidak hanya untuk mendapatkan kebaikan dunia, tapi juga kebaikan dan keselamatan di akhirat kelak. Oleh karena itu, segala harta yang mereka peroleh dalam perusahaan mereka, mereka bersihkan dengan membayar zakat. Dan mereka tidak dilupakan oleh perusahaan mereka dari mengingat Allah SWT. Masjid yang dimakmurkan umat yang berusaha sehingga mampu berzakat ini disebutkan dalam firman-Nya:

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang Telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. An Nuur 36-37).

Kaum muslimin rahimakumullah,

Itulah prinsip yang harus dipegang untuk merevitalisasi jamaah masjid kita.  Kebarokahan dari sholat berjamaah di masjid ini nampak jelas di era Rasulullah saw dan para sahabat yang betul-betul melaksanakan sholat jamaah lima waktu sehingga mereka mampu menegakkan Islam dan berjihad membela dakwah Islam hingga Allah SWT memberikan pertolongan dan kemenangan kepada mereka sehinga seluruh jazirah Arab tunduk di bawah panji-panji kalimat tauhid, dan azan bergema di seluruh Jazirah, bahkan pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, Persia runtuh semua melebur bersama kaum muslimin, dan Heraklius dan bala tentaranya meninggalkan wilayah Syam dan sekitarnya lari ke Konstantinopel di Turki. 

Oleh karena itu, semoga dengan uraian prinsip-prinsip pendirian jamaah masjid di atas dan fakta sejarah keberhasilan kaum muslimin angkatan pertama berjihad menaklukkan dunia dengan kesatuan jamaah mereka yang dibangun dari masjid, maka insyaallah umat ini akan bangkit meraih kejayaannya kembali. Allah SWT berfirman:

Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. At Taubah 88)

Baarakallahu lii walakum

22 Jun 2012

Istri Mujahid Sakit, Mari Bantu

Hari ini jamaah masjid At-Taqwa villa Pamulang menjenguk janda mujahid Ahmad Maulana (meninggal ditembak Densus 88 di Cawang Jakarta), Nur Halimah yang beberapa hari ini harus dirawat di Rumah Sakit Asrama Haji Pondok Gede karena kesehatannya memburuk.

Selain untuk memberi dukungan dan motivasi kepada Nur Halimah,  beberapa jamaah yang datang juga menyampaikan amanah dari pengajian ummahat masjid At-Taqwa sebesar dua juta rupiah.

Keadaan Nur Halimah saat ini masih belum membaik, susah makan dan masih susah untuk diajak berkomunikasi. Kunjungan jamaah masjid Pamulang ini diharapkan bisa membantu dan meringankan beban Nur Halimah yang harus menjadi janda karena suaminya dibunuh Densus 88.

Saat ini beberapa gerakan infaq sudah digalang untuk membantu biaya perawatan Nur Halimah.[muslimdaily.net]

Tim Sukses Hidayat Didik Diteror Bom Molotov

Jakarta (SI ONLINE) — Tak putus dirundung teror. Itulah yang dialami tim sukses maupun relawan pasangan Hidayat Didik. Setelah beberapa waktu lalu diancam dengan senjata api, Kamis (21/6/2012) dini hari sekitar pukul 01.00 wib, rumah salah seorang anggota tim sukses Hidayat Didik, Suryadi, di daerah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.

Bom molotov mengenai bagian belakang mobil Suryadi yang diparkir di dalam pagar rumah. Akibatnya bagian belakang mobil, terutama cover ban serep rusak meleleh akibat terbakar bom molotov tersebut. Beruntung sejumlah warga mengetahui kejadian itu dan segera memadamkan api yang membakar bagian belakang mobil Suryadi sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar.

Menurut keterangan Suryadi, ia tidak tahu pasti siapa pelaku teror tersebut. Namun dari informasi yang ia peroleh, pelaku terdiri dari dua orang dan mengendarai sepeda motor. Usai melempar bom, pelaku dengan cepat melarikan diri.

Bom molotov itu sendiri dibuat dari bensin yang dimasukkan ke dalam botol bekas air minum kemasan ukuran 500 ml dengan penyumbat kain.

Hari ini Suryadi akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian terdekat. Dia menyerahkan pengusutan pelaku pelemparan bom molotov itu kepada aparat yang berwenang.

Ia berharap, pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku teror. Sebab apa pun motifnya hal itu sangat membahayakan keamanan.

Suryadi sendiri dikenal sebagai ustadz di wilayah tempat tinggalnya. Dia sangat aktif mensosialisasikan pasangan Hidayat-Didik kepada masyarakat sekitar. Bahkan belum lama ini ia menyelenggarakan acara sosialisasi yang menghadirkan sekitar seribu orang di daerah itu dengan mendatangkan cagub Hidayat Nur Wahid.

Tidak Terprovokasi

Menanggapi peristiwa itu, Cagub Hidayat Nur Wahid menyatakan tindakan tersebut sebagai teror yang sangat serius. Karena itu dia meminta pihak keamanan untuk mengusut sampai tuntas, bukan saja pelaku, tetapi juga otak di balik teror tersebut.

 “Apapun motifnya, jelas ini tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Ini tindakan yang bisa dikategorikan biadab,” kata Hidayat di Jakarta.

Dia meminta agar tim sukses, relawan, maupun kader-kader PKS untuk bersikap tenang dan tetap fokus pada kerja-kerja pemenangan pasangan Hidayat-Didik.

“Jangan terprovokasi aksi tersebut, karena itu memang yang diinginkan pihak-pihak yang  tidak senang dengan kerja-kerja pemenangan pasangan Hidayat-Didik,” imbuhnya.

sumber: hidayatdidik.net

BNPT Tangkap 5 Orang Diantaranya Wanita Ahli IT Jaringan Al Qaidah

SOLO (voa-islam.com) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengumumkan penyitaan aset sebuah kelompok yang diduga jaringan ‘terorisme’ di Medan. Nilai aset tersebut tak tanggung-tanggung, hampir mencapai Rp 8 miliar yang dikumpulkan melalui jaringan cyber. Penyitaan dilakukan oleh aparat Densus 88.
"Operasi penyitaan kami mulai sejak kemarin dan dilanjutkan hari ini. Hari ini tim kami masih melakukan penyitaan di Medan. Aset yang kami sita berupa empat rumah, satu ruko, beberapa mobil dan motor, serta dana segar. Total semua aset mencapai hampir Rp 8 miliar," ujar Direktur Penindakan BNPT, Brigjen (Pol) Petrus R Golose, kepada wartawan di Solo di sela-sela rakor BNPT, Kamis (21/6/2012).
Petrus memaparkan pengungkapan keberadaan aset dan dana segar tersebut berasal dari pengembangan informasi yang diperoleh aparat dari penangkapan lima orang anggota jaringan kelompok tersebut.
Salah satu terduga, Rizky Gunawan alias Udin alias Umar alias Roni Setiawan diketahui sebagai pemilik rumah berwarna merah di Jalan Eka Warni, No. 4 A, Kelurahan Gedung Johor, Medan, Sumatera Utara. Rizky baru menempati rumah tersebut sekitar enam bulan dan diketahui bekerja di bidang properti.
Sementara empat terduga lainnya adalah warga asal Tebing Tinggi bernama Kuswan Herianto dan Juwita Hermawati, serta Tomi Irawan asal Tembung, dan Winansyah asal Kisaran.
Dari kelima orang tersebut, dua di antaranya diketahui sebagai ahli IT dan berperan besar dalam pengumpulan dana lewat dunia maya tersebut.
"Dari pengakuan mereka kita ketahui bahwa saat ini pusat kegiatan dan pelatihan mereka telah dipindahkan dari Solo ke Jawa Timur, NTB dan Sulawesi. Untuk bidang pencarian dana dipusatkan ke Sumatera Utara. Sedangkan medan operasinyanya ditentukan di Bali, tetapi telah bisa kita gagalkan beberapa waktu lalu itu," ujar Petrus.
Selain itu, Petrus mengungkapkan bahwa dalam penangkapan tersebut ada seorang perempuan merupakan istri seorang tokoh yang merupakan sosok kunci yang memiliki kontak langsung dengan salah seorang petinggi Al Qaidah di Afghanistan. [widad/dbs]

Guru Besar UIN Makasar: Rasulullah Sudah Meninggal, Al Qur'an Perlu Direvisi

Bertempat di Lecture Theater UIN Alauddin, Samata mulai sekitar pukul 10.00 WITA - 13.00 WITA, pegiat #IndonesiaTanpaJIL wilayah Makassar bekerja sama dengan BEM-Fakultas Ilmu Kesehatan mengadakan diskusi tentang Islam Liberal dengan menghadirkan dua pembicara.
Diskusi berjalan menarik karena menghadirkan dua pembicara yang memiliki latar belakang pemikiran berbeda antara yang menolak Islam Liberal dengan yang mendukung liberalisme Islam.
Di kubu anti JIL diwakili oleh Akmal Sjafril, MPd.I, sedangkan di kubu anti JIL diwakili oleh Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makasar Prof. Dr. HM. Qasim Mathar.
Memulai pembicaraan mengenai definisi agama, Prof. Qasim membuat beberapa pernyataan kontroversial yang membuat diskusi berjalan 'menarik'. Diantara pernyataan-pernyataan kontroversial lulusan program Doktor IAIN Jakarta itu antara lain adalah:
"Tidak akan kafir seseorang yang agamanya Islam walaupun dia melenceng dari ajaran2 akidah Islam," katanya seperti disampaikan oleh Zilqiah Angraini, salah seorang pegiat #IndonesiaTanpaJIL melalui akun Twitter.
"Jangan teriak kafir kepada sesama umat Islam," kata guru besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makasar itu."
"Orang beragama itu ibarat lagi main bola di lapangan, bola itu kamu tendang kemana bolanya ngga akan kafir." 
"Jangan membatasi penafsiran Al Quran karena generasi ke depan lebih jago daripada generasi yang zaman dulu."
"Seharusnya dalam Islam tidak usah ada istilah poligami, karena pernikahan sempurna itu hanya monogami."
"Kalau masyarakat aman-aman saja dengan kehadiran Islam liberal, ya jangan ganggu lagi kenyamanan masyarakat itu."
"Tuhan tidak pernah ada di depan kita, tidak pernah ada di kursi MPR. Kedaulatan bukan di tangan Tuhan."
"Sains itu bergerak ke depan bukan ke belakang. Islam juga harusnya begitu."
"Yang mengaku menjadi Nabi setelah Nabi Muhammad, ya terserah dia. itu tandanya dia mau direkam sejarah. Jadi biarkan saja."
"Rasulullah sudah meninggal, isi Al Qur'an perlu direvisi karena sudah tidak cocok lagi."

Lebih lanjut, Prof. Qasim juga mengatakan bahwa sekarang Nabi sudah tidak ada. Menurutnya, hanya menjadi sebuah mimpi saja jika umat Islam hendak menyeragamkan pemahaman mengenai Islam.
Guru Besar yang mengaku sebagai aktivis Syiah itu juga menjelaskan karena Rasulullah sudah meninggal, maka ia mengatakan bahwa isi Al Quran perlu direvisi karena menurutnya sudah tidak cocok lagi dengn zaman.
Ia menyatakan tidak peduli dengan orang yang mau puasa atau tidak, mau berlebaran kapan. "Biarkan saja, karena Islam itu adil," kata profesor kelahiran Makassar pada tanggal 21 Agustus 1947 itu seperti dilaporkan Zilqiah.
Prof. Qasim yang pro JIL berpesan agar umat Islam tidak usah ditanamkan dan tidak perlu disatukan, ia menyarankan agar berhenti memikirkan mengajak orang untuk bersatu.
Sang Guru Besar Sejarah dan Pemikiran Islam itu kemudian menutup statement-nya dengan kalimat, "jangan mimpi dan sibuk mikirin untuk menyeragamkan umat muslim. capek nanti."
Kegiatan diskusi tentang Islam Liberal Kamis siang (21/06) ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara. Kepada Prof. Dr. Qasim Mathar, panitia memberikan kenang-kenangan salah satunya berupa kaos #IndonesiaTanpaJIL. [muslimdaily]
*Untuk membaca pernyataan-pernyataan silakan buka link berikut: Pernyataan Kontroversial Qasim Guru Besar UIN Makassar dlm Diskusi #IndonesiaTanpaJIL Makasar dan atau Dari Diskusi Islam Liberal 101 UIN Makassar.
*Keterangan gambar: Prof. Dr. Qasim Mathar

Ketua DPR: Mau Ditaruh di Mana Muka Kita Al-quran Saja Dikorupsi


Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama. Lembaga yang seharusnya membina mentalitas dan karakter bangsa serta memberikan keteladanan, justru korupsi kitab suci.

"Astaghfirulloh. Sangat disayangkan. Mau ditaruh di mana wajah kita kalau Alquran pun sudah dijadikan ajang untuk korupsi," kata Ketua DPR RI Marzuki Alie di DPR, Jakarta, Kamis, (21/6).

"Harus segera diselidiki dan diusut tuntas," lanjutnya.

Marzuki juga menambahkan, seharusnya lembaga-lembaga khususnya seperti Kemenag mampu memberikan ketauladanan mental kepada lembaga lainnya.

"Idealnya Kemenag memberikan tauladan untuk lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad, korupsi pengadaan Alquran ini merugikan negara amat besar. Nilainya cukup fantastis.

"Saat ini dalam tahap penyelidikan. Berapa besarnya saya lupa tapi puluhan miliar," kata Abraham.(fq/merdeka)

20 Jun 2012

Tolak RUU-KKG, MIUMI Lakukan Audiensi Dengan Komisi VIII DPR

Jakarta (SI ONLINE) – Munculnya Rancangan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU-KKG) menuai banyak penolakan, terutama dari kalangan umat Islam. Pasalnya, RUU-KKG dinilai bertentangan dengan konsep keadilan dalam pandangan Islam. Salah satu yang getol menyuarakan penolakan terhadap RUU tersebut adalah Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). Berbagai usaha ditempuh MIUMI untuk menolak RUU-KKG. Diantaranya adalah dengan mendatangi Komisi VIII DPR-RI dan Panja RUU-KKG pada Senin (18/6/2012) lalu.

Bersama narasumber partner riset untuk merespon Draft RUU-KKG, MIUMI diterima oleh pimpinan dan anggota Komisi VIII serta Tim Panja RUU-KKG. Diantara yang turut menerima kedatangan MIUMI tersebut antara lain Ida Fauziyah (F-PKB), Chairun Nisa (F-PG), Jazuli Juwaini (F-PKS), Achmad Rubaei (FPAN) .

Sekjen MIUMI, Bachtiar Nasir, dalam sambutannya menyatakan bahwa penolakan MIUMI terhadap  paham  kesetaraan gender bukan berarti MIUMI menyetujui patriarkisme dan diskriminasi terhadap kaum perempuan.

Pada kesempatan itu  MIUMI juga memaparkan respon MIUMI terhadap draft  RUU-KKG yg diedarkan mulai dari kajian interrnal, tablig akbar, penggalangan dukungan penolakan terhadap draft  RUU-KKG dan kajian- kajian  serta riset partner MIUMI dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang concern  menyoroti draft  tersebut baik dari segi  hukum dan falsafahnya maupun dampak draft RUU-KKG terhadap ketahanan institusi keluarga.

Pertemuan itu pun mendapatkan respon positif dari salah seorang anggota komisi VIII. Ialah Ahmad Rubaei dari Fraksi PAN yang  mengaku respek terhadap  keseriusan MIUMI dalam mengkaji isu Gender dengan publikasi riset, pernyataan sikap dan kajian-kajian ilmiah.

Di hadapan pimpinan dan anggota komisi VIII DPR, MIUMI mengaku  akan terus bersikukuh dengan sikapnya dalam  menolak draft  resmi RUU-KKG jika substansinya masih tetap sama dengan draft  tidak resmi yang menurut salah satu pimpinan komisi dari fraksi Partai Golkar, Chairun Nisa, berasal dari rumusan Deputi PUU (Panitia Undang-Undang) DPR.

Selain itu, MIUMI juga berkomitmen untuk  terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya paham KKG sebagai wacana maupun produk UU.

Audiensi MIUMI dengan Komisi VIII DPR itu ditutup dengan penyampaian  pandangan oleh M. Zaitun Rasmin serta penyerahan 7500 surat penolakan masyarakat terhadap draft  RUU-KKG dan buku hasil riset berjudul “Indahnya Keserasian Gender dalam Islam” oleh Fahmi Salim.

Meta Susanti

Rep: Mesyah Achreini

19 Jun 2012

Gerakan Pembenahan Mushola BAZDA Kota Bekasi


Gerakan Pembenahan Mushola BAZDA Kota Bekasi
Gerakan Pembenahan Mushola BAZDA Kota Bekasi
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Beberapa pekan yang lalu, tim redaksi Eramuslim berkesempatan untuk bersilaturrahim ke pengurus BazDa Kota Bekasi. Namun Kami tidak bersilaturrahim ke kantor BazDa layaknya tamu berkunjung, melainkan mengikuti kegiatan syukuran selesainya program pembenahan mushola di daerah kelurahan kelapa dua, Mustika Jaya, Bekasi.
Mushola yang terletak di perkampungan warga tersebut merupakan mushola keempat dari 24 mushola yang masuk dalam daftar pembenahan mushola di BazDa Kota Bekasi pada tahun 2012 ini.
Program pembenahan mushola dilaksanakan untuk mushola-mushola yang terdapat di kota Bekasi dengan kriteria mushola yang digunakan oleh masyarakat (bukan mushola yang tidak dipakai) dan membutuhkan perbaikan, pembenahan atau penambahan beberapa perangkat penunjang ibadah. Dan bentuk pembenahan yang dilakukan antara lain adalah penggantian speaker masjid, perbaikan bangunan (dalam skala kecil seperti bocor atau pengecetan), kerusakan mesin air atau lainnya yang dimaksudkan untuk kelengkapan dan kenyamanan ibadah. Dana yang dialokasikan untuk satu mushola adalah Rp. 3.000.000, namun ada juga mushola yang membutuhkan dana lebih sehingga BazDa mengeluarkan anggaran lebih.
Proses kegiatan pembenahan mushola diawali oleh tim relawan yang ditunjuk oleh BazDa Kota Bekasi melakukan silaturrahim dan sosialisasi tentang program pembenahan mushola kepada Pengurus DKM. Kemudian tim relawan mengarahkan pengurus DKM untuk membuat rencana pembenahan, setelah itu baru tim relawan yang akan mencatat berbagai keperluan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh mushola tersebut dan menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Dan tim relawan pula yang akan membeli berbagai keperluan untuk mushola tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaan pembenahan dan perbaikan mushola dikerjakan secara kerja bakti bersama DKM dan juga warga setempat.
Program pembenahan mushola merupakan salah satu kegiatan BazDa Bekasi dalam pemanfaatan dana ZIS yang terhimpun disamping program-program lainnya seperti Beasiswa, dana kesehatan, Jaminan Persalinan dan lainnya. Beasiswa dan dana kesehatan telah berjalan secara reguler, sedangkan untuk dana jaminan persalinan dalam proses kerjasama dengan dinas kesehatan.
Dana yang dihimpun oleh BazDa Bekasi berasal dari penghimpunan zakaf profesi PNS, dan instansi-instansi lainnya. "Jika pada tahun 2008 saat BazDa baru mulai aktif dana yang terkumpul sekitar Rp 500 juta per tahun, pada tahun lalu alhamdulillah Kami dapat menghimpun dana  hingga 4,5M dan tahun ini Kami menargetkan kenaikan sekitar 7,125M,” Ujar Bapak  Ketua Bazda kota Bekasi H. Fuad Noor Yusuf.
Kesadaran akan zakat profesi di kalangan masyarakat Kota Bekasi khususnya untuk instansi pemerintahan saja memang belum tersosialisasi dengan baik kecuali untuk karyawan di Departemen Agama yang memang sudah rutin mengeluarkan zakat profesi dari tahun 2004. Untuk itu pengurus BazDa Kota Bekasi dituntut untuk terus mencari cara mensosialisasikan masalah zakat ini, oleh karena itu mereka pun menggandeng IMZ sebagai partner baik dalam hal penghimpunan maupun pembuatan program-program untuk mendistribusikan dana Zakat, Infaq dan Sedekah yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi.
Kegiatan yang dilakukan oleh BazDa Bekasi memang bersifat lokal dan terkesan sangat sederhana. Namun jika kegiatan-kegiatan tersebut dapat dicontoh dan dilakukan untuk komunitas atau daerah-daerah lainnya yang disesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhan di masing-masing daerah, tentunya kegiatan semacam ini akan menjadi motor penggerak bagi peningkatan kualitas masyarakat.[il/rm/wn] 
 
Before                                                                After
      
 
 
  
 
 
 
 

Inilah Kronologi Bentrokan Warga Cikalong Kulon,Cianjur Versi GARIS

Jakarta (SI ONLINE) - Dua warga di kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur terlibat bentrok. Kejadian itu bermula ketika dua orang anggota GARIS, kampung Parasu dikeroyok oleh tujuh orang anggota Pemuda Pancasila, kampung Cijagang yang sedang mabuk. Padahal, dua anggota GARIS yang bernama Dasep dan Ari itu tengah berupaya melakukan amar makruf nahi mungkar.
Berkaitan dengan kejadian itu, kepada Suara Islam, Senin (18/6/2012), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Reformis Islam (GARIS) mengirimkan kronologi terjadinya bentrokan dua warga kampung tersebut.
Berikut kronologi bentrokan warga Cikalong Kulon, Cianjur yang disampaikan oleh GARIS:

KRONOLOGI BENTROKAN WARGA KP PARASU DAN KP CIJAGANG, DESA CIJAGANG, KECAMATAN CIKALONG KULON, CIANJUR

1.Pada tanggal 9 Juni 2012, di Kp Cijagang, Desa Cijagang Kecamatan Cikalongkulon terjadi perkelahian antara Sdr. Dasep (Anggota GARIS) dan Sdr. Ari (Anggota Simpatisan GARIS) dengan Ukik (Anggota Pemuda Pancasila-Cijagang) bersama  6 orang rekannya. Pemicu perkelahian tersebut diakibatkan oleh Anggota PP Cijagang yang ketika itu sedang mabuk minum minuman keras  secara tiba – tiba mencegat anggota simpatisan GARIS di persimpangan jalan Cijagang. Akan tetapi pada waktu itu kekuatan tidak seimbang dan menyebabkan anggota simpatisan GARIS dikeroyok oleh anggota PP Cijagang sehingga anggota simpatisan Garis Tersebut mengalami luka – luka dan memar. Dalam kejadian ini anggota simpatisan GARIS sebelumnya melakukan amar ma’ruf nahi mungkar terhadap anggota PP yang sedang mabuk minuman keras tersebut. Setelah itu, keluarga korban yang merupakan simpatisan GARIS langsung melaporkan kepada pihak kepolisian Cikalong Kulon. Akan tetapi laporan tersebut ternyata tidak ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian.
2.Pada tanggal 12 Juni 2012, pukul 20.00 wib, pihak keluarga korban pengeroyokan dan warga Kp Parasu (Basis Anggota GARIS dan FPI) sekitar 30 orang menggunakan 15 motor mendatangi Kantor Polsek Cikalong Kulon untuk mendesak penyelesaian kasus tersebut. Akan tetapi pihak Kepolisian Polsek Cikalong Kulon tidak menanggapi hal tersebut dan terkesan melecehkan dengan tidak layaknya menerima keluarga korban dan  warga. Hal ini menyebabkan kemarahan anggota keluarga korban dan warga sehingga melakukan konvoi untuk sweeping terhadap anggota Pemuda Pancasila di Cijagang. Dalam sweeping tersebut warga dan keluarga korban ternyata menemukan anggota PP yang melakukan pengeroyokan di Kp Cijagang, Cikalong kulon. Setelah itu, terjadi adu mulut sehingga keluarga korban berusaha menghakimi anggota PP tersebut, namun dihalang – halangi oleh ibunya dan menyebabkan ibunya terkena --secara tidak sengaja-- sabetan senjata tajam sehingga tangannya terluka. Selain itu dalam aksi sweeping ini juga menyebabkan rumah anggota PP tersebut rusak dilempari batu. Setelah aksi sweeping tersebut selesai, kemudian massa akhirnya membubarkan diri dan siaga di kampung Parasu untuk mencegah terjadinya aksi balasan dari pihak PP Cijagang.
3.Pada 13 Juni 2012, pukul 11.00 wib di Rumah Juna (Pengurus PP Cikalong Kulon), Kp Cijagang Cikalongkulon, dilaksanakan musyawarah secara kekeluargaan yang difasilitasi oleh Kanit Reskrim Polsek Cikalong Kulon dan dihadiri oleh pengurus GARIS serta Pengurus PP Cikalong Kulon. Dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan antara lain :
a. Kasus ini akan ditangani secara hukum oleh pihak kepolisian.
b. Pengurus GARIS meminta maaf atas ketidaksengajaan kejadian yang menimpa ibu dari anggota PP yang terluka tersebut dan memberikan uang pengobatan.
  4.Pada tanggal 13 Juni 2012, pukul 15.00 wib, sekitar  100 orang anggota PP dengan menggunakan 30 buah motor dan 1 mobil melakukan aksi serangan balasan terhadap Rumah Efan/posko GARIS di Kp Parasu (Basis anggota GARIS dan FPI) Desa Cijagang, kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur. Dalam penyerangan itu, anggota PP melakukan perusakan, pencabutan atribut (Bendera GARIS dan FPI) serta penganiayan terhadap warga bernama Sodik (Anggota GARIS) dan Galo/Heri (Anggota GARIS). Anggota PP dalam penyerangan tersebut menggunakan senjata tajam, kayu, batu dan senjata api jenis revolver kaliber 38. Kerusakan yang dialami oleh Sdr Efan (anggota GARIS) berupa kaca rumah pecah, genting, perabotan, gelas pecah, komputer, lemari dll rusak berat dan penyerangan berlangsung selama sekitar 10 menit.
5.Pada tanggal 13 Juni 2012, pukul 15.30 wib, sekitar ratusan warga Kp Parasu (Basis Anggota GARIS dan FPI) Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon berkumpul di depan rumah yang dirusak anggota PP. Setelah berkumpul warga bermaksud melakukan serangan balik namun dicegah oleh tokoh dan aparat agar tidak melakukan serangan balik dan menjaga situasi kampung Parasu lebih kondusif.
6.Pada tanggal 13 Juni 2012, pukul 21.00 wib aparat Dalmas Polres Cianjur menjaga lokasi kedua kampung untuk mencegah bentrokan susulan.
 7.Pada tanggal 14 Juni 2012, pukul 01.00 wib dini hari, di Kp Blener, Desa Padajaya, kecamatan Cikalong Kulon terjadi aksi pelemparan bom molotov dan rencana pembakaran rumah sdr Atis (Pelapor Pengeroyokan) yang dilakukan oleh Sdr Ukik (Anggota PP/pelaku pengeroyokan Anggota Simpatisan GARIS). Akan tetapi rencana pembakaran tersebut berhasil digagalkan oleh warga setempat yang menyebabkan Sdr Ukik (anggota PP) dan 1 orang temannya dihakimi oleh warga setempat.Sampai saat ini korban kritis dan dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan informasi dari pihak kepolsian diketahui bahwa Anggota PP yang dihakimi oleh warga sekitar tersebut sedang mabuk berat karena minuman keras.  
8.Pada tanggal 14 Juni 2012, Pukul 08.00 wib aparat Dalmas dan kepolisian lainnya menjaga ketat kp Parasu, desa Cijagang, Cikalong Kulon karena beredar isu bahwa 2 orang anggota PP dibacok/dianiyaya oleh anggota GARIS di Kp Blener, Desa Padajaya, Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur. Informasi yang senbenarnya adalah anggota PP tersebut dihakimi oleh masyarakat sekitar karena akan membakar rumah sdr Atis (Pelapor Pengoroyokan) dengan kondisi mabuk berat karena minuman keras.
9.Pada tanggal 14 Juni 2012, pukul 17.00 wib, di Aula Polsek Cikalong Kulon telah dilaksanakan mediasi antar ormas GARIS dan PP yang dilakukan oleh Kasatintel Polres Cianjur. Dalam mediasi ini pihak aparat keamanan meminta semua pihak menahan diri agar konflik tidak berlanjut. Selain itu dalam pertemuan ini disepakati pertemuan /musyawarah dalam rangka Rekonsiliasi Warga, Ormas Islam dan PP yang akan dilaksanakan pada 16 Juni 2012 di aula desa Ciwangi, Cikalong Kulon, Cianjur.
 10.Pada tanggal 16 Juni 2012, pukul 09.00wib – 12.00 wib, di Aula Desa Ciwangi, Jl Raya Cikalong Kulon, Cianjur, dilaksanakan Musyawarah Rekonsiliasi warga Kp Parasu dan Kp Cijagang desa Cijagang, Cikalong Kulon, Cianjur dalam rangka menyelesaikan konflik yang terjadi. Musyawarah ini dihadiri oleh Unsur Muspida Kabupaten Cianjur, Ormas Pemuda Pancasila, Ormas Islam GARIS/FPI, Tokoh Ulama dan tokoh pemuda Kp Parasu/Cijagang desa Cijagang, Cikalong Kulon, Cianjur.
Kesimpulan dalam acara musyawarah ini antara lain :
a.Masalah ini dipicu oleh maraknya peredaran miras di desa Cijagang,maka dari itu aparat harus memberantas peredaran miras dan narkoba. Kerusakan moral yang terjadi terhadap generasi muda desa Cijagang diakibatkan oleh penggunaan miras.
b.Pengobatan korban akan dibebankan kepada Jamkesmas (APBD) dalam meringangkan biaya pengobatan.
c.Dalam mengatasi kelakuan moral para pemuda yang tidak terkontrol, maka aparat keamanan harus melakukan pembinaan secara spesifik terhadap pemuda desa Cijagang.
d.POLRES akan melakukan pembinaan langsung di desa Cijagang.
e.Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Kabupaten Cianjur akan melakukan tugasnya dalam hal penggalangan dan pendalaman konflik dalam berbagai aspek.
f.Semua pihak sepakat melakukan perdamaian dan menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum untuk dilanjutkan sesuai hukum yanng berlaku.

Cianjur, 18 Juni 2012


DEWAN PIMPINAN PUSAT (DPP)
GERAKAN REFORMIS ISLAM  (GARIS)

KETUA UMUM



H. CHEP HERMAWAN SE,MBA.


Rep: Meta Susanti

Seruan untuk infaq Fi sabilillah dari Imarah Islam Afghanistan

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) -  “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Shaff: 10-13)
Jihad di Afghanistan telah berlangsung selama bertahun-tahun dan seluruh dunia mengetahui bahwa perang di Afghanistan bukan perang kecil, karena pasukan musuh pimpinan AS-NATO yang dikerahkan ke Afghanistan untuk melawan Mujahidin berjumlah sangat besar dengan peralatan tempur yang tidak sedikit serta canggih, memakan biaya amat tinggi. Meski demikian, Mujahidin dengan kekuatan peralatan yang tak sebanding dengan izin Allah telah menimpakan kekalahan demi kekalahan terhadap musuh. Selama ini, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (Taliban) berjihad dengan segala kemampuan yang mungkin dengan memohon pertolongan Allah.
Jihad butuh dana, itu bukan wacana. Untuk melakukan operasi-operasi melawan musuh, tentu memerlukan peralatan, yang pastinya membutuhkan dana untuk menyediakannya. Tak perlu disebutkan peralatan apa saja dan jumlahnya berapa, tetapi sudah menjadi kewajiban seluruh kaum Muslimin, yang mampu, untuk membelanjakan harta mereka untuk Jihad Fi Sabilillah. "Pokok urusan adalah Islam, tiangnya itu shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad." (HR. Al-Tirmidzi). Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat radhiallahu 'anhum telah memberikan tauladan yang agung, mereka berikan harta mereka dalam jumlah yang besar untuk Fi Sabilillah, tanpa takut miskin karena yakin dengan janji Allah.
Berikut ini, seruan untuk infaq Fi Sabilillah dari Imarah Islam Afghanistan, adalah kesempatan bagi Muslim yang mampu untuk turut serta dalam berjihad! Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: "Barang siapa yang membantu persiapan orang yang akan berjihad maka ia berjihad". 
***
Bissmillahirrahmaanirrahiim
Untuk memulai ini, saya harap kalian memiliki kehidupan terbaik di kedua alam. Semoga Allah memberikan kalian keberhasilan disini dan di akhirat!
Seperti yang kita semua tahu, negeri Islam Afghanistan saat ini berada dibawah penjajahan AS.
Barat menginvasi Afghanistan untuk mencegah stabilitas Islam, menghapus nilai-nilah bangsa Islam dan nilai-nilai serta norma-norma agama, dan untuk menggelapkan masa depan generasi Islam dan untuk menundukkan selamanya, menjajah dan men-sekulerkan bangsa Mujahid Afghan.
Imarah Islam Afghanistan, adalah sebuah gerakan yang dibentuk dari putera-putera sejati tanah ini, dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian didukung bangsa ini, telah menyatakan Jihad berdasarkan perintah dan pengajaran Al-Qur'an melawan para penjajah kafir, telah terus berhasil hingga sejauh hari ini, Alhamdulillah dan hampir mencapai kemenangan akhirnya.
Tanah Islam ini sedang berada dalam cengkeraman tirani musuh kafir agresif, merupakan ancaman terbesar bagi seluruh dunia Muslim.
Akibatnya, dalam cahaya Syari'at Islam, seluruh umat Islam dimanapun adalah berkewajiban untuk bergabung dengan Jihad dengan harta dan jiwa.
Imarah Islam Afghanistan yang berdiri dengan dukungan umat Muslim dukungan fisik dan finansial, masih mengobarkan Jihad yang sah seorang diri dengan bantuan hanya dari rakyat yang ikhlas mencintai Islam dan sedang membutuhkan dukungan keuangan dari saudara-saudara Muslim di seluruh dunia untuk pengeluaran militer dan non-militer.
Sesuatu yang mungkin mengejutkan, yang perlu disebutkan, adalah faktanya bahwa Yahudi dan Kristiani ingin memperpanjang dan memenangkan perang yang sedang berlaku di tanah ini, terus meningkatkan dan mengumpulkan dana dari rakyat mereka di setiap sudut dunia dan menyerukan dalam pertemuan dan konferensi untuk tujuan ini.
Demikian juga, umat Islam juga dari semangat iman mereka yang benar, tidak melupakan saudara-saudara Muslim mereka dalam membela dan menegakkan kebenaran di Afghanistan dan mengulurkan tangan untuk membantu dalam bentuk bantuan keuangan, di jalan yang sama mereka mengambil bagian dalam Jihad secara fisik.
Namun, bagaimana jika kalian belum siap untuk berperang di jalan Allah, baik dengan cara harta ataupun jiwa? Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam Sahih Muslim "Barangsiapa mati (dalam keadaan) belum pernah berperang dan tidak pernah terbesit dalam benaknya keinginan berperang, maka ia mati dalam keadaan munafik." 
Jadi, selamatkanlah diri kalian dari kesulitan yang besar di hari Kiamat dan lindungilah diri kalian sendiri dari api neraka.
Tidak ada kehidupan yang berharga kecuali kehidupan akhirat dan akhirat kita tergantung kita pada saat ini.
Mari kita menabung untuk akhirat kita dengan melakukan bagian kita dalam Jihad, menanggapi seruan Imarah Islam Afghanistan dan memberikan bantuan keuangan dan donasi kepada para pejabat Imarah Islam, sehingga itu dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan (peralatan) Jihad dan Mujahidin melawan pasukan penajajah di lapangan dengan cara yang tepat.
Terkait kontribusi, silahkan menghubungi komisi keuangan Afghanistan pada alamat Email berikut:
Nomor kontak: 07727843740798098813
Email: financecm.iea@gmail.comf_commission@yahoo.com (This e-mail address is being protected from spambots)
Website: www.alemara1.org / shahamat-english.com
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)

Ormas diminta patuhi ketetapan sidang Isbat soal awal bulan

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kementerian Agama meminta pimpinan ormas keagamaan Islam mengesampingkan ego menjelang penentuan awal bulan kalender Qomariyah. Lantaran meski upaya sidang isbat dilakukan, pihak ormas acapkali mendahului ketentuan dari pemerintah.
"Pemerintah sudah memfasilitasi berbagai pihak, Presiden sudah menginstruksikan, kita sudah berusaha selama tujuh tahun, tapi, selalu saja sama. Betapa susahnya menyatukan umat pascareformasi," ungkap Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat membuka sidang anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Tahun 2012, seperti dikutip dari republika on line, Senin (18/6).
Selain instruksi langsung, sebenarnya keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menegaskan seluruh umat Islam di Indonesia wajib mengikuti ketetapan pemerintah berdasarkan metode rukyah dan hisab.  Sayangnya, lanjut Nasaruddin, kalangan perwakilan ormas yang telah diajak berunding dimentahkan oleh sikap pemimpinnya.
"Perlu langkah lebih lanjut untuk meyakinkan para pimpinan ormas ini agar menghindari keberpihakan dan kecurigaan umat," paparnya.

Padahal, pihaknya tak pernah bersikap sepihak dalam mengambil keputusan. Pertimbangannya selalu melibatkan para ulama. "Jika ada yang bermaksud mengacak-acak umat, mustahil tak terjadi. Selama bertahun-tahun, secara konseptual persoalannya satu, ketidakpatuhan ormas menyebabkan masyarakat bingung," tegasnya.
Nasaruddin sampai menyebutkan jika peranan sebagai pimpinan umat berdasar mahzab Syafii dan Hambali ditegaskan harus dipatuhi keputusannya bila tak ada kata sepakat dari perwakilan umat.
 "Jadi, saya minta ormas jangan menetapkan dulu jatuhnya penetapan bulan Qomariyah ke publik sebelum keluar ketetapan dari pemerintah," harap Nasaruddin.
Selain mengacu sebagai pemegang otoritas tertinggi, rapat BHR yang diwakili para ahli hisab rukyat dari ormas sebenarnya sudah mencapai kata sepakat. Namun, kendalanya pada kemampuan meyakinkan pimpinan ormas untuk ikut kesepakatan BHR.
"Hisab itu sangat eksakta, namun yang bisa menentukan kepastiannya cuma Allah. Sementara unsur fikih bisa diatur sesuai kondisi di tengah masyarakat. Yang terpenting, umat kita berharap adanya penyatuan," terang Nasaruddin. (bilal/arrahmah.com)

F-PKS minta pemerintah menyelesaikan masalah Rohingya di Forum ASEAN

JAKARTA (Arrahmah.com) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf merasa prihatin dengan penderitaan etnis Rohingya yang sampai kini tidak mendapatkan pengakuan kewarganegaraan baik di Myanmar maupun Banglades. Muzzammil berharap semua pihak terlibat dalam memperjuangkan pengakuan kewarganegaraan etnis Rohingya.
“Kami sangat prihatin dengan konflik di Myanmar yang telah menyebabkan puluhan orang tewas dari etnis Rohingya dan lebih dari 30.000 orang terusir dari rumahnya.” Ujar Muzzammil, di Jakarta seperti dilansir republika on line.
Menurut Muzzammil, ini merupakan tragedi kemanusiaan yang harus segera dihentikan. Sebagai insan, mereka harus mendapatkan pengakuan kewarganegaraan. Sehingga hak-hak kemanusiaan mereka dapat terpenuhi.
“Tidak selayaknya sekelompok orang dalam jumlah besar sudah tinggal puluhan tahun disebuah negara tidak mendapatkan hak-hak kemanusiaan dan pengakuan kewarganegaraan”. Jelas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Muzzammil meminta agar Pemerintah SBY berinisiatif untuk menyelesaikan masalah ini dalam forum ASEAN karena dalam Piagam ASEAN disebutkan tujuan ASEAN adalah menjamin rakyat dibawah anggota negara ASEAN hidup damai di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.
“Fraksi PKS meminta agar Presiden SBY, melalui Menteri Luar Negeri berperan aktif menyelesaikan persoalan etnis Rohingya di forum ASEAN secepatnya. Hal ini untuk menjaga agar kondisi kawasan aman dan kondusif.” Pintanya.
Terpenting, kata Muzzammil, anggota negara ASEAN harus memastikan konflik kekerasan yang terjadi di Myanmar berhenti dan krisis pangan yang dihadapi oleh etnis Rohingya dapat diatasi segera. "Setelah itu, atas nama kemanusiaan, ASEAN harus mendorong agar etnis Rohingya memiliki pengakuan kewarganegaraan yang jelas di negara manapun,” Jelas Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen ini. (bilal/arrahmah.com)

18 Jun 2012

Polling Warga NU: Indonesia Negara Toleran!

Indonesia tidak toleran. Begitu pesan yang secara eksplisit dikatakan oleh negara-negara dalam Dewan HAM PBB, beberapa waktu lalu. Kehidupan beragama Indonesia dinilai buruk. Kebebasan beragama dinayatakan dalam ancaman. Alasan itulah yang membuat sebanyak 74 negara mengevaluasi isu toleransi beragama di Indonesia melalui Proses Universal Periodic Review, Dewan HAM PBB, dalam sesi ke-13 di Jenewa.
Direktur The Wahid Institute Zannuba Arifah Chafsoh atau yang akrab dipanggil Yenny Wahid juga menilai kebebasan beragama dan situasi toleransi beragama di masyarakat makin mundur.
”Pemerintah belum berpihak kepada korban diskriminasi agama dan cenderung membiarkan tindak kekerasan yang dilakukan kelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama tertentu. Akibatnya, kelompok masyarakat itu semakin berani melakukan kekerasan,” kata Yenny Wahid dalam sebuah kesempatan.
Telak, pernyataan bahwa Indonesia merupakan negara yang tidak toleran dibantah habis oleh mantan Ketua Umum NU, Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi Membantah
"Selaku Presiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) dan Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS), saya sangat menyayangkan tuduhan intoleransi agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indonesia," tandasnya.
Sedangkan Hasyim menegaskan, kalau yang dipakai ukuran adalah masalah Ahmadiyah, memang karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu menggunakan stempel Islam dan berorientasi politik Barat.
"Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tidak dipersoalkan oleh umat Islam," ujarnya.
Lebih jauh Hasyim mengatakan, kalau yang jadi ukuran adalah GKI Yasmin Bogor, saya berkali-kali ke sana, namun tampaknya mereka tidak ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional dan dunia untuk kepentingan lain daripada masalahnya selesai.
Namun, jika ukurannya pendirian gereja, kata Hasyim, faktornya adalah lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tapi di Kupang (Batuplat) pendirian masjid juga sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua.
"ICIS selalu melakukan mediasi," pungkas manatan cawapres 2009.
"Kalau ukurannya Lady Gaga dan Irshad Manji, bangsa mana yang ingin tata nilainya dirusak, kecuali mereka yang ingin menjual bangsanya sendiri untuk kebanggaan intelektualisme kosong? Kalau ukurannya HAM, lalu di Papua kenapa TNI/Polri/imam masjid berguguran tidak ada yg bicara HAM?" jelasnya.
Sedangkan Hasyim menilai, Indonesia lebih baik toleransinya dari Swiss yang sampai sekarang tidak memperbolehkan menara masjid, lebih baik dari Perancis yang masih mempersoalkan jilbab, lebih baik dari Denmark, Swedia dan Norwegia, yang tidak menghormati agama karena di sana ada UU Perkawinan Sejenis.
"Agama mana yang memperkenankan perkawinan sejenis? Akhirnya kembali kepada bangsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yang harus sadar dan tegas, membedakan mana HAM yang benar (humanisme) dan mana yang sekadar Westernisme," tandas mantan Ketua PB NU.
Pendapat Warga NU
Pendapat bahwa Indonesia intoleran disampaikan mayoritas pembaca NU Online, portal berita kalangan umat Islam Nahdhiyin (NU). Mayoritas warga nahdhiyin (NU) berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara toleran. Mereka menolak pernyataan laporan yang disampaikan kepada komisi HAM PBB yang menyatakan Indonesia tidak toleran.
Dalam sebuah polling yang diadakan NU Online, menanggapi laporan yang disampaikan kepada komisi HAM PBB yang menyatakan bahwa Indonesia (khususnya umat Islam) dianggap negara yang tidak toleran, maka sebanyak 80,43% responden menyatakan ketidaksetujuan mereka atas anggapan tersebut. Mereka beranggapan bahwa Indonesia merupakan negara yang toleran.
Sementara sebanyak 15,22% menyatakan persetujuan bahwa Indonesia tidak toleran. Sedangkan 4,35% menyatakan tidak tahu.
[muslimdaily]

Pemikiran Liberal Sesat Jokowi-Ahok Soal Kitab Suci Ternyata Dapat Dukungan


Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Tidak semua pihak mengecam pernyataan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama terkait dengan kitab suci, dimana harus lebih patuh pada ayat konstitusi daripada ayat suci. Beberapa pihak mendukung pernyataan tersebut.

Salah satu yang mendukung pernyataan Cagub dan Cawagub yang akrab disapa Jokowi dan Ahok itu adalah Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (Gema Nusantara), Jay Muliadi. Dia mendukung pemikiran pasangan Cagub bernomor urut 3 itu, yang memisahkan kepentingan ayat suci dan konstitusi harus didukung. " Indonesia khususnya Jakarta butuh pemimpin yang berfikiran sekuler dan liberal agar masyarakat pluralis dapat terbentuk dengan baik," ujarnya.

Dikatakan Jay, dengan adanya paham yang tegas dalam pemikiran pasangan Jokowi-Ahok bakal menguatkan nilai-nilai persatuan sehingga tidak lagi terjadi benturan dan konflik di masyarakat yang mengatasnamakan agama.

Hal senada juga diungkapkan Pujadi Aryo S, Pengurus Alumni ( PA) Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia ( GMNI) Jakarta Timur. Menurutnya, masyarakat Jakarta harus dididik dengan pemikiran-pemikiran yang bebas sehingga tidak lagi kaku dan terhegemoni oleh doktrin-doktrin yang salah.

Aryo berharap, kalau pasangan Jokowi Ahok maju tidak ada lagi pemikiran kerdil yang dalam beragama, sehingga harus dipisahkan antara urusan beragama dan bernegara. "Yah kita ingin nanti pasangan Jokowi-Ahok tetap konsisten dengan pemikirannya dan juga mereka tidak lagi memberikan bantuan hibah baik untuk mesjid maupun gereja," ujarnya.

Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet berpendapat apa yang dikatakan oleh Ahok soal kitab suci untuk kepentingan pribadi sudah tepat. "Dalam kontek apa yang diucapkan oleh Ahok itu benar. Dia tidak mengulas ayat. Dia hanya mengatakan ayat yang berhubungan dengan agama itu dimakanai untuk kepentingan pribadi," kata Ratna.

Dia menilai pernyataan itu benar, dan merasa tidak perlu ada pihak yang marah terkait pernyataan tersebut . Namun, Ratna juga mengingatkan Ahok itu terlalu banyak bicara dan itu tidak menolong dia sebagai calon.

"Saat ini dia punya peluang untuk dipojokan orang. Ahok terlalu banyak bicara akan merugikan semua orang, perlu ditegur. Ini untuk kepentingan Jakarta, bukan kepentingan dian tapi kita butuh pemimpin yang lebih baik kedepan. Karena mendukung sebagai ibukota, Jakarta ini harus dipimpin oleh cagub-cawagub dari keberagaman," tegasnya.

Diketahui kepercayaan masyarakat Jakarta kepada Pasangan bernomer urut 3 ini semakin memudar ketika, Cawagub Jokowi, yaitu Basuki T Purnama alias Ahok, yang melecehkan Kitab Suci. Dimana Ahok mengkritik sikap pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil ayat suci yang digunakan sebagai dalil menolak Lady Gaga.

Kata Ahok, kitab suci hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, sehingga lebih tepat untuk patuh kepada kitab konstitusi. "Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi," ujar Ahok. Pernyataan tersebut juga dapat dukungan dari Jokowi saat acara debat di Metro TV.(fq/inilah)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Membaik

fotoBadan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah menjalankan peran sebagai lembaga pemeriksa dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari tahun ke tahun terdapat perbaikan dan mengalami peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan. Demikian diungkapkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara “Lebih Dekat Dengan SBY” di stasiun televisi Indosiar pada 9 Juni 2012.
“Saya mengajak kebersamaan BPK menjalankan amanah Undang Undang Dasar dan Undang Undang. Silakan periksa kami, silahkan audit kami, tetapi sekaligus juga ikut mencegah terjadinya penyimpangan- penyimpangan. Saya senang karena BPK juga tahun-tahun terakhir ini benar-benar menjalankan peran yang baik itu,” ungkap Presiden RI.
Pada acara tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa telah menyampaikan kepada seluruh jajaran pemerintahan, untuk menjaga yang sudah baik dan mempertahankannya. Sedangkan yang belum baik, yang jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan yang baik, harus bekerja sangat keras.
Seperti diketahui, pada Rabu, 30 Mei 2012, Ketua BPK RI, Hadi Poernomo menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas LKPP Tahun 2011 kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta. BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP/qualified opinion) atas LKPP Tahun 2011 tersebut.
“Atas LKPP Tahun 2011, BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian atau sama seperti yang diberikan oleh BPK atas LKPP Tahun 2010.  Namun pada tahun 2011 ini, akun yang dikecualikan berkurang atau lebih sedikit dibanding tahun 2010,” ungkap Ketua BPK
Ketua BPK, pada penyerahan LKPP tersebut menyampaikan bahwa Opini BPK atas LKPP sangat dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan kementerian negara/lembaga (LKKL) dan laporan keuangan bagian anggaran bendahara umum negara (BA BUN). Pada tahun 2009 terdapat 45 KL/BA BUN yang memperoleh opini WTP, kemudian pada tahun 2010 berjumlah 53 KL/BA BUN dan pada tahun 2011 ini terdapat 67 KL/BA BUN yang memperoleh WTP.

Kabupaten Bungo-Jambi: Mau Menikah Harus Bisa Membaca Al Quran

Kementrian Agama di Bungo, Provinsi Jambi akan menerapkan aturan bagi penduduknya yang ingin menikah harus bisa membaca Al Qur'an.
"Kami akan menghidupkan kembali tradisi membaca Al Qur'an sebelum menikah," kata Kasi Panamas Kemenag Bungo, Ismail Rangkuti seperti dikutip The Jakarta Globe.
Ia berharap program ini akan meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya membaca kitab suci dan mendorong orang tua untuk mengajar anak-anak mereka membaca Al Qur'an.
"Orang tua akan lebih memperhatikan untuk mengajar anak-anak mereka membaca Al Qur'an, karena jika mereka tidak bisa membaca, mereka tidak akan dapat menikah," kata Ismail.
Hal itu ia katakan akan meningkatkan kinerja para ustadz atau Penyuluh Agama Honorer (PAH) di wilayah tersebut.
“Tenaga PAH dituntut lebih aktif dalam mendidik anak-anak untuk bisa membaca Al Quran,” tutupnya.
Kabupaten Bungo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Kabupaten merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo tanggal 12 Oktober 1999. Memiliki luas wilayah 8.840 km² dengan populasi ±221.686 jiwa, kabupaten ini beribukota di Muara Bungo.
Kabupaten Bungo disebut-disebut sebagai kabupaten yang paling maju di Provinsi Jambi karena memiliki kekayaan alam yang melimpah baik di sektor perkebunan maupun di sektor pertambangan. Di perkebunan, Bungo merupakan penghasil karet dan kelapa sawit sedangkan sektor pertambangan merupakan penghasil batubara dan kaya akan emas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bungo. [muslimdaily]

Pertanyaan Heraklius Tentang Rahasia Kekalahan Pasukan Romawi


Pertanyaan Heraklius Tentang Rahasia Kekalahan Pasukan Romawi
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Al-Walid bin Muslim berkata, Telah berkata kepadaku orang yang langsung mendengar dari Yahya al-Ghassani yang mendengar cerita dari dua orang lelaki dari kaumnya, keduanya berkata, “Ketika Kaum Muslimin turun memasuki Jordania, kami saling berkata sesama kami bahwa Damaskus akan dikepung. Kamipun berangkat berusaha mendapatkan informasi yang sebenarnya. Ketika kami dalam keadaan demikian tiba-tiba datanglah utusan pendeta menyuruh kami untuk menghadapnya, kami segera datang menemuinya. Dia bertanya kepada kami, “Apakah kalian berdua dari warga Arab?” Kami menjawab, “Ya!”
Kemudian dia bertanya lagi, “Apakah kalian berdua beragama Nasrani?” Kami menjawab, “Ya!” Dia berkata, “Hendaklah salah seorang dari kalian pergi mencari informasi mengenai kaum muslimin dan lihat bagaimana kondisi mereka? Sementara yang lainnya hendaklah bersiap-siap menjaga harta saudaranya.” Salah seorang dari kami masuk mengintai. Tak berapa lama dia kembali kepada pendeta memberitahukan apa yang dilihatnya sambil berkata, “Aku datang membawa berita kepadamu tentang suatu kaum yang lembut. Mereka mengendarai kuda yang telah tua dan lemah, pada malam hari mereka laksana rahib-rahib ahli ibadah dan di siang hari mereka adalah penunggang kuda yang tangguh. Mereka sibuk memperbaiki anak panah dan meruncingkan tombak. Jika engkau mengajak teman dudukmu untuk berbicara maka ia tidak akan paham apa yang engkau katakan disebabkan riuh-rendahnya suara mereka membaca al-Qur’an dan berdzikir.”
Setelah itu sang pendeta berkata kepada para sahabatnya, “Telah datang kepada kalian suatu kaum yang tak mungkin dapat kalian kalahkan.”Ahmad bin Marwan al-Maliki meriwayatkan dalam al-Mujalasah, dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Ismail at-Tirmizi, dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Muawiyah bin Amru dari Abu Ishaq, dia berkata, “Tidak satupun musuh yang dapat duduk tegar di atas untanya ketika berhadapan dengan para sahabat Nabi. Ketika berada di Anthakiyah, Heraklius bertanya kepada para pasukan Romawi yang kalah perang, “Celakalah kalian, beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga?” Mereka menjawab, “Ya!” Heraklius kembali bertanya, “Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada jumlah mereka atau sebaliknya?” Mereka menjawab, “Jumlah kami lebih banyak berlipat ganda dari jumlah mereka di setiap tempat.” Heraklius bertanya lagi, “Jadi kenapa kalian kalah?”
Maka salah seorang yang dituakan dari mereka menjawab, “Kami kalah disebabkan mereka shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan ma’ruf mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur sesama mereka. Sementara kita gemar meminum khamr, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diridhai Allah dan kita selalu berbuat kerusakan di bumi.” Mendengar jawaban itu Heraklius berkata, “Engkau telah berkata benar.
Dinukil dari Kitab : KITAB AL-BIDAYAH WAN NIHAYAH
IBNU KATSIR

17 Jun 2012

Roket Grad mendarat di Israel selatan

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Bongkahan roket Grad ditemukan pada Sabtu pagi (16/6/2012) di Ovda, yang terletak di utara kota pelabuhan Israel Eilat, media Israel melaporkan.
Pasukan keamanan mulai memeriksa daerah itu setelah ledakan terdengar pada Jumat malam (15/6), kata laporan itu, menambahkan bahwa ledakan tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa atau kerusakan fisik lainnya. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa roket ini memiliki diameter 122 milimeter.
Insiden itu tidak biasa, karena ini adalah pertama kalinya sebuah roket mendarat di daerah ini, menurut laporan. Sumber roket tidak diketahui sejauh ini, tapi penyelidikan sedang berlangsung untuk memeriksa apakah itu diluncurkan dari arah Jordan atau dari Semenanjung Sinai.
Pada bulan April, tiga roket serupa ditembakkan ke arah kota Eilat. Tidak ada peringatan sebelumnya dalam serangan ini, dan hanya diketahui dari serpihan roket bahwa mereka memang ditembakkan dari Semenanjung Sinai. (althaf/arrahmah.com)

Orang Kristen Pedalaman Pulau Buru Terus Teror Warga Muslim

PULAU BURU (voa-islam.com) - Untuk kesekian kalinya orang gunung (sebutan Kristen pedalaman di pulau Buru) menebar teror terhadap warga Muslim. Belum genap sebulan peristiwa pembacokan terhadap warga Muslim Desa Simi yang bernama Ali Tawao pada Jum'at (25/5/2012) hingga luka parah, kini insiden penyerangan terhadap warga Muslim oleh orang gunung kembali terjadi.
Peristiwa terbaru terjadi pada Selasa (13/06/2012) ketika seorang warga desa Simi bernama Adam Lakuy ditikam dengan 2 tombak oleh orang gunung.
Seorang warga Kecamatan Namrole, Abdurrahim (32 tahun) mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada pukul 10.00 WIT ketika Adam Lakuy pergi ke kebun miliknya yang berjarak sekitar 50 meter dari kampungnya  untuk memetik kelapa.
Ketika berada di kebun miliknya itulah Adam diserang oleh orang gunung yang menggunakan tombak. Melihat adanya dua tombak yang melukai Adam diduga pelaku lebih dari satu orang. Korban Adam mengalami luka yang cukup parah pada bahu kanan dan paha kiri akibat tikaman tombak.
Pelaku penikaman diyakini dilakukan oleh orang gunung dilihat dari jenis tombak yang digunakan yaitu tombak khas milik orang gunung. Tombak tersebut ujungnya runcing dan bersusun seperti susunan mata panah.
Jauhnya akses menuju Rumah sakit dikarenakan Desa Simi Kecamatan Namrole termasuk wilayah pedalaman maka Adam hanya mendapatkan perawatan kesehatan apa adanya oleh mantri desa.
Peristiwa penikaman terhadap Adam oleh orang gunung membuat warga desa Simi heran dengan kinerja kepolisian. Pasalnya peristiwa serupa sudah berulang kali terjadi dan polisi tidak mampu menangkap pelaku apalagi memprosesnya secara tuntas. ”Apa gunanya ada polisi di desa Simi? katanya mereka pengayom dan pelindung masyarakat,tapi kenapa teror terus menimpa warga muslim?" ujar Abdurrahim kecewa. [AF]

Astaghfirullah, 5 Nenek Digerebek saat Berjudi di Kuburan

JAKARTA (voa-islam.com) – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda; “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)
Nampaknya hadits Rasulullah tersebut jauh dari kehidupan manusia di zaman sekarang. Usia tua bukan menambah kedekatannya kepada Allah tapi justru menambah kedekatannya dengan syaitan. Kesempatan yang masih Allah berikan bagi orang sudah sepuh seharusnya digunakan memperbanyak ibadah, tetapi bagi kelima nenek lansia ini justru digunakan untuk bermaksiat. Lebih dahsyatnya lagi, aksi maksiat itu berlangsung di sebuah TPU yang seharusnya digunakan untuk berziarah mengingat dekatnya kematian.

Bono Bakpaw (65), Alce Lumane (70), Siti Salma (43), Emi Kalalo (66), dan Anastasya Sularmi (64) kelimanya digrebek polisi dari Polsek Metro Palmerah saat berjudi di TPU Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu sore (13/06/2012).

Alce Lumane (70) yang ditemui di Polsek Palmerah mengaku tidak memiliki niat berjudi. Ia tiba-tiba diajak oleh rekannya saat hendak membeli telur untuk makanan cucunya. "Saya mau beli telur buat makan cucu, tiba-tiba diajakin main kartu seribu. Ya udah saya ikutan," kata wanita yang mengaku bekerja sebagai tukang pijat itu.

Lain halnya dengan Bono Bakpaw (65). Ia mengaku iseng dengan kawan-kawannya untuk menambah penghasilan dari berdagang keliling.

"Hanya iseng saja mas. Memang kita berlima suka ketawa jadi buat ngumpul aja. Memang kita hanya iseng saja main yang seribuan karena murah, modal goceng bisa dapat Rp50 ribu," tuturnya.

Bono mengakui, mereka diajak bermain oleh seorang laki-laki yang saat penggerebekan berhasil melarikan diri.

"Saya kaget, pertama memang ada tiga orang laki-laki sedang main sama kita. Tiba-tiba ada polisi datang dan mereka pada kabur semua. Ya, saya sama teman-teman yang lain kagak bisa kabur, saya pasrah aja," katanya.

Kanit Reskrim AKP Bambang Handoko mengatakan lima orang nenek tersebut tertangkap basah sedang bermain judi di areal pemakaman.

"Digerebek kemarin sore pukul 15.00 WIB, langsung dibawa kemari (Mapolsektro Palmerah). Main Judi dalam bentuk kartu remi dengan nilai seribu rupiah," katanya kepada wartawan, Kamis (14/6/2012).

Bambang Handoko mengatakan, peristiwa penggerebekan itu berawal dari laporan warga. Setelah menerima laporan itu, tim Buser melakukan penyidikan ke tempat kejadian. Benar saja, polisi berhasil menemukan sejumlah nenek-nenek yang sedang bermain judi. Tim Buser langsung melakukan penangkapan.

"Saat ini mereka hanya kami beri peringatan, kami tahan 1 x 24 jam. Tidak sampai ke pengadilan, kami hanya mendata saja dengan mempertimbangkan problem solving, yakni pertimbangan lihat usia, sisi kemanusian dan niat mereka hanya sekadar iseng. Jika nanti mereka kedapatan hal yang sama, maka kami akan tindaklanjuti," ujarnya.

Memang, menurut warga sekitar, di areal TPU Kemanggisan kerap dijadikan tempat maksiat seperti berjudi, bahkan dimalam hari di tempat ini sering digunakan untuk berpacaran. Warga meminta dinas pertamanan untuk memperhatikan kondisi penerangan areal TPU di malam hari, selain itu perhatian dari aparat juga diperlukan agar secara rutin melakukan razia di areal tersebut. [Widad/dbs]

Media Myanmar: Sudah 50 Orang Tewas dalam Bentrokan Budha-Muslm


Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Lima puluh orang tewas dan sejumlah lainnya cedera dalam bentrokan sektarian di barat Myanmar, kata media pemerintah hari Sabtu ini (16/6), ketika PBB memperingatkan adanya "kesulitan besar" yang dihadapi oleh ribuan orang yang mengungsi akibat kerusuhan.

Media pemerintah negara New Light of Myanmar mengatakan 50 orang telah tewas, dengan 54 terluka dari 28 Mei hingga 14 Juni di negara bagian Rakhine, yang telah memanas dengan kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya.

Laporan itu tidak mengatakan apakah jumlah korban diperbarui mencakup 10 Muslim yang dipukuli sampai mati pada tanggal 3 Juni lalu oleh massa Buddha sebagai balas dendam atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Budha Rakhine, yang akhirnya memicu aksi kekerasan.

Seorang pejabat tinggi negara pada hari Kamis lalu mengatakan 29 orang - 16 Muslim dan 13 Buddhis - telah tewas, tapi kelompok HAM dan sumber-sumber lokal lainnya percaya angka korban sesungguhnya di desa terpencil Rakhine bisa jadi jauh lebih tinggi.

Polisi memberlakukan jam malam di kota Sittwe semalam, di mana media mengatakan pasukan keamanan berusaha memulihkan perdamaian, stabilitas dan keamanan setelah kerusuhan, yang menimbulkan tantangan serius bagi pemerintah reformis Myanmar.

Hampir 31.900 orang dari kedua belah pihak saat ini ditampung di 37 kamp di seluruh Rakhine, pejabat di Sittwe Kamis lalu menyatakan, sementara ribuan rumah telah dibakar.(fq/afp)

Al-Qur'an Digital

Terjemah

Barat Bungkam terhadap Nuklir Zionis

Syi'ah Tak Pernah Berperang Melawan Israel

Oleh, AM Waskito

Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…

[=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.

[=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.

Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.

[=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.

[=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.

Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu.

Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?

Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…

PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan, mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum.

KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.

Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah, oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya, Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya telah binasa di Karbala.”

“Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.

Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai tumbalnya.

KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.

KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah Rafidhah) itu?

KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.

Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran.

KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara Syiah dan Yahudi.

KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.

Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

Kasus Solo Bukan Terorisme Tetapi Operasi Intelijen

MT Arifin
(Pengamat Militer dan Intelijen)



Pengamat Militer dan Intelijen dari Solo, MT Arifin menceriterakan, pasca terjadinya penembakan mati terduga teroris di Solo, Farhan dan Mukhsin oleh pasukan Densus, Jum’at (31/8/2012), dirinya langsung diwawancarai oleh stasiun televisi swasta nasional dari Jakarta. Dalam wawancara itu dia mengemukakan bahwa kasus Solo itu bukanlah terorisme tetapi merupakan operasi intelijen.

Namun anehnya, sehari kemudian dirinya mendapat serangan santet yang datangnya dari arah Jakarta. “Alhamdulillah, serangan santet itu berhasil digagalkan,” ungkap MT Arifin yang juga memahami masalah supranatural tersebut. Pengamat Militer dan Intelijen itu tidak mau menduga-duga, siapa yang memerintahkan serangan jahat melalui ilmu hitam tersebut.

Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan MT Arifin seputar terorisme dan operasi intelijen untuk menciptakan keadaan dan mengalihkan isu krusial yang terjadi pada pemerintahan SBY.


Mengapa kelompok Islam selalu disebut teroris, sedangkan Kristen seperti RMS dan OPM separatis, padahal mereka lebih banyak menimbulkan korban bagi personil TNI dan Polri ?

Persoalan istilah teroris dan separatis bukan stigmatisasi terhadap kelompok yang melakukan perlawanan pada institusi resmi, tetapi didasarkan atas konsep politik yang berkaitan dengan sifat yang ingin dilakukan dengan melakukan tindakan itu. Separatis konsepnya berkaitan dengan pemisahan, misalnya suku atau daerah ingin memisahkan diri dari negara. Sedangkan teroris konsep politik yang berkaitan dengan tindakan kekerasan untuk membentuk opini publik dan melakukan tekanan terhadap kekuasaan. Jadi dasarnya adalah konsep politik.

Dalam konteks Kenegaraan, lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis ?

Persoalannya bukan lebih berbahaya mana antara teroris dan separatis. Persoalannya adalah gerakan itu menimbulkan efek yang bagaimana. Kemudian akibat dari efek itu akan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi politik tertentu. Kalau dulu sampai sekarang separatis dihadapi oleh angkatan perang, tetapi kalau teroris dihadapi polisi. Kalau sekarang separatis dihadapi polisi, itu tergantung UU. Misalnya, kalau dianggap sebagai suatu tindakan yang membuat kekacauan di masyakarat dimana law and order terganggu, biasanya dihadapi polisi. Tetapi kalau sudah perlawanan total secara resmi, maka akan dihadapi militer dan semuanya dipengaruhi UU yang berlaku.

Mengapa sasaran Densus selalu umat Islam, padahal Kristen juga banyak terorisnya seperti Laskar Kristus yang aktif melakukan latihan militer di berbagai tempat tetapi dibiarkan saja ?

Kalau dilihat secara keseluruhan sebenarnya tidak begitu, terbukti Tibo cs yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam di Poso juga dihukum mati. Sebenarnya kalau dilihat dari segi hukum, siapapun dan apapun kelompok tanpa pandang bulu diberlakukan sama. Memang di Indonesia yang sering jadi sasaran adalah umat Islam karena mayoritas. Kemudian dilihat dari pergerakan dan sejarah serta rumusan yang ada di jaringan intelijen, yang menjadi sasaran berbahaya adalah umat Islam sejak kasus pemberontakan DI-TII pada masa Kartosoewirjo. Kalau saya baca di berbagai buku intelijen, memang berasal dari sana. Sehingga Islam menjadi satu corak yang dianggap sangat menonjol. Pertanyaannya, mengapa kelompok non Islam tidak melakukan itu, karena mungkin mereka tidak terlalu besar dan lebih banyak melakukan gerakan separatisme seperti RMS dan OPM. Sebenarnya umat Islam juga pernah melakukan gerakan separatisme seperti GAM di Aceh.

Saya kira juga dipengaruhi perkembangan di tingkat global, terutama munculnya terorisme di tingkat internasional akibat kegagalan menyelesaikan kasus Afghanistan, terutama setelah terjadinya perpecahan antara kelompok Mujahiddin dengan AS pasca kekalahan Uni Soviet di Afghanistan. Juga setelah terjadinya perbedaan pendapat antara AS dengan Irak masalah minyak yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk Persia II setelah Irak menyerbu Kuwait (1990) sampai invasi pasukan AS ke Irak (2003) yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Saddam Hussein. Memang setelah itu terjadi suatu pergerakan dimana Islam bangkit menjadi kekuatan pengontrol terhadap Pan Americanisme. Sehingga menjadi suatu merek yang sangat laik pasar dan itu berpengaruh terhadap Indonesia. Persoalannya, karena wilayah umat Islam di Timur Tengah kaya akan minyak bumi dan biaya produksinya sangatlah murah jika dibandingkan dengan wilayah lain yang biaya produksinya sangatlah tinggi, karena itulah wilayah umat Islam selalu menjadi sasaran negara lain.

Apa korelasi antara terorisme dengan persediaan minyak dunia ?

Tahun 2000 lalu ada pertemuan ahli intelijen internasional dari Barat yang membahas persoalan hubungan internasional, dimana dinyatakan bahwa dunia Barat sangat kritis akan kebutuhan minyak. Karena itu minyak bumi menjadi salah satu fokus persoalan hubungan antar bangsa dan kebetulan yang menjadi masalah adalah kontrol Islam atas Barat setelah bubarnya Uni Soviet. Kemudian Islam menjadi kekuatan utama yang akan mengontrol pada saat Barat melihat minyak sebagai fokus persoalan antar bangsa, karena itu menimbulkan terorisme internasional.

Kalau sebelumnya ada terorisme nasional yang melahirkan gerakan seperti IRA di Irlandia dan gelombang kedua melahirkan terorisme ideologis seperti Tentara Merah di Jepang dan Italia, sekarang terorisme internasional memperebutkan SDA strategis seperti minyak dan Islam menjadi kekuatan utamanya. Sehingga lahirlah Teori Samuel Huntington yang menganggap Islam sebagai musuh Barat setelah jatuhnya Uni Soviet. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap Indonesia yang memiliki ketergantungan bantuan, peralatan, kerjasama, pendidikan, pelatihan dan utang dari Barat.

Selama ini Densus dibentuk, dilatih serta dibiayai AS dan Australia. Bagaimana komentar Anda sebagai pengamat militer dan intelijen ?

Bukan dibiayai, justru kita yang minta bantuan kesana karena tidak memiliki dana. Ada sebuah kritikan yang berasal dari pengamat intelijen pada beberapa kasus terorisme. Katanya bukan untuk persoalan terorisme, tetapi untuk membentuk opini dan menghentak negara yang dijadikan sasaran donatur. Karena itu sekarang bukan persoalan teroris, sebab kalau dilihat dari standar terorisme secara internasional, teroris bukan seperti di Indonesia dimana mereka menembak dengan pistol. Jadi perlu adanya standar mana yang disebut teroris dan mana yang disebut kejahatan, jadi harus jelas. Sebab jika tidak, maka nanti kalau proyek yang laku teroris, maka semuanya akan dimasukkan ke dalam kerangka teroris.

Jadi semakin ramai teroris, semakin menguntungkan Densus ?

Persoalannya bukan Densus, tetapi pemerintah. Kebetulan dana yang masuk ke pemerintah sebagian dioperkan ke kepolisian melalui Densus. Itu kan kerjasama antara pemerintah, apalagi polisi berada di bawah Presiden. Jadi yang menjadi persoalan bukannya Densus, tetapi pemerintah. Polisi selalu menjadi sasaran, padahal polisi hanya menjalankan perintah siapa lagi kalau bukan dari Presiden, dimana sekarang kita sedang menjalankan sistem Presidensial. Polisi sebenarnya tidak punya apa-apa, seumpama disuruh ke Timur ya ke Timur, disuruh ke Barat ya ke Barat.

Mengapa BNPT dan Densus selalu dikendalikan mereka yang anti Islam seperti Ansyaad Mbai, Gories Mere dan Petrus Golose ?

Tidak begitu, aparat dasarnya adalah prestasi. Jadi persoalannya bukan Islam dan non Islam. Orang non Islam yang senang pada Islam juga banyak, sebaliknya orang Islam yang tidak Islamis juga banyak. Justru kadang-kadang kelemahan kita dalam melakukan penilaian selalu bertolak-belakang dari Islam dan non Islam. Bagaimanapun juga mereka tidak memiliki kekuasaan apa-apa kalau tidak diberi wewenang. Jadi persoalannya kelembagaan, yang bekerja bukan hanya dia tetapi sebuah tim besar. Banyak polisi yang Islamnya bagus, tetapi persoalannya adalah dalam rangka pengamanan lembaga negara.

Jadi muaranya tertuju pada Presiden ?

Muaranya pada misi dari sebuah nation yang ditafsirkan pemerintah. Semestinya yang bertanggungjawab adalah pemerintah, bukan polisi.

Bagaimana pandangan Anda mengenai Program Deradikalisasi yang digerakkan BNPT ?

Saya jelas tidak setuju, dalam arti titik tolaknya darimana. Persoalan radikal dan tidak radikal akan dipahami dari konteks pengetahuan dan sikap radikal karena apa. Dalam UU Politik ada persoalan yang dinyatakan radikal. Jadi sikap radikal itu bukan persoalan orang itu radikal atau tidak radikal, tetapi dibangun oleh pengetahuan terhadap perkembangan nasional dan internasional serta rasa kesadaran akan ketidakadilan. Misalnya, pemerintah dalam mengatasi persoalan dianggap tidak adil, maka ini yang membentuk sikap radikal.

Jadi persoalan deradikalisasi semestinya berkaitan dengan bagaimana pemerintah mencoba untuk melaksanakan tujuan pemerintahan mengenai keadilan, kesejahteraan rakyat, menegakkan kebenaran, menegakkan hukum dan sebagainya. Pada saat sekarang telah terjadi kesenjangan yang tajam, mengenai pandangan pemerintah dan sikap yang dimiliki kelompok Islam dan non Islam serta hubungan antar mereka. Kesenjangan itu dipengaruhi informasi yang dimiliki dan perubahan sosial yang tinggi. Hal itu menyebabkan ketajaman hubungan karena terjadinya revolusi kebudayaan, dimana di Indonesia terjadi pada saat era reformasi sekarang. Itu yang menimbulkan persoalan dan tidak diantisipasi dengan program politik yang sistematik. Berbeda dengan Korea Selatan, sudah diantisipasi sejak awal bagaimana mengatur anak-anak main games. Tetapi disini tidak dan ini yang menjadi masalah. Jadi persoalan radikal dan tidak radikal adalah persoalan proses yang dialami oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat akibat adanya kesenjangan tertentu.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai rencana BNPT yang dipimpin Ansyaad Mbai untuk melakukan Sertifikasi Ulama ?

Saya kira itu tidak tepat, sertifikasi untuk apa ? Memang salah satu problem di kalangan ulama, da’i dan mubaligh adalah dalam menghadapi persoalan dimana banyak sekali pengajian yamg diberikan kelompok muda tamatan pesantren kilat. Hal ini juga terjadi di kalangan Kristen yang diberikan kelompok muda tamatan kursus Injil. Dalam memberikan ceramah, mereka belum sampai pada tingkat dengan wawasan luas, kemudian berceramah dengan sikap fanatik, dimana akhirnya menimbulkan hasil kontra produktif. Di kalangan pemuda Kristen yang fanatik juga banyak sekali dan saya mendapat laporan ini dari salah seorang pimpinan Univeristas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. Jadi yang terdapat kelompok fanatik bukan hanya Islam saja tetapi juga Kristen. Tetapi masalahnya Islam di Indonesia mayoritas mutlak sehingga yang menonjol fanatismenya adalah Islam, padahal di Kristen juga banyak sekali yang fanatik dan fundamentalis. Fanatisme akibat itu semestinya dibicarakan dan diatasi masing-masing agama.

Apakah Sertifikasi Ulama yang akan dilakukan BNPT merupakan penghinan terhadap ulama ?

Saya kira itu tidak ada artinya. Sertifikasi biasanya pada program fungsional yang bersifat karier. Kalau ulama kan bukan jabatan karier. Sekarang persoalannya bagaimana strategi untuk menghadapi ekses-ekses itu.

Kembali ke terorisme, apakah operasi pemberantasan teroris yang digerakkan BNPT dan Densus memang proyek yang menguntungkan, dimana semakin banyak teroris yang berkeliaran maka semakin membuat kantong mereka tebal ?

Dulunya operasi semacam ini dilakukan militer dan intelijen. Jadi operasi anti terorisme bagi polisi adalah hal baru. Sekarang yang menjadi persoalan adalah bagaimana meningkatkan kinerja polisi agar menjadi lebih professional. Tetapi bukan berarti saya mengatakan kalau polisi sekarang tidak profesional dalam menanggani kasus terorisme. Namun berdasarkan kasus yang ada, seharusnya polisi meningkatkan profesionalismenya, sehingga tidak sering melakukan kesalahan target atau sasaran. Polisi juga perlu meningkatkan pemahaman terhadap penegakan hukum dan perlindungan HAM. Selain itu persoalan terorisme seharusnya dikaji dari persoalan yang lebih tinggi, bukan hanya linier.

Bagimana Anda melihat kasus penembakan mati terhadap terduga dua teroris oleh Densus di Solo baru-baru ini ?

Saya melihatnya itu operasi intelijen, bukan terorisme. Perkara kemudian dikaitkan dengan terorisme, itu bisa saja. Karena dalam operasi itu digunakan orang yang mau. Bedanya, operasi intelijen dimaksudkan untuk menciptakan suatu keadaan, tetapi kalau terorisme menggunakan kekerasan untuk mempengaruhi suatu kebijakan. Banyak sekali kasus terorisme, tetapi kalau dilihat dari ilmu pengetahuan tentang terorisme, sesungguhnya bukan terorisme.

Kasus di Solo itu jelas merupakan operasi intelijen, jika dilihat dari sifat-sifatnya. Karena sekarang proyek yang paling laku dijual ya terorisme. Seorang teroris tidak mungkin mengaku dirinya sebagai teroris. Juga tidak mungkin teroris berkali-kali nongkrong pada satu tempat. Kalau teroris, begitu mengebom tidak akan kembali lagi ke tempat itu sampai puluhan tahun. Karena itu kita harus memperjelas, apa terorisme itu. Jangan sampai mendefinisikan terorisme dengan pola-pola kriminal. Sekarang yang terjadi di Indonesia, melihat terorisme sebagai pergerakan kriminal. Masak teroris hanya nongkrong disitu-situ saja, tidak berpindah-pindah tempat. Seharusnya teroris tidak seperti itu, karena konsekuensinya mati. Saya kira terorisme sebagai suatu cara untuk mengalihkan isu. Sebab kalau ada persoalan yang muncul di pemerintahan, maka untuk mengalihkan isu muncullah operasi pemberantasan terorisme. Kalau sudah begitu, semua media massa pasti akan melupakannya dan mengarahkannya kesana.

Kalau kasus penembakan mati dua orang terduga teroris di Solo, untuk mengalihkan isu yang mana di pemerintahan SBY ?

Kita lihat dari kategorinya, seperti kasus M Thoriq di Tambora, Jakarta. M Thoriq sudah diamati sejak setahun lalu, tetapi mereka baru menangkapnya pada saat diperlukan untuk mengalihkan isu. Seperti kasus Solo, adanya pemberitaan seorang anggota Densus yang mati tertembak tidak sebagaimana yang saya peroleh kabarnya. Juga kasus polisi yang tertembak di Prembun Purworejo beberapa waktu lalu. Kabarnya tertembaknya polisi tersebut hanya karena rebutan wanita, tetapi kemudian dikabarkan karena ditembak teroris. Waktu itu saya sudah protes pada salah seorang pejabat kepolisian di Polda Jateng, tetapi katanya sudah dilaporkan kasus yang sebenarnya ke Mabes Polri, tetapi ketika sampai di Jakarta ceriteranya jadi berubah menjadi kasus terorisme.

Banyaknya kasus terorisme, apa memang tujuannya untuk mendiskreditkan umat Islam Indonesia yang mayoritas ?


Persoalannya bukan umat Islam. Persoalannya kasus terorisme bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. Seperti kepentingan untuk mengalihkan perhatian, peningkatan program sehingga mendapat dana yang besar, agar kinerjanya terlihat efektif dan sebagainya. Jadi kebetulan saja mereka latar belakangnya beragama Islam.

Mengapa setiap menjelang kedatangan pejabat tinggi AS ke Indonesia, selalu muncul kasus terorisme, seperti baru-baru ini menjelang kedatangan Menlu Hillary Clinton ?

Kalau itu bisa saja penafsiran-penafsiran, tetapi benar dan tidaknya kita tidak tahu. Karena dalam kasus terorisme di Indonesia sering kali terjadi kekurangan data, maka perlu dibuat data baru, sehingga dalam berbagai kasus terjadi seperti itu.

Bagaimana menurut Anda, sikap umat Islam Indonesia dalam menghadapi kasus terorisme yang sering terjadi ?

Pertama, media massa tidak memberitakan tentang terorisme dan penyelesaiannya. Kedua, umat Islam sebaiknya bersikap tidak reaktif. Sebab kalau bersikap reaktif maka ibarat paling enak dioper bola, pasti akan memburu. Jadi begitu ada isu terorisme muncul, pasti ada masalah yang sangat kritis di pemerintahan. Jadi sepertinya umat Islam tidak terkendali dan paling mudah dioper bola agar memburunya. Ketiga, umat Islam perlu mengetahui berbagai informasi strategis.

Sebab salah satu permasalahan yang dihadapi umat Islam Indonesia sehingga mudah menjadi radikal adalah karena membaca buku-buku terjemahan dari luar yang sangat berbeda dengan kondisi dan situasi di Indonesia. Pasalnya, ketika agama jauh dari kajian kebudayaan, maka akan cenderung radikal. Sebaliknya, tatkala agama dikembangkan atas dasar pergulatan antara masyarakatnya dengan kebudayaan, maka akan cenderung tidak radikal, sebagaimana dakwah yang dikembangkan para Wali Songo dengan melalui pendekatan kebudayaan.

Abdul Halim