
Oleh, AM Waskito
Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut…
 [=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel.
 [=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir.
 Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis Israel.
 [=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi, yaitu Amerika.
 [=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di dunia.
 Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama Persia (Syiah  Rafidhah) ini. Di berbagai forum, kesempatan, termasuk dalam diskusi di  blog ini, alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-akan, tidak  lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di muka bumi, selain  klaim-klaim seperti itu.
 Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini?
 Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan memohon pertolongan Allah Al Hadi…
 PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja keras dan sangat  nafsu, agar mereka tetap diakui sebagai Islam, tetap dipandang sebagai  Muslim, tetap menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini adalah  hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan atas hati-hati mereka,  selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan,  mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-isteri Nabi, para  Khulafaur Rasyidin, dan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah  pun menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat menginginkan  diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti  ini, layaknya Bani Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang  Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan Allah Ta’ala.  Lihatlah manusia-manusia pemeluk agama Persia (Rafidhah) itu…mereka  kemana-mana membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk  mengutuki manusia-manusia terbaik dari para Shahabat Radhiyallahu  ‘Anhum.
 KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu  ‘Anhu sampai hari ini, ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia)  ini tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu Nashrani, Yahudi,  musyrikin, dan orang-orang atheis. Syiah tidak punya sejarah jihad  menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar diarahkan untuk  menyerang kaum Sunni, sejak zaman dahulu sampai saat ini.
 Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein Radhiyallahu ‘Anhu datang  ke Kufah, katanya mau dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah,  oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein dianggap bughat,  sehingga boleh ditumpas. Waktu tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah  keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi Husein  sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia sudah dianggap bughat.  Meminta bantuan Kufah, tak satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya,  Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala penumpasan itu, tak satu  pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong korban  dari pihak Husein dan keluarganya. Nah, peristiwa pembantaian Husein  oleh kaum Syiah itulah yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam  momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk para pembunuh Husein,  sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya  telah binasa di Karbala.”
 “Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu Hulagu Khan (penguasa  Mongol) untuk menumpas Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha  melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil ditumpas oleh Nuruddin  Mahmud Zanki. Mereka terus menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi.  Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani, selalu  kerjasama dengan negara-negara Nashrani Eropa untuk melemahkan Khilafah  Turki. Di zaman kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah menumpas  Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga menikam perjuangan mujahidin di  Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon, Suriah,  Yaman, bahkan mereka hampir menguasai Bahrain.
 Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam sejarah, selain  “jihad” yang diarahkan untuk memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum  Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah memaparkan fakta. Bahkan dalam  kasus Iran Contra Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik  gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok senjata kepada para  gerilyawan itu. Darimana dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak  dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah dimaklumkan bahwa  Amerika itu sedang konflik dengan Iran. Tetapi di balik itu ada  sandiwara “jual-beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat  terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika dikorbankan sebagai  tumbalnya.
 KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah Rafidhah) di Libanon  kepada Israel? Apakah dia terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah  dia menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir penduduk Yahudi?  Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya melepaskan tembakan mortir ke  arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka melakukan tembakan  senapan, atau tembakan rudal anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak  pernah terlibat perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus  Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya. Jadi singkat kata,  aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang  amunisi-amunisi ringan. Itu saja kok.
 KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak merdeka tahun 1948  Israel sudah berkali-kali bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal  adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan perang tahun 70-an. Ia  kerap disebut perang Arab-Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang  significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan Iran sama  sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-leburkan Israel pada tahun  2008-2009 lalu, Iran lagi-lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang  bisa dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama Persia (Syiah  Rafidhah) itu?
 KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu sangat banyak  orang-orang Yahudi. Menurut informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000  jiwa. Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran, sedangkan Ahlus Sunnah  hidupnya sangat menderita disana. Iran bersikap welcome kepada kaum  Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah realitas  yang sangat menyedihkan. Makanya tidak salah kalau ada yang mengatakan,  Rafidhah lebih sadis dari orang-orang kafir lain.
 Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara Hamas dan Iran. Banyak  orang menyebutkan, Hamas kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon  berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya pernah berujar, bahwa  Syiah adalah sesama saudara Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah.  Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai puluhan ribu  manusia disana oleh regim Hafezh Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya,  dibantu oleh Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas kerjasama  dengan Iran, sementara Al Ikhwan di Suriah dibantai oleh regim Suriah  yang didukung oleh Iran.
 KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu musuh Zionis Israel,  semua ini hanya propaganda belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib,  sahabat dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi wali atas  sebagian yang lain. Mereka ini selamanya tak akan pernah terlibat dalam  peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus Sunnah.  Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga sebagai seteru Ahlus Sunnah.  Dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul  dari Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak dihuni  Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya  akan muncul pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur Syiah, sosok  dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al Mahdi Al Muntazhar” yang selalu  mereka tunggu-tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan antara  Syiah dan Yahudi.
 KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat mencengangkan. Ternyata Syiah  Iran juga menjalin kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara  dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya kerjasama dalam soal industri,  perdagangan, dan jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan  sanksi akibat instalasi nuklir Iran, segera China dan Rusia memveto  niatan itu. Kedua negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga China  dan Rusia juga membela regim Bashar Assad (semoga Allah Al Aziz segera  memecahkan kepala manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin)  dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita tahu, regim Suriah  sangat dekat koneksinya dengan Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri  posisi Iran di mata China, Rusia, dan regim Suriah.
 Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda Syiah anti Yahudi,  Syiah anti Amerika, Syiah anti Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya  akan ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah semua itu hanya  “olah-raga kata-kata” saja (meminjam istilah seorang politisi busuk).  Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan sangat apriori  dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah). Mereka itu lahir dari sejarah kita,  tetapi wujud dan hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa  na’udzubillah min dzalik.
 Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga kita semakin sadar,  bahwa Syiah Rafidhah bukanlah kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan  selagi masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan  menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah Allah Ta’ala sebagai  Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan  Penjaga. Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin
 								 
0 komentar:
Posting Komentar